Yona menarik tangan Aleksia dari kerumunan. Entah angin dari mana kantin sekolah sangat ramai. Biasanya mereka bisa makan dengan santai tanpa gangguan fans alay yang hanya bisa mengganggu aktivitasnya. Yona memang memiliki banyak fans sejak duduk dibangku SMP karena wajahnya yang cantik dan juga sikapnya yang baik. Tapi Yona sangat membenci kerumunan yang seolah memenjarakannya sampai udara disekelilingnya habis terhirup.
Ditambah sekarang temannya, Aleksia juga memiliki fans baru. "Kita mau kemana?" tanya Aleksia masih mengikuti langkah Yona yang terbilang cepat.
"Kemana saja asal tidak dengan kerumunan!" Yona berhenti didepan ruang musik sekolah. Karena menurut Yona itu adalah tempat yang aman. Karena murid tidak boleh sembarangan berada disekitar ruang ini karena bisa mengganggu anak-anak band yang sedang berlatih.
"Huh huh huuh!" napas Yona terengah-engah. Ternyata melarikan diri dari fans sama halnya seperti kabur dari pencuri.
Ruang musik tersebut terlihat elegan dengan dekorasi simple yang hanya memadukan sedikit permainan warna antara brown dan putih tulang. Pintu itu terbuat dari kaca yang bisa menampilkan elemen-elemen yang berada di dalam ruangan. Disitu terlihat alat musik yang sudah tertata rapih dan lengkap. Termasuk juga anak-anak yang sedang berlatih disana.
Hari ini adalah hari Kamis, yang artinya jadwal anak band untuk berlatih. Aleksia mengamati satu persatu orang yang ada disana.
"Lo lagi lihatin siapa, Leks?" tanya Yona sambil mengerutkan dahinya penasaran.
"Aku cuma penasaran aja siapa yang termasuk anggota band sekolah."
"Oohh... Itu. Serahkan semua pada orang yang tepat. Dan lo barusan tanya ke gue dan itu adalah hal yang tepat. Nih, gue kasih tahu satu-persatu ya?" Aleksia mengangguk tanda mengiyakan apa yang barusan Yona katakan.
"Dimulai dari..." Yona sedikit berpikir sambil menggigit jari telunjuknya. "Nah, ya! Lo lihat gak cowok yang lagi pegang mic di depan? Yang rambutnya jambul dan pakai tindik itu?" Aleksia lagi-lagi mengangguk.
"Dia Jack. Kalau nama aslinya gue kurang tahu. Intinya dia tuh punya nada tinggi yang khas. Sampai-sampai kaum hawa klepek-klepek dengernya. Gue aja tuh paling suka sama Jack, karena menurut gue dia tuh tampan bingiitts!" jelas Yona dengan mata berbinar.
Aleksia bisa menangkap basah gimana rasa kagum Yona pada Jack. "Dia asli Indo?" tanya Aleksia penasaran.
"Bukan. Setahu aku si, Jack anak blasteran antara Indo-Amrik."
Aleksia mangut-mangut. Pantas saja Jack terlihat berbeda dari yang lain karena warna rambutnya yang sedikit pirang dan ditambah hidungnya yang mancung.
"Oke. Kita beralih ke gitaris disana. Dia-" belum sempat Yona menjelaskan Aleksia sudah memotongnya. "Galaksi. Cowok tampan yang sksd." kesal Aleksia sambil memutar bola matanya jengah.
"Lo? Lo kenal sama dia?" tanya Yona benar-benar syok. "Sedikit," katanya dengan malas.
"Tapi barusan gue gak salah denger kan?" tanya Yona sambil menatap lekat manik mata Aleksia.
Aleksia mengangkat satu alisnya, bingung. "Maksud gue, barusan lo beneran bilang dia tampan kan?" perjelas Yona kedua kalinya.
"Apa aku barusan mengatakan itu? Kurasa tidak. Mungkin kamu yang salah dengar, Yon." Aleksia berusaha membela diri.
"Enggak. Nggak mungkin gue salah denger barusan. Karena jelas-jelas lo bilang dia itu tampan. Tapi emang menurut gue dia itu tampan bangeet, lebih tepatnya kedua setelah Jack. Dia itu tipikal cowok yang susah banget di dapat tahu Leks. Lo tahu Alluna kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleksia
Teen FictionTuhan, aku tak pernah menyesal dengan apa yang telah Engkau berikan, tapi tolong beri aku kekuatan untuk menghadapinya. Untukmu Harris, Apakah aku pantas menginginkan kau ada disampingku? Mengajarkan saya arti diksi yang sering kau berikan untukku...