Sebuah pesawat baru saja mendapat di bandara Soekarno-hatta, Tangerang. Jemputan merekapun sudah menunggu di lapangan, Andra sudah terlebih dahulu meminta ijin jika ia dan Amara akan di jemput di lapangan, dengan alasan agar para wartawan dan fans di dalam bandara sana tidak menemuinya bukan maksudnya untuk menghindar namun ia kasihan dengan Amara yang capek.
"Terimakasih, pak."ujar Andra pada crew bandara. Beberapa crew bandara mengangguk, lalu mulai mengamankan bandara agar mobil milik Andra bisa keluar dengan aman.
****
Andra dan amara sudah sampai di rumah luas milik Andra, lelaki itu sengaja membawa Amara ke rumah barunya."Ini rumah baru? Kapan kamu membangun rumah?"tanya Amara yang sudah masuk ke dalam rumah bernuansa putih.
"Sudah lama, aku sengaja bangun rumah, karena aku pikir setelah menikah nanti mungkin saja kita sering berkunjung ke Indonesia dan mendapat job disini."jawab Andra. Amara mengangguk lalu datanglah pelayan rumah sambil membawakan nampan berisikan minuman.
"Selamat datang nyonya dan tuan malik,"ujar ketua pelayan di rumah ini. Andra membalasnya dengan senyuman, dan Amara mengangguk dan tersenyum ramah ke arah mereka.
"Antar dia ke kamar,"perintah Andra pada pelayannya.
"Baik, tuan."dua pelayan mengantar Amara menuju kamar untuk istirahat, sedangkan pelayan pria membawakan koper-kopernya.
Kamar yang luas, bernuansa putih dipadukan pink, Amara masuk ke dalam lalu ia selalu berdecak kagum dengan desain rumah milik Andra sang calon suami. Amara membuka lemari besar itu dan ia menggeleng kepala karena di dalam lemari sudah banyak pakaian yang seukuran dengannya.
Andra sudah menyiapkan ini jauh-jauh hari, Tuhan semoga kami selalu bahagia.-batin amara. Amara menutup kembali lemari besar tersebut.
"Kalian bisa pergi,"ujar Amara yang menyuruh pelayan tersebut pergi.
"Baik, nyonya, kalau ada apa-apa panggil saja kami, kami selalu siap siaga atau pencet saja remote yang ada di meja sana,"ujar ketua pelayan sambil menunjuk letak remote yang ada di meja dekat ranjang.
"Terimakasih,"jawab Amara dengan senyuman manis.
Ketiga pelayan tersebut keluar dari kamar Amara, hati mereka juga bahagia karena sebentar lagi tuannya akan menikah dengan perempuan sebaik Amara.
Semoga tuan kami bahagia bersama nyonya Amara, di lancarkan sampai hari H.- batin ketiga pelayan itu.
****
Amara membereskan pakaiannya ke dalam lemari, ia selalu bercak kagum dengan isi dalam lemari. Bayangkan saja, di dalam lemari banyak sekali brand brand lokal maupun luar negeri. aksesoris seperti jam tangan, anting, gelang, cincin, dan lainnya tertata rapih di dalam meja berukuran besar.Setelah membereskan pakaian, Amara duduk di depan meja rias untuk membersihkan sisa makeup karena sebentar lagi ia akan ada meeting dengan managementnya yang ada di Indonesia.
Tok tokk
Pintu kamar berbunyi, Amara langsung menyuruh orang di balik pintu itu untuk masuk ke dalam.
"Maaf nyonya, tuan Andra menyuruh nyonya untuk ke ruang tengah,"ujar pelayan rumah memberitahu amanat dari Andra. Amara mengganggu.
"Saya akan kesana 10menit lagi, bilang saja saya masih siap-siap,"balas Amara diangguki oleh pelayan di depannya. Pelayan itu lalu keluar dari kamar Amara.
Setelah kepergian pelayan, Amara langsung menata wajah serta mengganti pakaiannya untuk ke kantor management. Ia juga harus menyiapkan pernikahannya yang sudah menghitung hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband & Wife Celebrity Love
FanficNew version. Seorang pasangan yang di pertemukan dalam sebuah sinetron. lama-kelamaan menjadi cinta beneran. Dari adegan berpacaran di depan layar namun saat berada di belakang layarpun mereka tetap berduaan. Tak heran bagi fans couple mereka yang s...