Yang Datang Dan Yang Pergi

2.1K 142 23
                                    

Kelopak mata Ino mengerjap-ngerjap pelan, mencoba membiasakan diri dengan cahaya remang lampu yang menyorot retina matanya.
Tubuh lemas Ino bergerak perlahan, mengubah posisi yang sebelumnya terbaring menjadi duduk tersandar pada headbord ranjang yang Ino yakini bukan miliknya.

Aroma disinfektan yang begitu menyeruat, serta sprei dan selimut putih polos yang menyelimuti tubuhnya. Tak butuh waktu lama bagi Ino untuk tau, bahwa sekarang dirinya sudah berada di rumah sakit.

Pandangan Ino berhenti pada lipatan lengan kirinya yang ditempel impus.

"Apa yang sudah terjadi yah?"

"Nghhhh"

tiba-tiba darah, genangan air dan mobil yang melaju cepat terlintas dalam benak Ino, bersamaan dengan rasa nyeri luar biasa yang menyerang daerah perutnya.

"Semoga saja janin dalam perutku baik-baik saja."

Ceklek...

Pintu kayu di ujung ruangan di sana tiba-tiba terbuka, dan menampakan seorang gadis berambut permen kapas yang sangat Ino kenali.

"Ino!, Ya Tuhan... Akhirnya kamu sadar."Sakura tersentak dan menjatuhkan botol air mineral yang ia genggam saking kagetnya.

Sakura lantas berlari menuju ranjang tempat sahabat paling dekatnya itu tengah terbaring lemas.

Sakura memeluk erat Ino, air matanya bahkan sudah jatuh bergitu saja. Gadis musim semi itu menangis dengan tak henti henti melapalkan kalimat syukur berulang-ulang.

Ino tersenyum tipis, ia tak mempedulikan rasa sakit karna pelukan Sakura yang terlalu erat untuk tubuhnya yang sekarang.

Setelah beberapa saat saling melepas haru, Sakura melepas pelukannya dan duduk di kursi tepat di samping ranjang Ino.

"Syukurlah kau baik-baik saja Ino, aku benar-benar khawatir tau!"

Ino hanya menanggapinya dengan senyuman, tanpa Sakura bilang pun ia sudah mengetahui bahwa Sahabat pink nya ini sangat menghawatirkan dirinya.

"Apa kamu yang membawaku ke rumah sakit, Sakura?" Ino mulai bertanya setelah terdiam beberapa menit, menunggu Sakura berhenti menangis.

"Bukan, Naruto lah yang membawamu kemari, aku datang saat mendapat telepon darinya kalau kamu mengalami tabrak lari."jelas Sakura.

"Na-Naruto?"Ino respon mengulang nama Naruto, ia menurunkan pandangannya dan tersenyum pahit. Ia tak menyangka bahwa Naruto lah yang akan menyelamatkan, lagi.

"Nghhhh."
Tangan kiri Ino refleks memegangi bagian bawah perutnya yang kembali terasa nyeri.

Pelipis gadis itu banjir keringat dingin, entah mengapa rasa sakit nya semakin lama semakin sakit. Dan disanalah pikiran-pikiran buruk mulai menggerogoti kepala Ino.

"Ino, kau baik-baik saja?"
Tanya Sakura panik.

"Anghhh, Sakura, entah kenapa perutku rasanya sakit sekali..."rintih Ino.

"Ya ampun, Ini pasti efek operasi kemarin malam."

"Operasi?"

Ucapan tak sengaja Sakura sukses membuat Ino melupakan rasa sakitnya sesaat.

"Astaga, aku kelepasan!"Sakura menutup dan merutuki mulutnya kesal. Ia baru saja tak sengaja mengatakan sesuatu yang seharusnya tak boleh diketahui Ino, setidaknya untuk sekarang-sekarang.

"Katakan Sakura, operasi apa yang kau maksud?"Ino kembali bertanya dengan sorot mata tajam. Menuntut Sahabat merah mudanya itu memberitau apa yang ingin ia tau dengan  sejujur-jujurnya.

I'm Still Here/NaruinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang