Jujur

2.5K 148 40
                                    

"ini tentang Ino."

Alis Naruto sontak menyatu karna heran. Kedua mata birunya menatap tajam Sasuke, mengisyaratkan jelas bahwa ia tak suka bagaimana Sasuke menyebut-nyebut nama Ino.

"Ada apa?, cepat katakan."Tukas Naruto dingin. Ia juga berusaha begitu keras untuk mengontrol wajahnya se-normal mungkin. Walau Dalam hatinya Naruto sungguh merasa tak nyaman.

"Sudah kubilang, aku ingin bicara empat mata, hanya berdua. Dan di tempat yang sepi."balas Sasuke tak kalah dingin. Iris legamnya memicing ke arah belakang, memberi tanda untuk mengikutinya.

Naruto mengangguk kecil, meng-iyahkan pernyataan Sasuke. Dengan setengah ragu ia berjalan menghampiri Sasuke, namun langkah pertamanya terhenti kala ia merasakan sesuatu menyentuh bahunya.

Dan benar saja, itu tangan Shikamaru yang saat ini menyentuh bahu kanannya.

"Jangan ikuti dia." Setidaknya itulah yang dapat Naruto tangkap dari perubahan ekspresi Shikamaru.

Naruto hanya membalas dengan sedikit mengulas senyum, tanda bahwa semua akan baik-baik saja dan tak ada yang perlu di khawatirkan.

Shikamaru menghela nafas panjang sebelum akhirnya melepaskan pegangan tangannya pada bahu Naruto.

Begitu Naruto terbebas, ia lekas menyamankan langkah kakinya dengan Sasuke. Mengikuti pria raven itu yang membawanya ke belakang aula olahraga yang memang terkenal sepi di jam segini.

Berbeda dengan Sasuke yang langsung mengambil duduk di kursi kayu panjang disana, Naruto masih berdiri nan memberikan tatapan tajam yang sama pada Sasuke.

"Ada apa Sasuke, cepat katakan!" Naruto tak berteriak, namun terdengar jelas nada penekanan disana.

"Duduk dulu."

Naruto mendegus kesal, walau pada akhirnya ia tetap menjatuhkan tubuhnya di kursi panjang samping Sasuke.

"Cepatlah, sebelum bell masuk berbunyi."

"Jauhi Ino."ucap Sasuke datar.

Lagi-lagi mata Naruto mendelik dan menatap tajam Sasuke tak suka.
Ia tak menyangka bahwa Sasuke akan mengatakan hal tadi.

"Apa maksudmu?"

"Kau pacaran dengan Ino kan?, Aku ingin kau akhiri hubungan mu itu dengan nya."

Tangan Naruto yang ia baringkan di atas lutut mengepal kuat. Ia tertawa sakras dahulu sebelum akhirnya kembali bicara.

"Hey... aku tau kau itu mantan pacar Ino, tetapi aku rasa kau tidak perlu melakukan hal ini. Sekarang Ino adalah pacarku"Tukasnya dingin.

"Ino bukanlah gadis yang baik." Ucapan dan nada bicara Sasuke sukses merobohkan dinding kesabaran Naruto.

"BRENGSEK!!!"

"Ino..."

Pukulan Naruto baru saja akan sukses menghantam wajah tampan Sasuke jika saja pria itu tak kembali lanjut bicara.

"Ino merahasiakan sesuatu, dan itu tidak diberitahu padamu, kan?" Sasuke membalas tatapan tajam Naruto dengan tatapan meremehkan.

"Memangnya apa urusanmu."

Tawa Sasuke semakin nyaring. Setelah tawannya meredam, pria itupun kembali berdiri.

"Sebaiknya kau putus dengannya atau kau akan menyesal." Peringat Sasuke.

"Apa-apaan, si brengsek itu!"

"Apa benar ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku Ino?"Inner Naruto.

I'm Still Here/NaruinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang