Greena menemui pujaan hatinya sedang duduk merangkul seorang gadis yang sedang manangis di pundaknya.Tangannya mengepal kuat rasanya ingin sekali memborbardir dua orang di hadapannya dengan pukulan tangan Sangking kesalnya dia.
"Anjir enak banget pelukannya yah pak, Bu?" Telaknya sambil melipat tangan di dadanya.
"Bukan gitu, Na. Gue bisa jelasin" kata Raizel si pengisi baru hati seorang Greena.
"Emang enak sih pelukan, apalagi lagi mendung gini. Hmm nikmat pak!" Ujar Greena menyindir.
"Sumpah Na, gue cuman lagi cerita aja sama Rai." Si perempuan mulai angkat bicara.
"Gue ga perduli kok lanjutin aja mumpung masih anget!" Greena beranjak dan menjauh dari dua pasangan tatapan mata itu.
🌱🌱🌱
Bisa-bisanya hatinya di buat hancur oleh orang yang selama ini selalu ia rasa sangat mengganggu kehidupannya karena perjodohan yang awal-awal ia benci.
Yang seharusnya hanya membuat kesal kini bertambah jadi membuat sakit.
Segalau ini gue abis liat dua guguk itu?
Pikiran gue mulai melenceng nih!
Harusnya gue emang engga simpen lo di hati gue tapi lo malah maksa karena sikap dan semua yang lo lakuin sama gue. Bangsat!
kenapa sih lo tiba-tiba bikin gue naik dan lo sendiri yang bikin gue jatuh terus sakit. TAI.
Ia merasa heran dengan perasaanya sendiri.
Sepulang sekolah Greena hanya mengurung diri di kamar. Ia enggan keluar kamar disaat keadaanya tidak baik-baik saja karena tidak mau keluarganya tahu kesedihannya apalagi ayahnya.
Tok!Tok!Tok!
Greena mendengarnya tapi tidak mau membukakan pintunya. Terlalu malas untuk menemui orang siapapun itu tanpa terkecuali.
"Ina?" Panggil seorang perempuan yang tak asing di telinganya.
Bunda? Ngapain dia kesini?
Batinnya penasaran namun masih tak berhasil membuatnya mau membuka pintu.
"Ina, bunda mau ketemu sama kamu? Bukain pintunya ini mungkin terakhir kali bunda ketemu kamu Na?" Katanya lagi diluar.
Apaan sih lebay banget orang di sekolah hampir setiap detik gue liat lo
Sebegitu bencinya ia kepada bundanya karena masa lalunya yang sangat tidak mengenakan.
"Greena ayo, kita ketemu walaupun sebentar ngga apa kok sayang?"
Kreaat!!
Pintu terbuka gadis itu berekspresi datar menatap sang bunda.
"Apa?" Tanyanya yang merasa tidak tertarik.
"Bunda mau ketemu kamu dan izinin bunda buat meluk kamu sebentar aja" kata Frida.
"Kan besok juga bisa ketemu bunda!!" Kata Greena yang benar-benar berada malas menemui Frida.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Enemy
Romance-210819: #2 konflikcinta "Keharusan yang akhirnya menyatukan"-Greena Gava Arizky. "Membangun cinta lebih indah dari pada jatuh cinta"-Raizel Diandri Navian. Mari baca!! -saran di persilahkan kalau ada yang kurang tinggal komen aja