BAB 1 "MASA REMAJA"

136 3 0
                                    

                  بسم الله الرحمن الرحيم

           السلام عليكم ورحمة الله وبركته

Pagi ini sangatlah cerah seperti susana hati Raesha Sabhira Mishall gadis 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP dan sebentar lagi akan wisuda, Raesha anak cantik manis nan anggun itu mempunyai cita-cita ingin menjadi ustadzah untuk menegakkan norma norma agama, selain pintar dan cerdas Raesha juga sangatlah berbakti kepada Umi dan Abinya ia tak pernah ataupun membnatah ke inginan sang Abi untuk kebaikannya, pernah di suatu hari Abi memanggilnya diruang tamu

"Raesha sini nak duduk, ada yang ingin Abi bicarakan" ucapnya sambil menepuk pelan kursi di sampingnya

Saat itu Raesha masih berumur 9 tahun

"ada apa Abi" kata gadis kecil dengan mendudukkan dirinya di samping Abi

"gini Raesha, kan kamu sudah baligh Abi mau kamu memakai jilbab nduk karna memakai kerudung itu wajib bagi seorang wanita muslimah"

"hmm tapikan Abi pakek kerudung itu gerah"

"nak kamu pilih mana Abi masuk neraka apa surga?"

Raesha diam, seolah mencerna perkataan Abinya.

"ya Echa kan maunya Abi masuk surga, kenapa sih Abi ngomongnya gitu Echa kan sayang Abi" ucap raesa yang memeluk erat abinya

"kalau Echa sayang Abi, echa harus pakek kerudung dong"

"emang harus ya Bi?"

"iya sayang kan Abi sudah bilang kalau wanita sudah baligh itu wajib hukumnya memakai jilbab, selangkah wanita baligh keluar rumah tanpa berhijab maka selangkah pula abi mendekat ke neraka, Echa faham?"

Raesha menggeleng pelan " kok bisa gitu Bi"

"bisa, karna sekarang kamu sudah baligh, kalau Abi tidak mengajarkanmu tentang hal itu sejak dini maka disaat itulah Abi sangat merasa rugi"

"kamu pernah mendengar pepatah yang mengatakan belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu besar bagaikan mengukir di atas air"

Raesha mengernyitkan dahinya " kok bisa Bi? Bukannya sama aja"

"hmm" Abi Faris menghembuskan nafas pelan sebelum melanjutkan ucapannya

"Echa coba deh echa tetesin air di atas batu setiap hari, pasti batunya akan bolongkan? Nah sedangkan air di teteskan air bolong tidak?"

Raesha menggeleng pelan

"nah seperti itulah nak, Abi ingin yang terbaik untukmu, untuk bekal akhiratmu, apa Echa mau berhijab?"

Raesha diam tak menjawab ucapan Abinya satu detik dua detik tiga detik dan detik ke 10 raesha mengajukan pertanyaan pada abinya

"neraka itu bagaimana sih Bi"

Faris meggeleng dengan pertanyaan putri sulungnya ini dengan telaten iya menjelaskan tentang neraka

"neraka itu tidak bisa di gambarkan atau di bayangkan oleh akal, tetapi neraka itu sangatlah pedih saking pedihnya api di dunia saja tidak bisa menandingi, karna neraka diciptakan selama 1000 tahun lamanya"

"lantas bagaimana hukuman wanita tidak berhijab itu Abi?"

"hukuman wanita tidak berhijab itu rambutnya akan diranjam ditarik sampai terlepas dari ubun ubun....." Faris menceritakan semua tentang betapa pedihnya neraka itu sehingga membuat bulu kuduk raesha berdiri.
Raesha membayangkan apa yang dikatakan oleh Abinya, sesekali iya menringis dengan apa yang di bayangkannya, bagaimana jika suatu saat dirinya begitu perlahan butiran air bening menetes dari air matanya

Sekedar Cinta Dibalik SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang