Aku Butuh Kamu

3.4K 196 20
                                    

Part ini agak nyerempet Rate M yahh, sorry 🌚


Ini adalah hari Rabu yang biasa, dan seperti biasa juga, Ino saat ini tengah bersiap untuk pergi sekolah.
Tetapi dia tak akan berangkat sekolah seperti hari-hari biasanya, sebab kali ini dia akan berangkat sekolah dengan Naruto, kemarin malam pria itu menelepon Ino. Menawarkan-ahh lebih masuk ke paksaan sih. Naruto bilang akan menjemput nya untuk pergi sekolah bersama, dan belum sempat ia memberi alibi untuk menolak kebaikan Naruto, pria itu sudah menutup panggilan sebelah pihak.

Dan disinilah Ino. Di rumahnya, tepat nya di dalam kamar, depan cermin. Ino sudah terlihat cantik dan rapih, lengkap dengan seragam sekolah dan rambut yang telah di sisir serta diikat ponytail yang menjadi ciri khasnya.

Setelah memastikan penampilan nya telah sempurna di depan cermin, Ino langsung menyambar tas sekolahnya di atas ranjang kemudian berjalan keluar kamar lalu Menuruni tangga menuju ruang makan di lantai pertama.

.

.

"Sarapan dulu yah"

Seorang wanita setengah baya menyimpan segelas susu dan selembar roti di depan meja Ino. tersenyum ke arah nya sesaat, kemudian kembali sibuk dengan kegiatan menata makanan di meja yang sempat terhenti tadi.

Ino hanya membalas dengan sebuah anggukan kecil. Ia langsung meraih gelas berisi susu tadi dan meneguk nya.

....

Setelah sarapannya habis, Ino langsung meraih tas sekolah yang sebelum sarapan ia simpan di samping kakinya. Beranjak dari duduk, kemudian melangkah menghampiri ibunya yang tengah membereskan meja.

"Aku berangkat yah"ucap Ino setelah memberikan ciuman singkat di pipi ibunya.

"Mau ayah antar?"tanya pria paruh baya sejak tadi diam, sibuk dengan koran paginya.

"Tidak usah Otou-san, aku berangkat dengan temanku hari ini"

"Ohh baiklah, Hati-hati kalau begitu" pesan Inoichi, ayah dari Ino.

Ino lagi lagi hanya membalas dengan dengan anggukan kecil, moodnya tengah sangat buruk bahkan hanya untuk sekedar bicara. Ke-khawatirkan Ino mengenai kandungan haramnya sungguh menghantui gadis itu semalaman, membuat Ino benar-benar tak bisa tidur dengan tenang.

.
.
.
.
.

"Selamat pagi"sapa Naruto dengan senyum sumringah di pagi hari.

"Selamat pagi juga, Naruto"balas Ino, ia membalas senyum, tapi tak selebar Naruto. Gadis itu hanya sedikit mengangkat ujung bibirnya. Sudah dibilang kan, mood Ino tengah sangat buruk.

"Ayo berangkat" Ajak Naruto seraya kembali memakai helm full face nya.

"Iya."

Ino memilih tak banyak bicara, ia langsung menginjak step motor dan naik ke jok belakang motor sport Naruto sengan susah payah.

Entah sadar atau tidak, Ino langsung melingkarkan tangannya di perut Naruto. Membuat pria yang tengah di dekap itu diam-diam tersenyum senang, "sudah?"

"Iya sudah"

Naruto mengangguk lalu menjalankan motor nya dengan kecepatan sedang ke arah sekolah.

I'm Still Here/NaruinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang