Della berlari menyusuri lorong sekolah. Sampai ditempat parkir, matanya menangkap sosok pria tinggi memakai kemeja kotak-kotak yang memunggunginya, ia mengernyitkan keningnya seraya berjalan mendekat.
Matanya seketika berkaca-kaca dengan tangan menutup mulutnya saat pria itu membalikan tubuhnya menatap binar Della seraya berseru.
"Sweety!"
Tanpa mengatakan apapun Della berlari menerjang pria itu, memeluknya erat seakan takut jika wujud itu menghilang seketika. Ia terisak pelan seraya menenggelamkan wajahnya didada pria itu.
"Hiks! Kenapa baru nemuin Della?"
"Kangen?"
"Bangeeet! Jahat, hiks... Jahat! Jahat! Jahat!"
"Maaf, sweety. Ada keperluan mendadak yang membuat aku tak bisa menemuimu langsung."
"Janji? Ini yang terakhir kalinya?"
Pria itu memegang kedua bahu Della lalu mendorongnya pelan hingga menimbulkan jarak. Ia memandang Della hangat, tangannya mengelus rambut Della lembut lalu mencondongkan badannya membuat dahi mereka hampir bersentuhan.
Dikecupnya kening Della dengan sayang, "Iya, janji!" Tukasnya.
Della tersenyum lebar lalu kembali memeluknya erat membuat pria itu terkekeh dan membalas pelukan Della.
Tanpa mereka sadari, seseorang melihatnya dengan rahang mengeras menahan amarah di balik pohon dekat parkiran. Disaat ia akan menghampiri dua sejoli itu, tiba-tiba ada menariknya menjauh dari sana.
"Devan, tahan emosi lo!" Sentak Rara seraya memegang tangan Devan.
"Lepasin gue, Ra. Lo lihatkan, sahabat lo itu mengkhianati gue."
"Lo salah paham, Van." Ucap Sisi yang memegang tangan Della sebelahnya lagi.
Devan tertawa sinis, "Salah paham? Lo gak lihat apa, mereka berpelukan bahkan tuh cowok nyium cewek gue!" Bentaknya.
Devan menghempaskan tangannya membuat pegangan Rara dan Sisi terlepas seketika. Tak membuang waktu, ia berlari menghampiri gadisnya yang masih berpelukan dengan cowok yang tak dikenalnya itu.
Devan menarik baju pria yang sedang memeluk Della itu hingga terlepas membuat Della memekik kaget lalu...
Buggh!
Satu bogemam mentah Devan sarangkan dirahang cowok itu membuatnya tersungkur.
"Devan, apa yang kamu lakuin hah?!!" Bentak Della marah.
"Kenapa? Kaget, huh. Kemarin kamu bilang sayang sama aku. Tapi sekarang, apa? Kamu malah pelukan sama cowok lain." Ucap Devan dengan nada kecewa.
"Kamu salah paham, Van." Della menatap Devan sendu.
"Sweety, siapa dia?" Pria itu bangkit dari jatuhnya lalu menghampiri Della seraya memeluk Della dan mengecup pipinya.
"Issh, ngapain sih cium-cium Della." Ucap Della kesal.
"Aku masih kangen sama kamu, Sweety!" Pria itu menatap remeh Devan seraya mengeratkan pelukannya pada Della.
Devan yang tahan, menarik Della kuat lalu membawanya kebelakang punggungnya. "Jangan sentuh cewek gue!" Tukas Devan.
"Cewek lo?" Pria itu menatap Devan lama lalu mengalihkan pandangannya pada Della yang berada dibelakang Devan. "Sweety, aku tunggu dirumah. Kamu punya banyak hutang penjelasan."
Pria itu bergegas berbalik meninggalkan parkiran sekolah. Devan yang melihat Della akan mengejar pria itu mencoba menahannya. Namun ia urungkan saat teriakan Della menggema di telinganya.
"Abang, tunggu! Della belum selesai ngomong."
Abang???!
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Destiny (Completed)
Novela JuvenilDevan mengejar, Della menghindar. Itulah yang terjadi diantara dua remaja ini, Devan yang yakin kalo Della adalah jodohnya terpaksa untuk memaksa Della menjadi pacarnya. Lalu apa yang harus dilakukan Della saat statusnya yang jomblo kini menjadi ber...