BAB 2 "KELULUSAN DAN KABAR TAK MENYENANGKAN"

42 2 0
                                    

بسم الله الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبار كته

1 tahun telah berlalu, kini saatnya Raesha Sabhira Michall memasuki sekolah SMA impiannya, namun sayang sang abi menentang ke inginannya, karna bagi abinya agama tetap numbre one.

"Cha kenapa bengong bengong bae sih"

Sekilas Raesha melirik ke arah suara yang bertanya, ia menggeleng gelengkan kepala.

"lah bukannya di jawab, malah geleng geleng, kamu sakit Cha?"

Raesha menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya dengan pelan.

"nggak ko din aku ngga sakit" ucap nya seraya menarik kedua sudut bibirnya

"tapi kenapa kamu melamun? Apa tentang masalah yang kemaren?"

Raesha mengangguk lemah, ucapan medina tepat pada sasaran

"ya udah si Cha sabar, mungkin ini yang terbaik untuk kamu, lagian di psantren enak ko, dapat 2 ilmu sekaligus dan bukannya ke inginan kamu juga ya mau jadi ustadzah?"

"iya sih din tapi niatku urung saat mendengar cerita kalau di pesantren itu tidak nyaman, aku ingin melanjutkan SMA disini dan setelah itu baru masuk pesanteren"

"Cha menurut aku masuk pesantren itu lebih baik saat dini dari pada kamu nanti lulus SMA karna disaat umur kita masih terbilang sangat remaja, mata pelajaran lekas masuk dan tidak terlalu banyak maksiat juga, andai saja kedua orang tuaku mengizinkanku masuk pesantren tentulah aku sangat mau"

"kamu harus bersyukur Cha punya Umi dan Abi beliau sangat menjaga dan benar benar mendidik anaknya untuk lebih memperdalam ilmu agama"

Raesha tidak tega melihat expresi Medina yang tiba-tiba sendu, beruntung Raesha memiliki orang tua yang bisa memasukkannya ke pesantren, lain halnya dengan Medina yang orang tuanya hanya memikirkan duniawi

Pluk

Reflek Raesha memeluk Medina"Dina sungguh akulah manusia yang tak pernah bersyukur, maafkan aku Dina aku tak bermaksud menyinggungmu"

"tak apa Echa, sudah ah jangan melow nanti bisa ancur make upku ini"

"doakan aku ya semoga betah disana"

"iya, Insha allah aku doain deh buat sahabat aku yang cantik ini, ya udah yuk jangan melow melow lagi, sebentar lagi acara di mulai" ucap Medina seraya melepaskan pelukan Raesha

Mereka beranjak dari taman menuju halaman sekolah tempat penyerahan ijazah plus wisuda

Sebelum acara dimulai medina dan Raesha berkumpul di kelas bersama teman temannya, bener bener perpisahan ini seperti anak kuliahan saja, maklumlah ya didesa namanya.

Eits tapi meskipun didesa, pemandangan disini ga kalah bagusloh sama dikota, eh kok jadi kesitu ya ga nyambung deh, bicara masalah pemandangan disini itu bagus banget suasana desanya yang indah dan pemandangan gunungnya bagus membuatku betah tinggal disini di desa Timur gunung sereng (Bangkalan Madura) ini meskipun agak jauh dari kota tapi aku bersyukur hidup di desa yang tentram nan damai ini

***

Dua minggu lagi Raesha Shabira Michall akan berangkat ke pesantren tempat dimana teman teman di dekat rumahnya nyantri di Bangkalan

Tok tok

"assalamualaikum Echa" ucap suara diluar pintu

Raesha membawa tubuhnya yang sempoyongan bangun tidir untuk membuka pintu

"waalaikumsalam, eh Umi masuk Mi"

"echa sudah sholat dzuhur nak?"

"iya sudah Umi," jawabnya dengan tangan yang masih mengucek matanya

Sekedar Cinta Dibalik SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang