PART 11

332 25 3
                                    

Della menghentak-hentakkan kakinya kesal seraya meggerutu tak jelas. Ia berjalan menyusuri lorong sekolah menuju kantin sambil melihat hasil jepretannya yang tadi belum selesai ia lihat karena kejahilan Ara dan Sisi yang merecokinya. Hingga tiba-tiba kameranya terbang melayang karena tersenggol seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Kamera gue!!" Pekik Della keras, ia berniat menangkap kameranya tetapi ada tangan lain yang sudah berhasil memegang kameranya itu.

Della menoleh mendapati Devan yang mengotak-atik kameranya. Perasaan lega Della rasakan karena kameranya tidak jatuh ke lantai.

Wait!

Devan? Mengotak-atik kameranya?

Della melotot seketika seraya berjalan cepat kearah Devan. Tangannya bersiap mengambil kamera itu, tapi dengan cepat Devan mengangkatnya tinggi-tinggi membuat Della kesusahan menggapainya.

"Balikin kamera gue!" Desis Della.

"Kalo gue gak mau?" Ucap Devan enteng.

"Devan!"

"Apa sayang?"

Della mendelik tak suka.

"Gak usah malu, gue udah lihat kok. Semua hasil jepretan lo bagus banget, apalagi yang lo foto itu gue." Ucap Devan seraya menaik turunkan alisnya.

"Ja-jadi lo u-udah.."

"Iya gue udah liat barusan." Ujar Devan cepat seakan tahu apa yang akan Della ucapkan.

Della menepuk keningnya pelan. 'Mampus! Mau ditaro dimana muka gue kalo udah ketahuan gini' batin Della menggerutu.

"Emm i-itu.. itu elo nya aja yang ngalangin. Orang gue mau ngambil gambar Rio." Della mengelak seraya mengalihkan tatapannya.

Devan melotot seketika. "Maksud lo si Rio ketua osis itu?"

"Iya, emangnya siapa lagi."

"Ada hubungan apa lo sama Rio? Lo selingkuh ya?" Tuding Devan.

"Apasih, gak jelas. Rio kan temen gue."

"Lo gak boleh deket-deket sama Rio, sama cowok-cowok lain juga lo gak boleh deket-deket."

"Berarti sama elo juga gak boleh dong."

"Ya enggaklah, elo kan pacar gue. Siniin hp lo!"

Della mengernyitkan alisnya, "Buat apa?"

"Gue minjem, sini."

"Enggak!"

"Sini!"

"Enggak!!!"

"Della!" Devan menggeram seraya berjalan mendekat membuat Della repleks berjalan mundur.

Dengan kegesitannya hp Della sudah berada ditangannya. Devan menyunggingkan senyum jailnya membuat Della melotot. Devan mengotak-atik hp Della, matanya tiba-tiba melotot. "Kenapa banyak kontak cowok di hp lo?!" Pekik Devan.

Della memutar bola matanya malas. "Ya iyalah, lo pikir gue gak punya temen cowok apa. Gue juga anggota osis jadi banyak kontak anak-anak osis."

Devan mendengus lalu kembali pokus pada hp Della. "Nih hp lo! Udah gue hapus semua kontak yang berjenis kelamin laki-laki, kecuali gue." Ucap Devan seraya menyerahkan mengembalikan hpnya.

"APA?!!" Della memekik seraya mengecek hpnya. Lantas ia menatap pria itu marah seraya berteriak membuat Devan melarikan diri ke kelasnya.

"DEVAAAN! KENAPA KONTAK BOKAP GUE JUGA LO HAPUS?!!"

TBC.

You are My Destiny (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang