Chap#2

465 24 1
                                    

setelah istirahat Greena masuk ke kelas.dan sekarang ini adalah jam pelajaran yang paling di benci Greena. Greena bukan membenci pelajarannya melainkan dia membenci guru yang mengajarnya.

"Je gue cabut ye, bye." ucap Greena sambil menggendong tasnya dan berjalan keluar kelas.

"maen cabut aja tuh bocah." ucap Jeje.
.......

saat sampai parkiran Greena pun mencari dimana mobilnya diparkirkan.

setelah menemukannya dia membuka pintu mobilnya. namun, pintunya dicekal oleh seseorang yaitu Raizel si ketua osis.

"lu apaan sih awasin tangannya elah." Greena kesal dan menepis tangan Raizel.

"mau kemana?" tanya Raizel.

"kepo bat lu." ucap Greena sambil melengos.

"eh jawab gue lo mau kemana?." paksa Raizel.

"gue mau kemana pun juga itu bukan urusan lo,udah sana pergi." ucap Greena.

"lo ngeyel ye. ayo masuk enak aja lo mau kabur gue bawa lu ke miss Indah." ucap Raizel sambil menarik tangan Greena.

"lo kasar banget sih gue gak mau, lo kan masih banyak kerjaan selain ngurusin gue." Greena menghentakan tangan nya sampai terlepas dari genggaman Raizel.

"ayo masuk gue bawa ke miss Indah lo."

"yaudah tapi jangan ke miss Indah gue takut." ucap Greena merendah.

"yaudah gue mau bawa lo ke kelas lo aja." ucap Raizel.

dan mereka berdua pun masuk ke kelas.
.....

"permisi bu, ini bu saya bawa anak ini dia mau cabut bu." ucap Raizel kepada Frida guru fisika.

"Greena kamu kenapa sih setiap pelajaran ibu kamu pasti kabur gak suka yah sama ibu?" ucap bu Frida.

dan Greena hanya melengos dan duduk di bangkunya tanpa berbicara apapun.

"Na lo kenapa engga jadi?" tanya Jeje.

"tuh ada si kampret." tunjuk Greena pada Raizel.

"lo di tahan si Izel?" tanya Jeje lagi.

"iya".

lalu Greena pun melanjutkan pelajaran sampai bel pulang berbunyi.

_________________________________

Greena sampai ke rumahnya.

"hai ayah." ucap Greena sambil mencium tangan ayahnya.

"hai" lalu Fajar pun mencium tangannya dan mencium bau rokok padahal sudah lama Fajar tidak merokok

"Greena kesini?" ucap Fajar.

"ya? kenapa ayah?" Greena lun menghampiri ayahnya.

"Greena kamu ngerokok lagi yah?" tanya ayahnya.

"engga ayah" jawab Greena.

"jangan bohong kamu ini apa?" tanya Fajar dengan kemarahan yang hampir memuncak dan menemukan sebungkus rokok di saku rok Greena.

PLAK!!!

sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Greena.

"ayah nampar aku?" ucap Greena sambil pergi ke kamarnya.

Greena membanting pintu kamarnya dan menghempaskan badannya pada tempat tidur sambil memeluk guling dan menangis.

"engga ayah,engga bunda gada yang baik sama gue-" teriak Greena sambil menangis "-gue benci bunda,gue benci ayah,gue benci semuanya, anjing semuanya". ucap Greena histeris.

setelah itu, Greena pun membuka HPnya dan terlihat ada beberapa pesan dari grup.

'chat grup'

Jehha Routter : "eh pada dimana gue udah otw PIK nih ASAP dong"

Izal De Trisa : "gue lagi siap-siap"

Azka Naruan : "gue masih tiduran"

Jehha Router. : "Azka bangke buruan ihh"

Azka Naruan. : "iye,eh btw si ina mana?"

Greena G. A. : "gue gak kumpul dulu ye lagi ga baikan sama ayah"

Azka Naruan. : "oh yaudah deh na".

_________________________________

Fajar yang khawatir dengan keadaan Greena pun segera menelfon Gemma kakak dari Greena.

"hallo, Gemma?".

"iya ayah? ini Vanesha kenapa yah?" dan Vanesha kakak ipar Greena yang menerima telfonya.

"kamu dan Gemma segera kesini yah,ayah khawatir sama adik kamu. dia nangis di kamarnya." ucap Fajar.

"oh iya ayah, katanya Gemma orang tua dan seseorang yang mau di jodohin sama Greena juga bakalan ke rumah ayah sekarang" ucap Vanesha.

"oh iya iya bagus itu yasudah ayah tutup dulu yah".

"iya ayah".
........

setelah beberapa menit kemudian Gemma sampai ke rumah Greena bersama keluarga jodoh Greena.

Tok!tok!tok!

suara ketukan di pintu Greena dan Greena pun bangun dari tidurnya dan membuka pintu.

"kak Gemma mau ngapain kesini?". tanya Greena sambil menggaruk rambutnya yang sudah acak-acakan.

"de ada yang mau ketemu kamu tuh di ruang tamu, mandi gih mata sembab gitu abis nangis yah?". ucap Gemma.

"engga, yaudah tunggu bentar" ucap Greena yang langsung bersiap-siap.

________________________________

Greena menuju ruang tamu menemui tamu yang dia belum tahu siapakah itu.

Tidak berpenampilan spesial Greena hanya memakai kaos over size dan celana jeans seperempat.

Sesampainya di ruang tamu Greena kaget melihat seseorang yang sedang menunggu dia.

________________________________

My Husband My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang