Tujuh

53 20 5
                                    



Morgan University, Boston, USA 08:12

Dua bulan kemudian.....

Jihan melangkahkan kakinya di koridor kampus memuju kelasnya dengan senyum yang tak dapat diartikan.

"Heh Jihan!" Merasa dirinya terpanggil, kemudian menoleh ke sumber suara.

"Kemana aja lo? Dua bulan cuti nggak pake bilang-bilang lagi! Kan gue tersiksa harus ngerjain tugas dari Mr. Botak sendirian. Pokoknya gak mau tau lo harus bayar itu semua." Ceroscos Mike, sahabat Jihan.

"Ah elah elu itungan banget, nanti juga bakal gue bayar." Jawab Jihan memutar kedua bola matamya malas.

"Oke deh...ya udah yok ke kantin" ajak Mike yang langsung diangguki oleh Jihan.

"Eh by the way end the way busway. Lo dua bulan cuti kemana aja?" Tanya Mike sambil menyeruput es jeruk nya.

"Ada...gue ada kok" jawab Jihan dengan nada sedikit gugup.

"Emh...lo boong ya?" Tebak Mike dengan menyipitkan matanya.

"Iya bener, ah elu kayak yang baru kenal gue aja." Alibi Jihan.

"Ya udah deh...gue percaya sama lo" finish Mike.

"Eh elo harus restuin gue!" Bisik Jihan.

"Restuin apaan?" Tanya Mike heran.

"Gue di deketin si Joy" pernyataan Jihan sukses membuat Mike terkejut.

"Lu nyerah ama Dave?" Tanya Mike sedikit ragu. "It's oke gue bakal restuin elo kok" lanjut Mike memamerkan senyum manisnya

"Gue mau berusaha berubah dan lupain dia." Jihan menunduk sendu.

"Udahlah laki brengsek itu gak usah dipikirin lagi." Mike mengelus puggung Jihan seirama.

"Ya udah yok...kita ke kelas bentar lagi kelas mulai." Ajak Mike bermaksud mengalihkan pembicaraan.
Jujur saja Mike sebenarnya iba melihat Jihan yang selalu gagal mengurusi masalah cintanya yang seberantakan ini, tapi Mike janji pada dirinya sendiri untuk selalu berusaha mendukung membuat sahabatnya selalu tegar.

-000-

Bella sudah menyelesaikan kelasnya hari ini, sudah cukup melelahkan. Tapi tidak untuk Jasmin. Sekarang Jasmin harus pergi ke butik mama nya karena dimintai untuk menjadi model busana rancangan terbaru butik mamanya.

"Bella kamu dijemput siapa?" Tanya Jasmin yang masih setia menunggu Bella yang masih mengemasi barang-barang nya.

"Umh aku gak tau, papa belum telfon soalnya. Katanya dia mau jemput hari ini" jawab Bella dengan wajah seperti orang kebingungan.

"Emh...maksudnya nggak sama pacar kamu?" Tanya Jasmin sedikit ragu.

"Dia masih ada kelas katanya." Jawaban Bella malah diacuhkan beberapa saat dan lebih memilih menundukan kepalanya. Hatinya mencelos sakit saat ini.

"Aku juga dulu sering pulang bareng sama dia, malahan kalo salah satu diantara kita pulang telat atau masih ada kelas, kita pasti saling tunggu." Jasmin kembali teringat masa-masa manis ketika dirinya masih bersama Dave. Ia rindu Dave yang selalu mencubit pipinya gemas. Jasmin semakin menundukan keplanya membuat Bella yang melihatnya turut iba. Bella mengerti apa yang dirasakan Jasmin, pasti hati Jasmin sakit. Selama ini juga Bella selalu mendengarkan Jasmin yang bercerita tentang 'dia' nya tanpa Bella ketahui siapa namanya bahkan orangnya.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang