Aleksia merebahkan dirinya diatas kasur, membentuk bintang besar. Aleksia memejamkan matanya sejenak, lalu menatap langit-langit yang berwarna putih itu dengan acuh. Pikirannya kini melayang-layang di udara, seolah mengajaknya menari di atas awan. Apapun yang terjadi hari ini, Aleksia tak pernah menduga nya.
Tangan mungil itu tampak bergerak meraba mencari suatu benda, sebuah handphone. Tak perlu waktu lama, Aleksia mendapatkan benda tersebut. Tangannya dengan lincah membuka sosial media, instagram.
Wow.
Sontak mata Aleksia tak berhenti melotot, betapa terkejutnya ia saat ini. Tiba-tiba saja followersnya bertambah 2K dalam sekejap. Really? Apakah ini mimpi? OMG.Banyak yang like, comment, dan dm. Tapi, sayang sekali Aleksia tak mampu membalasnya. Aleksia ingin sekali tahu apa isi pesan dari dm.an mereka. Mungkin, Rio nanti bisa membantunya. Tak sampai lupa, Aleksia menyempatkan untuk melihat kiriman Harris J terbaru. Alhasil cowok itu baru saja memposting sebuah picture dirinya dengan anak beruang.
"Cute, bangeet...!" kata Aleksia sambil mencubit pipinya sendiri.
Aleksia tak ada henti-hentinya menatap foto itu, dan berangan-angan andai saja dirinya yang menggantikan posisi beruang itu. Aduuhh... pasti Aleksia sangat senang, ya walaupun harus minum susu seperti bayi. Apalagi, botolnya gambar panda, Aleksia sangat menyukai panda.
Tok Tok Tok
Suara pintu kamar yang berbunyi nyaring. Sontak Aleksia langsung beralih dari handphone nya itu menuju sumber suara.
"Iya, masuk aja. Pintunya tidak di kunci." kata Aleksia sembari membangkitkan dirinya untuk duduk.
Sosok perempuan separuh baya itu, nampak datang dengan segelas susu dan kue coklat di tangannya. "Bunda," sapa Aleksia sambil tersenyum lebar.
"Aleksia, kenapa kamu belum ganti baju? Ganti dulu sana!" perintah Madame yang merasa risih melihatnya.
Aleksia cengengesan dan langsung ngacir menuju kamar ganti. "Anak itu." gerutu Madame sambil geleng-geleng kepala. Madame menaruh susu dan kue itu di atas meja belajar Aleksia.
Madame berniat untuk menunggu sampai anaknya itu selesai ganti pakaian dan memastikan Aleksia benar-benar makan. Madame selalu saja khawatir jika Aleksia sampai telat makan, ia takut itu akan berpengaruh pada penyakitnya. Madame menatap ke arah ranjang Aleksia, sekali lagi Madame menggelengkan kepalanya, risih.
"Aleksia! Kenapa kamar kamu berantakan begini?!" seru Madame agar Aleksia mendengar ocehannya.
"Maaf bunda." balas Aleksia dengan nada sedikit keras.
Dengan cepat, Madame membereskan kasur Aleksia yang terlihat seperti kapal pecah. Saat bantal dan sprei sudah beres, kini tinggal selimut lembut yang bergambar jam big ben. Nampak sebuah ponsel tergeletak di atasnya, Madame mengerutkan keningnya sejenak, kemudian mengambil benda tersebut.
"Harris J lagi, Harris J lagi, ck ck ck." pekik Madame merasa heran. Madame berniat menaruh ponsel tersebut diatas meja kecil tempat lampu bertengger, namun...
Drrtt Drtt...
Ponsel itu bergetar di tangan Madame. Madame mengerutkan keningnya, "Galaksi?" pekik Madame penuh tanda tanya. Saking penasarannya Madame membuka pesan tersebut.
Hi
14.40
Kamu Aleksia, kan?
14.50Madame sempat trenyuh saat mendapati pesan seperti itu. Sudah 10 menit yang lalu pesan itu masuk, tapi apalah daya anaknya yang tidak bisa membaca itu. Air mata hampir saja menetes di permukaan wajah Madame, namun sebelum itu terjadi kedatangan Aleksia sempat mengejutkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleksia
Teen FictionTuhan, aku tak pernah menyesal dengan apa yang telah Engkau berikan, tapi tolong beri aku kekuatan untuk menghadapinya. Untukmu Harris, Apakah aku pantas menginginkan kau ada disampingku? Mengajarkan saya arti diksi yang sering kau berikan untukku...