Chap #3

387 21 0
                                    

Semua orang yang ada diruangan itu tatapannya tertuju pada Greena.

"Ini siapa pak Fajar?" Tanya ibu Dari pria itu.

"Ini Greena anak saya yang Akan dijodoh kan dengan anak pak Adi dan bu Ratu" Fajar menjelaskan sambil tersenyum.

Sambil melongo Greena menyebut nama pria itu.

"Raizel" ucapnya pelan.

"Greena, Greena kamu kok dandan seperti ini sih de. Ayo ganti bajunya" Vanesha menghampiri Greena dan mengajak Greena untuk pergi berdanda.

"Iihh, kak Vanesh aku ga mau udah lah buat apa sih dandan bagus-bagus cuma buat orang kaya dia" Greena duduk didekat Ayahnya.

"Orang kaya apa?" tanya Raizel.

"Lo diem, lo mau apa kesini?" tanya Greena sebal.

Mama dan papanya Raizel aneh melihat sikap Greena yang tak sopan kepada calon suaminya.

"Kita ini mau menjodohkan kamu Greena dengan anak saya Raizel" ucap Adi papa Raizel.

Greena semakin kaget dan tak terima. 
lalu Greena menatap ayahnya yang sedang tersenyum.

dan menganggukan kepala tanda mengiyakan ucapan papah Raizel.

Raizel yang sedang memperhatikan tingkah Greena tertawa cengengesan.

"Ayah, what happend?" Tanya Greena yang semakin keheranan.

"Greens ucapan pak Adi memang benar kalian kita jodohkan" Fajar menjawab pertanyaan Greena.

"Really ayah? , beneran?, ayah gak bohong? Ayah ayolah jangan bercanda bisa?".

Greena semakin keheranan dan tak terima.

Greena melirik Raizel yang masih tertawa geli.

"Eh, gini yah Kalau ayah gue punya hutang Sama lo dan papa mama lo.  Nanti gue bayar kalo gue udah kerja berapa sih?" Greena menatap Raizel mama dan papanya Izel.

"Eh kamu ini apa sih Greena, engga ada yang punya hutang disini sayang. Kamu memang sudah kita jodohkan bukan karena hutang" Ratu mama Raizel menjelaskan.

"Makin ga jelas deh" Greena beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke kamarnya.

________________________________

Keesokan harinya Greena bersiap untuk pergi kesekolah.

Ayahnya yang sedang menunggu di meja makan hanya dilirik saja tanpa sapa dan diucapkan selamat pagi seperti biasanya.

Greena keluar dari dalam rumah dan melihat Raizel yang sedang terdiam di dekat pagar.

"Lo ngapain lagi sih? Enek banget gue liat muka lo" Greena marah-marah sambil pergi ke garasi untuk mengambil mobilnya.

"Mobil gue manaaaaaaa!!!" teriak Greena karena kaget melihat tidak ada mobilnya.

"Kemarin di pake kak Gemma pulang kalau mau pake mobil dia aja yang udah old itu, kalo ga mau juga bisa bareng gue" ucap Raizel sambil tersenyum.

"Hih, engga" Greena kembali masuk kedalam rumah menemui sang ayah.

"Ayah, itu mobil aku kenapa di pake sih udah tau aku mau sekolah Ga mau tau anterin sama ayah".

"Ayah? Kan ada Raizel didepan. Sama Dia aja. Ayah sibuk" Fajar menolak.

"Ngeselin banget sih ayah Greena ga mau sekolah" dengan membating tas nya seperti anak kecil yang sedang marah karena tak dibelikan permen.

"Greena kamu, lupa hari ini ada pelajarannya siapa?" ucap Ayahnya merayu.

Greena terdiam karena sedang mengingat sesuatu.

"Pak Randy, omg aku mau sekolah" Greena berlari keluar rumah Dan, menghampiri Raizel.

"Cepetan kesekolah, cepet!" Greena masuk kedalam mobil Raizel dengan cepat.

Dengan ekspresi wajah yang super bingung Raizel menuruti kemauan Greena.

Didalam mobil Greena hanya terdiam sambil cemberut.

"Ngobrol dong!" Raizel menggoda.

"Diem gue ga mood. Eh lo cepetan deh bawa mobil lelet banget nanti kesiangan nih" Greena menatap tajam wajah Raizel.

"Ehh iya" Raizel mempercepat laju mobilnya.

Sesampainya disekolah Greena turun dan langsung berlari masuk kesekolag tanpa menghiraukan Raizel.

Raizel hanya menatap Greena sampai jauh.

"Sabar Rai, lo bisa" Raizel menyemangati dirinya sendiri.

Raizel masuk kedalam sekolah juga.

_________________________________

My Husband My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang