Chap#13

216 14 1
                                    

Sudah hampir setengah jam ia mengetuk pintu rumah Raizel tapi tidak ada seorangpun yang membuka.

Ia sudah mulai putus harapan dan lebih memilih berbalik untuk pulang.

Tapi seseorang membuka pintu membuat Greena kembali mendekat ke pintu.

"Tante, Raizel ada?" Tanya Greena begitu antusias setelah melihat Ratu membuka pintu.

"Tidak ada! Saya mau kamu tidak usah ke rumah saya lagi yah Greena sudah cukup untuk sakiti anak saya lagi" telak Ratu dengan mata yang melotot dan melipat tangan di dada.

"Tante, Greena tadi itu karena terbawa emosi Greena menyesal" ujar Greena menahan air matanya yang sudah di ujung mata.

"Saya tidak perduli, karena anak saya sudah sakit hatinya karna kamu. Tolong ini sudah malam sebaiknya kamu pergi" Ratu masuk ke rumah dan pintu di tutup rapat-rapat.

"Tante aku mohon aku mau ketemu sama Raizel" Greena tak kuat lagi menahan tangisnya ia berlutut di depan pintu.

Mobil berwarna hitam datang lampunya menyorot Greena yang tengah menangis.

Greena menutupi matanya dengan tangan karena silau.

Seorang pria berjalan ke arahnya dan menawarkan tangannya untuk membantu Greena berdiri.

"Raizel?" Seketika Greena memeluk Raizel erat bibirnya membentuk lekukan.

Ia merasa lega akhirnya karena bertemu Raizel.

"Hey, I'm not Raizel" ucap pria bertubuh jangkung dengan rambut ikal itu.

Greena melepaskan pelukannya dan mendongak untuk bisa melihat wajah sang pria.

"Kamu Raizel, jangan bercanda" Kata Greena dengan tatapan penuh harap.

"Kamu Greena? Kenalin aku Kaival" si ikal tersenyum dengan uluran tangannya yang tak kunjung di sambut Greena.

Greena mengernyit, "apaan sih? Ga usah bercanda deh".

"Kidding? Why am I kidding you?" Kata pria itu.

"Oke sorry, gue cuman lagi kegilaan Raizel jadi kayanya gue liat semua orang mirip sama dia, but who are you?" Greena menyisipkan rambutnya kebelakang.

"Lo bukan lagi kegilaan tapi gue emang kembaran Raizel" Kaival terkekeh melihat Greena yang salah tingkah.

"What? Hm?" Greena menyondongkan tubuhnya lebih dekat dengan Kaival.

"Ini sudah malam kamu ngga mau pulang?" Tanya Kaival.

"Lo ngusir gue?"

"Bukan ngusir cuman ngasih saran, gamau pulang? Sana udah malem" kata Kaival.

"Bajingan lo, yaudah gue pulang besok gue kesini lagi awas ya lo" Greena mengoceh sampai di depan mobilnya lalu pulang.





My Husband My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang