Maharaja Resort

36 3 0
                                    

Makan malam ulang tahun ayah digelar di hotel Maharaja Resort, hotel bintang 5 terbaik di kota kami. Aku bertugas menyambut para tamu dipintu masuk.

Ku kenakan gown Versache berwarna merah dan heels warna hitam dengan merk lokal karena bintang utamanya adalah Versache yang ku kenakan. Rambut ku biarkan tergerai natural namun tetap tertata dan agar semakin serasi ku minta makeup artist ku untuk mengoleskan lipstick Dior warna merah.

Tepat pada pukul 18.00 aku berdiri di pintu masuk menyambut para tamu yang mulai berdatangan. Tamu pertamaku adalah pamanku dari ayah, lalu bibiku dari ibu, disusul oleh kolega-kolega ayah yang lainnya.

Andra datang bersama mamanya, papanya dan juga Chandra. Andra sangat tahu apa yang terlihat bagus dibadannya. Ia mengenakan jas merah maroon gelap dengan kemeja hitam dan dasi kupu-kupu serasi berwarna maroon. Andra tersenyum melihatku setelah berjabat tangan ia cium pipi kanan dan kiriku.

"You look gorgeous tonight, I love it" ujar Andra sambil menggenggam tanganku.

Aku sempat kaget setelah Andra mencium pipiku, kembali teringat kejadian saat di hotel di Singapura. Mendadak udara sekitar menjadi lebih panas, segera ku persilahkan keluarga Andra untuk masuk agar aku bisa sedikit mengipasi diriku.

Betapa terkejutnya aku saat tamu berikutnya adalah Jevin.

"Untuk apa kau kemari?" desisku tajam padanya. Ia mengenakan tuxedo hitam.

"Tenang, aku datang sebagai tamu undangan" ujarnya sambil menunjukkan undangan. Ia datang sebagai penerima beasiswa dari perusahaan ayah.

"Aku datang untuk memberikan pidato singkat sebagai penerima beasiswa terbaik dari dana bakti perusahaan ayahmu. Dengar, aku benar-benar minta maaf soal yang di bandara. Aku terlalu terburu-buru. I'll see you later" ucap Jevin sambil berlalu karena antrian kecil mulai terbentuk karena obrolan kami.

Acara dimulai dengan grand entrance ayah, ibu dan aku yang dilanjutkan dengan sambutan terima kasih dari Ayah atas kedatangan dan kerjasama para kolega. Setelah ayah duduk, beberapa kolega penting memberikan sambutan dan selamat kepada Ayah. Setelah itu Jevin naik memberikan sambutan.

"Selamat malam hadirin sekalian. Selamat malam dan selamat ulang tahun untuk bapak Dimas Wirastomo. Semoga kesehatan dan kejayaan selalu meliputi bapak sekeluarga.

Perkenalkan nama saya Jevin, saya bukan siapa-siapa. Saat itu saya hanyalah anak SMA biasa dari keluarga menengah yang memberikan tutorial pada adik kelas guna menambah uang saku. Bermimpi masuk universitas pun sebenarnya saya tidak berani karena masih ada 3 adik saya yang perlu biaya sekolah. Namun ada seorang gadis yang menatap saya dengan penuh harapan yang besar sehingga membuat saya berani bermimpi untuk bisa kuliah. Ia adalah adik kelas saya pada waktu itu, peserta tutorial saya. Ia sangat enerjik dan mempunyai masa depan yang sungguh cerah, saya sendiri merasa tak pantas bersanding dengannya.

Cerita AyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang