Chap#10

246 16 0
                                    

Greena berjalan di koridor sekolah dari kelasnya menuju ruang guru dengan beberapa buku yang ia bawa di tangannya.

Dari arah berlawanan terlihat Raizel yang sudah melihat Greena sedang tersenyum lebar kearahnya.

Raizel berjalan setengah berlari sebelum Greena masuk lebih dulu ke ruang guru.

"Tunggu-tunggu, disuruh siapa nih?" Tanya Raizel dengan senyuman khasnya dan aroma cinnamon dan rose menyelusup masuk ke pernafasan Greena saat Raizel diam di hadapannya.

"Parfum pacar gue tuh!" Ucap Greena sambil menunjuk Raizel dengan dagunya.

"Siapa? Udah ganti lagi gitu?" Kata Raizel bermasuk meledek.

"Pak Randy" kata Greena berbisik di sebelah telinga Raizel.

"Pak Randy? Pake parfum gue?".

"Iya Burberry Brit men kan?"

"Ya bener, tapi lo pacar pak Randy?" Wajah Raizel mendekati wajah Greena dan Greena sedikit mundur.

"Iya, lo jangan bilang siapa-siapa yah" kata Greena lagi bersikap seperti anak kecil yang tengah berbohong.

"Iya tenang aja gue ga bakal bilang siapa-siapa" kata Raizel dengan menyatukan jempol dan telunjuk untuk isyarat OKE.

"Udah masuk dulu, berat nih bukunya banyak banget" Greena masuk ke ruang guru sambil keberatan membawa buku.

"Green, Green kenapa lo ngga suka sama yang seumuran aja sih? Kaya gue misalnya. Jangan om-om kaya pak Randy" gerutu Raizel yang masih berdiri di depan pintu masuk ruang guru.

"Ekhem" seseorang berdehem di belakang Raizel.

Raizel menoleh menangkap wajah orang yang sedang ia kesalkan. "Pak Randy samlekok pak" kata Raizel sambil mencium tangan pak Randy.

"Sedang apa zel? Ngga belajar? Jam kosong?" Pertanyaan bertubi-tubi dari pak Randy membuat Raizel tak bisa berkata-kata dan milih berlari dari tempat ia berdiri.

🌱🌱🌱


Raizel bersandar di sofa yang berada di balkon kamarnya dengan pemandangan langsung bukit yang tidak begitu jauh dari rumahnya.

"Raizel?" Panggil mamanya yang sudah berada di belakang jendela.

"Eh mama kenapa ma?" Raizel membenarkan posisi duduknya.

"Mama mau bicara"

"Silahkan aja ma Rai dengerin kok" Raizel tersenyum manis bak kue macarons yang tidak warna warni.

"Pertemanan kamu sama Mila baik-baik aja kan?" Tanya Ratu mamanya.

"Iya baik-baik aja ma, Mila ada cerita apa sama mama?"

"Ya dia cerita sih, nanya tentang perjodohan kamu sama Greena itu berlanjut apa engga"

"Itu aja ma?"

"Ya dia suka sama kamu Rai, kasihan mama liat dia nangis katanya udah lama suka sama kamu semenjak kalian jadi pengurus OSIS"

"Hah? Mama bercanda" Raizel kaget dan tak percaya.

"Mama serius Rai, dan mama bilang kamu udah ngga bisa ngapa-ngapain lagi Greena sendiri pun sepertinya sudah bisa menerima perjodohan ini"

"Dia cerita kaya gitu baru-baru ini ke mama?"

"Ya lumayan, pas kamu masih mati-matian ngejar Greena"

"Yaampun ma kenapa ngga bilang"

"Kalau mama bilang memang kenapa kamu suka juga sama Mila?" Mata coklat sang ibu menatap penuh wajah anak laki-lakinya.

"Bukan gitu ma, pas papah bilang kalau mau jodohin Rai sama Greena itu Rai lagi suka sama Mila ma"

"Terus kamu menyesal sudah mau turutin papah?"

"Engga ma, sama sekali engga malah yang ada Rai senang banget bisa ngerubah Greena"

"Bagus deh kalau gitu yang penting kamu lega mama lega dengerinnya dan udah cerita ini ke kamu. Yang penting kamu jangan cuekin Mila dan jangan kasih Mila harapan yah"

"Iya ma Rai janji sama mama"

My Husband My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang