Chap#5

349 16 1
                                    

Greena berjalan di koridor sekolah sambil tersenyum melihat seseorang di ujung kelas yang sepertinya sedang menunggu dirinya.

"Axel!!!" teriak Greena yang langsung memeluk seorang lelaki tampan bertubuh tinggi.

"Greena tunggu!" lelaki yang bernama Axel itu melepaskan Greena dari pelukannya.

"Kenapa?" tanya Greena heran dan tak mengerti.

"Selama aku di scors engga ada yang gangguin kamu kan?" tanya Axel menggenggam tangan Greena.

"Engga ada kok, takut banget pacarnya kenapa-napa" ucap Greena.

Mendengar jawaban Greena Axel pun hanya tersenyum dan pergi karena di panggil oleh geng-nya.

🌱🌱🌱

Bel waktu pulang berbunyi dengan cepat Raizel menunggu Greena di depan pintu kelas karena ia ingin pulang bersama dengan Greena.

Tak lama kemudian Greena keluar dari kelasnya.

"Greena, pulang bareng gua yuk!" ajak Raizel.

"Engga gua ga mau. Gua mau pulang bareng my spesial human" ucap Greena sambil melengos.

"Siapa?" tanya Raizel bingung.

"Siapa lagi sih kalau bukan Axel"

"Axel? Dia udah masuk lagi?" tanya Raizel dengan ekpresi wajahnya yang penuh pertanyaan.

"Iya! ini kan udah satu bulan dia ngga masuk" ketus Greena.

kemudian Axel dengan wajah yang terlihat marah datang mendekati Greena dan Raizel yang sedang berdebat.

"Ada apa nih?" tanya Axel menatap tajam Raizel.

"Dia ngajak gua pulang bareng tapi gua ga mau" Greena mengadu kepada Axel.

"Gini ya bro gua ngga mau nih cari masalah sama lu, Greena mau pulang bareng gua jadi maaf nih lu pulang aja deh" Axel sedikit mendorong Raizel.

Raizel yang tidak ingin masalah menjadi panjang memutuskan untuk pulang.

🌱🌱🌱

Ketika Greena membuka pintu ayahnya sedang menunggu di sofa ruang tamu dengan muka yang terlihat marah.

"Ayah! " Greena degan segera mencium tangan ayahnya.

"Kamu pulang bersama anak brandal itu lagi?" tanya Fajar.

"ayah kebiasaan deh bilang Axel itu anak brandalan, sebenernya tuh engga yah" ucap Greena yang kesal karena pacarnya di jelekan oleh Ayahnya.

"Kamu kan sudah ada Raizel kenapa kamu tidak pulang bersama dia?" tanya Fajar sambil menyeruput kopi yang ada di meja.

"ayah dia bukan siapa-siapa Greena" jelas Greena mengerucutkan bibirnya.
Fajar hanya berdecak mendengar ocehan Greena yang tak berhenti membicarakan kejelekan Raizel.

Greena yang merasa tak di dengarkan pun pergi ke taman belakang rumah.

gila yah masa setiap hari gua harus pulang bareng dia. Batin Greena sambil memainkan air di kolam berenang.

Gue tuh ngga suka sama dia kenapa sih semua nya paksa gue buat jodohin gue sama dia kecuali sahabat sama pacar gue. Batin-nya lagi.

"Ngapain lo ngelamun disini?" tanya Jeje yang membuat Greena terkejut.

"Lo ngapain ke rumah gue?" tanya Greena membalikan badannya dan duduk di kursi taman.

"Maen aja kali Na emang ngga boleh gue maen ke rumah sahabat gue?" ucap Jeje sambil tersenyum renyah.

"Engga, engga ga mungkin lo cuman pengen maen. mau minjem apa?" ucap Greena yang seperti sudah mengetahui apa yang Jeje inginkan.

"Gue mau minjem kaca mata lo, boleh lah Na gue mau jalan nih besok sama pacar baru gue" rayu Jeje.

Greena yang luluh dengan rayuan Jeje pun mengejak Jeje ke kamarnya untuk mengambil kaca mata.

🌱🌱🌱

Greena sudah bersiap dengan celana Jeans dan hoodie merah mudanya dengan sepatu vans dan tas kecil di punggung-nya.

Greena pergi menghampiri ayahnya yang sedang duduk bertiga dengan adik kembar Greena. "Yah izin pergi dulu" ucap Greena mencium tangan ayahnya.

"Mau kemana?" tanya Fajar yang masih memegang tangan Greena.

"Mau pergi sama Axel boleh yah" ucap Greena lagi.

"Yasudah jangan pulang larut malam" tegas Fajar.

"Oke yah" Greena pun pergi.

hari ini Greena ada janji dengan Axel untuk pergi bermain.

My Husband My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang