Naruto merasakan sensasi jatuh perlahan, seluruh tubuh rasanya mati rasa. Naruto hanya bisa pasrah membiarkan gelapnya dasar laut yang menarik tubuhnya semakin dalam.
Sakit pada dadanya begitu menyiksa Naruto secara perlahan. Seakan kini paru-parunya sudah diisi oleh air laut, terlalu penuh hingga menimbulkan rasa sesak disana.
Bersamaan dengan pandangan yang memudar, kesadaran Naruto pun ikut hilang.
Lalu sosoknya hilang, dalam gelapnya laut malam.
*****
Jika diperbolehkan memilih, Ino tak ingin sekolah hari ini. Ia hanya ingin menggulung diri dengan selimut, akan lebih bagus lagi jika Ino terus terlelap dan menghabiskan seluruh waktunya di dunia mimpi.
Dunia dimana Ino bisa lupa tentang segala hal.
Ino melangkah memasuki kelas 12A yang terlihat sudah ramai itu–––yahh, mungkin Ino saja yang datang hampir terlambat.
Ino melirik beberapa teman sekelasnya yang tengah berkumpul di depan kelas sembari berbincang-bincang.Menyadari Ino yang sedari tadi memperhatikan mereka, salah satu dari lima gadis itu melambai dan mengajak Ino untuk bergabung bersama mereka.
Ino membalas dengan dengan gelengan dan senyum tipis. Sekilas senyuman Ino terlihat begitu manis, tetapi jika diperhatikan dengan baik, senyuman itu jelas terukir dengan enggan.
"Huft..."
Ino menarik nafas panjang sebelum akhirnya mendudukkan tubuh lesunya di bangku. Meja Ino itu berada di baris ketiga ujung kanan kelas, tepat disamping jendela yang memperlihatkan pemandangan lapangan olahraga.
Ino mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kelas, semua teman sekelasnya tak berada di bangku mereka masing-masing, asyik dengan kegiatan yang menurut mereka menyenangkan.
Ahh, Ino lupa. Hari ini, hari kamis. Jam pelajaran pertama hingga ketiga adalah jam-nya Kakashi-sensei. Dan semua anak kelas tiga juga tau, kalau guru matematika itu selalu saja terlambat saat kelasnya. Atau lebih dari itu, Kakashi-sensei bahkan tak jarang malah tak masuk kelas sama sekali. Maka dari itu jam pelajarannya selalu jadi jam favorit anak-anak, karna jam kosongnya.
Berusaha mencari ketenangan, Ino menenggelamkan wajah pada lipatan tangan miliknya sendiri di atas meja.
Ino memang bukan termasuk murid pintar, ia juga benci belajar dan menyukai jam kosong seperti kebanyakan orang. Namun tidak hari ini, ia tak tau harus menghabiskan jam kosongnya dengan apa.
Ia tidak sedang dalam mood bagus untuk berbincang dengan siapapun apalagi melenggang pergi ke kantin. Diam melamun bahkan terdengar lebih buruk.
Pikirannya pasti akan kembali teringat oleh Naruto dan Naruto.Ino merogoh ransel birunya di atas meja. Mengeluarkan sebuah earphone dari sana, kemudian memakaikannya pada kedua telinga.
You must think that I'm stupid
You must think that I'm a fool
You must think that I'm new to this
But I have seen this all before🎶Ino sangat menikmati alunan musik yang terdengar dari earphone miliknya, ia bahkan tak sadar bahwa bibirnya ikut melantunkan lirik lagu tersebut, walau sangat pelan.
I'm never gonna let you close to me
Even though you mean the most to me
'Cause every time I open up, it hurts
So I'm never gonna get too close to you
Even when I mean the most to you
In case you go and leave me in the dirt🎶
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Here/Naruino
Romance[Naruino Project] [Complete√] Kisah cinta Ino dan Sasuke telah berlangsung lebih dari satu tahun. Satu waktu Ino baru menyadari, satu tahun yang ia habiskan untuk mencintai Sasuke adalah kesalahan besar. Terlalu bebasnya kisah cinta Ino dan Sasuke...