Chap#1

696 26 0
                                    

Greena masih dijalan untuk kesekolah karena jarak dari rumahnya kesekolah cukup jauh.

Tiba tiba,

Bruk!!

Sebuah mobil sudah menabrak bagian belakang mobil Greena. Lalu, Greena berhenti dan melihat keadaan mobilnya sekarang.

"Oh shit." ucap Greena sambil menepuk jidatnya.

Mobil yang sudah menabraknya itu tidak berhenti. Tetapi, untung saja Greena sempat momoto plat nomber mobil itu.

_________________________________

Greena sampai disekolahnya dan cepat-cepat masuk kedalam sekolah dan untung saja gerbang belum ditutup karena masih pukul 06.58.

Lalu, Greena pun masuk kekelas, Dan langsung duduk ditempat duduk berdua dengan sahabatnya.
"Je, tadi pagi mobil gue abis ditabrak lari orang." ucap Greena pada Jeje sahabatnya.

"Demi ape lu?" tanya Jeje.

"Sumpah nye." ucap Greena meyakinkan.

Tak lama setelah itu bel masuk pun berbunyi.

________________________________

Suara yang ditunggu-tunggu Greena pun akhirnya berbunyi yaitu suara bel istirahat.

Greena dan Jeje pun pergi ke kantin rahasia bersama teman-temannya untuk makan siang.

Saat Greena sampai didepan kelas XII IPS 3. Datang teman laki-lakinya yang bernama Izal.

"Hai Green." sapa Izal sambil merangkul pundak Greena.

"Paan sih lu." Greena menyingkirkan tangan Izal dari pundaknya karena merasa risih.

"Wes!! Santai dong baby. " ucap Izal menggoda.

"Baby, baby pala lo peyang. " ucap Greena sambil mempercepat jalannya.

_________________________________

Greena sampai di kantin rahasia yang terletak di belakang sekolah yang biasa disebut dengan 'kantin babeh' oleh anak nakal sekaligus hits langganan babeh, Karena penjual di kantin itu hanya si babeh saja.

"Heh, nyebat aja lu insap ketauan guru mampus lu." ucap Greena sambil menepuk punggung Azka salah satu temannya juga.

"Sans ae na, guru mana tau ada kantin babeh di sini." ucap Azka dengan santai dan menaikan kaki ke meja sambil menghembuskan asap dari rokok yang dihisapnya.

"Liat aja suatu saat guru pasti bakalan tau." ucap Greena lagi sambil mengambil rokok disaku roknya dan menghisapnya.

"Kalau gue kena lu juga harus kena ye." ucap Azka ke Greena.

"Woy, tumben lo diem aje nyebat napa nyebat." ucap Izal ke Jeje dengab logat betawinya.

"Lagi bengek dia jadi ga nyebat, uh kalo engga mah abis ni sebungkus." ucap Greena.

"Pantes aja." ucap Azka.

Obrolan tak penting dan canda tawa dengan temannya lah yang sering di butuhkan Greena semenjak bunda dan ayahnya sudah berpisah.

Greena pun pergi memesan makanan ke Babeh.

"Beh, pesen bakso satu bakso nya aja ga pake kuah." ucap Green pada Babeh.

"Oke jo, pake mangkok jo?" canda Babeh.

"Engga Beh saya bawa pake baju saya aja." balas Greena.

"Sa ae lu jo." ucap Babeh.

Panggilan 'ijo' berasal dari arti nama Greena yang berarti 'hijau'.

Saat Greena dan teman-temanya asyik merokok datang ketua OSIS ke kantin Babeh. Pengecekan seperti ini rutin setiap hari untuk memastikan ada yang membawa rokok apa tidak.

"Zal, Je, Ka, umpetin rokok ada si Raizel." perintah Greena kepada teman-temannya.

"Iya, udah."

Raizel berdiri didepan kantin Babeh.

"Perhatian, ada yang membawa rokok?" tanya Raizel sambil berteriak.
"Engga ada" jawab siswa yang ada di katin Babeh.

Lalu, Raizel pun kembali ke sekolah.

"Eh si ketos bego ape gimana dah, mana ada yang ngaku yah kalo ditanya gitu." ucap Azka.

"Iya bego ketulang dia ma." ucap Greena.

Lalu, setelah itu bel masuk berbunyi dan Greena kembali ke kelas.

____________________________________

Cerita berlanjut yah. Kalau suka vote. Dan rekomendasiin ketemen kalian.

My Husband My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang