Jasmin seorang mahasiswi jurusan komunikasi tengah duduk bersama Dave laki-laki yang memiliki seribu gombalan maut untuk dilontarkan pada semua wanita. Jasmin dan Dave sedang berbincang ditaman belakang dengan tangan Dave yang merangkul bahu Jasmin.
"Hari ini kamu cantik" ucap Dave sambil mengusap surai hitam Jasmin. Tentunya dengan senyum maut yang terpampang diwajah tampannya yang membuat siapa saja yang melihatnya luluh.
"Ah biasa aja" jawab Jasmin malu membuat pipinya memerah. Karena jujur saja baru kali ini dia diperlakukan manis oleh lelaki selain ayahnya.
"Ciee...ciee...blushing" goda Dave dengan kekehan kecil.
"Ih...Dave kamu ini yaaa"balas Jasmin sambil memukul-mukul bahu Dave, yang disertai gelak tawa.
Disela gelak tawa mereka datang seorang wanita dengan rambut panjang sepundak.
"Heh lo berani-berani nya ya mesra-mesraan sama cowok gue. Lo kasih pelet apa dia hah?" Jihan. Ya wanita itu adalah Jihan.
Jihan tiba-tiba saja datang dan langsung saja menjambak rambut indah milik Jasmin tanpa perasaan,sepertinya Jihan marah besar.
Jasmin hanya bisa meringis kesakitan.
"Aww sakit... lepasss" ringis Jasmin pada perempuan yang sangat ia benci.
Dave pun sontak berdiri dan langsung mencekal tangan Jihan yang menjambak rambut Jasmin.
"Ikut gue sekarang" perintah Dave dengan tatapan tajam matanya.
"Nggak, aku harus kasih dia pelajaran dulu" sanggah Jihan pada Dave dengan sedikit meninggikan nada suaranya.
"Gue bilang ikut ya ikut!" Betak Dave pada Jihan dengan mata yang bulat seolah tak ada bantahan.Jihan terkejut ketika mendengar Dave membentaknya. Karena selama ini kan Dave mencintainya, tapi kenapa? Kenapa sekarang Jihan malah dibentak?
"Sorry gue emosi, sekarang ikut gue ya" lanjut Dave pada Jihan. Dave tak sadar ia baru saja membentak salah satu wanita yang bisa dibilang tergila-gila dengan ketampanan dan manis sikap Dave.
Jihan pun mengikuti apa mau Dave, Jihan ingin tahu apa reaksi Dave ketika dia berhasil menemukan Dave sedang mesra-mesraan bersama orang lain.
Sementara Jasmin? Ditinggal sendirian, Jasmi bingung karena di lokasinya saat ini tidak ada seorang pun. Karena taman belakang kampus memang terkenal angker sih. Kali ini Jasmi memang benar-benar ditinggal.SENDIRI.
Jasmin pun memutuskan untuk pulang saja. Jasmin berjalan malas ke gerbang kampus dengan wajah amburasut nya tapi tidak menghalangi kecantikannya.
Jasmin akhirnya berhasil menyetop sebuah taksi yang kebetulan lewat.
"Mau diantar kemana Neng?"tanya driver taksi ramah.
"Cempaka indah"jawab Jasmin ketus.'Ya elah cantik-cantik gini judes et dah' batin driver taksi.
Setelah sekitar 25 menit Jasmin sampai.
Setelah sampai depan pekarangan rumahnya. Jasmin memberikan dua lembar uang lima puluh ribuan pada driver taksi dan berjalan menghampiri pintu.
Jasmin membuka pintu tanpa mengetuknya toh ini juga rumahnya sendiri.
"Eh...eh...ehh anak bunda yang cantik ini kenapa? Kok mukanya awut-awutan sih?" Tanya bundanya yang tak tahu sedari kapan menjadi penyambut tamu di balik pintu.
Sambil berjalan ke arah tangga Jasmin menjawab "Udah lah bun, Jasmin cape"
"Jangan langsung tidur, bersih-bersih dulu" perhatian bundanya yang sama sekali tidak digubris oleh Jasmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
Teen Fiction"Cinta itu tak sederhana. Kadang butuh kata-kata rumit untuk mengungkapkannya." Sepasang adik kakak yang menemukan cintanya diantara kebencian. Kebencian memang bisa membuat segalanya berubah tapi cinta bisa merubah lebih dari segalanya. "Gimana per...