7. Butuh Waktu

20 5 0
                                    

   Pagi-pagi buta Aleksia sudah bersiap diri untuk berolahraga. Seperti yang sudah ada dalam daftar kegiatan, hari ini Aleksia jogging dan melakukan beberapa gerakan down jump. Sebenarnya Aleksia sedikit malas untuk melakukan hal merepotkan ini tapi tubuhnya yang pendek membuat keharusan ini terjadi.

Aleksia mengenakan baju lengan panjang, celana training, sepatu sneakers, dan rambut panjang yang di kuncir kuda. Ia berlari-lari kecil disekitar rumahnya dengan headphone yang terpasang erat ditelinganya. Seperti biasa jika orang lain jogging sambil mendengarkan musik beat atau pop lainnya yang energic lain dengan Aleksia dia mendengarkan lagu Harris J yang berjudul good life.

Lagu itu berhasil membuatnya tersenyum dan semakin bersemangat dalam berjogging. Setetes dua tetes keringat sudah mulai terasa membasahi tubuhnya yang mungil. Matahari yang terlihat malu-malu menampakan wajahnya di ufuk timur. Aleksia mengistirahatkan tubuhnya sejenak di kursi halte yang tak jauh dari rumahnya.

Tap Tap Tap Tap

Aleksia menyipitkan matanya kearah sumber suara. Iris matanya yang berwarna hitam berhasil mengembang, untung saja dia tidak menganga saat itu juga. Tubuh tinggi, berkulit putih, rambut hitam berponi, dan sepatu sneakers itu mulai mendekat ke arahnya. Tunggu dulu, bukankah ciri khas itu merujuk pada...

"Hi Aleksia," sapanya sambil duduk di samping Aleksia.

"Hi," jawabnya canggung.

"Ternyata setelah pertemuan pertama kita kemarin masih buat lo kaku ya sama gue?" Aleksia mengerutkan keningnya bingung. Sebegitu dia memperhatikan Aleksia kah? Sampai dia harus mengingat kapan mereka bertemu.

"Itu butuh waktu." Aleksia melepas headphonenya dan tersenyum singkat kearah Galaksi.

"Butuh waktu berapa lama? Apa perlu gue percepat waktu hingga berhenti di detik dimana lo merasa nyaman sama gue?"

"Makasih. Tapi itu tidak perlu."

"Gue akan tunggu waktu itu. Btw, lo ngapain disini?"

"Istirahat." jawab Aleksia singkat. Ya, ciri kepribadiannya yang lain adalah cuek. Aleksia tidak bisa langsung bersahabat dengan seseorang apalagi orang yang baru ia kenal. Tapi percayalah Aleksia bisa menjadi seperti mak-mak bak arisan saat sudah akrab.

"Sama. Kenapa Tuhan selalu mempertemukan kita disaat yang sama?" kata Galaksi sambil mengumpat senyum di hatinya.

Aleksia hanya menggelengkan kepalanya singkat. Hal tersulit yang ia rasakan sekarang adalah mengumpatkan rasa senangnya dibalik wajah datar yang seolah tidak merasakan getaran apapun
Tiba-tiba saja Galaksi menyanyikan satu lirik lagu Harris J -Salam Alaikum. Aleksia mendongak dan menatap Galaksi dengan tatapan tak percaya. Dia menyanyikannya dengan merdu ditambah wajah tampan yang seolah menghipnotis cewek mana saja saat melihatnya. Bibir Aleksia seolah berbisik dan perlahan mengikuti alunan lagu itu.

Tanpa sadar keduanya menyanyi bersama saat tiba di chorus. "Suara lo bagus juga ya? Gak heran kalau banyak yang muji di sekolah," kata Galaksi saat lagu sudah habis dinyanyikan.

"Umm.. Anu i itu.. Makasih." Aleksia benar-benar gugup dibuatnya. Kalau dilihat-lihat wajahnya sudah memerah seperti tomat sekarang.

"Kenapa gak coba masuk ke band sekolah?" tanya Galaksi penasaran. Sangat disayangkan jika suara sebagus itu tidak banyak orang yang mendengarnya.

"Itu tidak mungkin," ucap Aleksia melemas. Bagaimana bisa cewek yang sulit membaca bisa menjadi vokalis di band sekolah? Bisa-bisa ia ditertawakan karena tidak bisa membaca lirik lagunya. Terutama oleh Alluna. Ya, cewek yang beberapa tempo hari lalu secara terang-terangan membullynya di hadapan publik sekolah. Ditambah dia salah satu vokalis di girl band pinky milik sekolah yang sudah mendapatkan label senior.

AleksiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang