"Ini dia kita sambut ALEKSIA!"
WHAATT!
_______________
Aleksia ternganga. Dalam hatinya mengutuk Galaksi yang semena-mena memperlakukannya. Apa maksudnya? Apa dia mau mempermalukan Aleksia didepan umum? Aleksia benar-benar kesal sekarang. Dia masih diam disana, tidak bergerak sedikitpun.
Galaksi yang mengetahuinya langsung turun dari panggung dan menghampiri Aleksia. "Yuk, Leks," ajak Galaksi sambil menarik tangannya.
Dengan cepat Aleksia melepaskan genggamannya. "Apaan si, Ga!" Galaksi langsung tersentak.
"Loh, kenapa? Gue cuma minta Lo nyanyi doang kok, gak lebih."
"Itu masalahnya. Kamu mau mempermalukan aku di depan umum?"
"Astaga Aleksia. Ya gak mungkinlah gue ngelakuin itu ke Lo. Justru gue pengen Lo tunjukin diri Lo ke orang-orang kalau Lo itu lebih dari yang mereka lihat."
Hatinya berdebar. Sungguh, dapat kata-kata dari mana tuh cowok. Aleksia memikirkan lagi apa yang dikatakan Galaksi barusan. Semuanya perkataannya benar hingga Aleksia sudah tidak punya lagi alasan untuk menolaknya.
"Gimana?" tanya Galaksi.
Aleksia mengangguk pasrah. Ia meremas tangannya sebagai wujud dari rasa gugupnya. Ia berdoa dalam hati dan berusaha menguatkan dirinya dengan caranya sendiri.
Mereka naik ke atas panggung. Sorak-sorai kembali terdengar. Ada yang memuji, ada juga yang menyinyir.
Cewek kayak dia ngapain naik keatas panggung?
Emang dia bisa nyanyi?
Tuh asisten ngapain dibawa-bawa segala?
Kok dia si? Harusnya kan gue!
Demi apapun Gue gak rela dia disana!
Kurang lebih seperti itulah cibiran orang-orang yang membenci Aleksia. Sebenarnya Aleksia sudah ingin mundur sekarang juga karena dia tidak tahan dengan cibiran mereka. Tapi ia ingat-ingat kembali perkataan Galaksi dan ya, cukup membangkitkan semangatnya lagi. Apalagi sekarang Galaksi ada disampingnya. Lalu apa yang patut Aleksia takutkan.
Nyanyi!
Nyanyi!
Nyanyi!Itu tuntutan sebagian fans sejati Galaksi karena Aleksia tidak benar-benar memiliki fans. Galaksi memberikan isyarat lewat matanya yang seolah menyuruh Aleksia memulainya.
Aleksia menghela napas panjang kemudian menerima microfon yang diberikan.
"Hi, Semuaa!" sapa Aleksia yang tak yakin akan dijawab.
"Hiii!" jawab sebagian penonton.
"Okey, disini saya akan membawakan lagu milik Harris J yang berjudul I Promise. Silakan menyaksikan," katanya benar-benar gugup.
Sesekali Aleksia melihat kearah Galaksi dan mata mereka saling berpapasan. Galaksi hanya tersenyum dan memberikan kedua jempol tangannya.
°° I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always be there, like you've been there
If you need me closer, I'll be right over
I swear, I swear °°Suara lembut Aleksia yang menggebu, menyeru hati para penonton. Ada yang tidak bisa menutup mulutnya karena ucapannya sendiri yang menjudge Aleksia. Suara itu benar-benar dari dalam hati, seolah berusaha memanggil Harris J dan berharap dia ada disini.
Aleksia memejamkan matanya hendak melanjutkan.
•• Every time that I need you by my side ••
Tapi--- suara itu bukan Aleksia. Suara itu--- lebih kepada sang pemiliknya. Apa Aleksia sedang mengigau sekarang? Apa indra pendengarannya berfungsi dengan baik? Rasanya ini seperti mimpi saja.
Aleksia melihat kesamping kanan panggung. Ya, benar saja sang pemilik lagu itu tengah naik keatas dan mendekat kearahnya.
Gemuruh sorak-sorai terdengar dimana-mana. Teriakan-teriakan histerispun semakin mencuat di telinga Aleksia.
Aleksia membulatkan mata sambil menutupi mulutnya yang terbuka lebar. "Astaga. Ini beneran Harris kan???" batin Aleksia bergeming.
Tangannya bergetar dan napasnya tidak beraturan. Sekarang apa yang harus Aleksia lakukan. Dia sudah bertemu Harris. Mimpinya, pujaannya, dan juga hidupnya. Katakanlah Aleksia terkesan lebay dan alay tapi itulah dirinya yang sudah lama sekali mendambakan kehadiran Harris J.
Harris melanjutkan lagunya.
•• Every time I lose my way in life
You're my circle of life, compass and guide
There behind me
And one day when the tables finally turn
And it's me you're depending on
I'll put you first, hold you close
Like you taught me ••Aleksia masih termangu di tempat. Ia menatap lekat dari ujung bawah hingga ujung atas Harris J. Dia sempurna, seperti apa yang sudah dia bayangkan sebelumnya, bahkan dia lebih dari apa yang Aleksia bayangkan. Baju hitam polos dibalut jaket kulit dan celana jeans hitam. Semua serba hitam tapi dia tetap saja terlihat tampan. Rambut ikal dan warna rambut pirang yang khas juga gelang karet berlabelkan Gaza sungguh benar-benar sesuai harapannya.
Satu lagi, suaranya itu loh merdu banget. Bahkan lebih merdu dari mp3 yang sering Aleksia dengar.
Harris J menatap Aleksia dan memintanya untuk menyanyi bersama lewat isyarat mata. Aleksia tersenyum lebar. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini yang mungkin hanya sekali seumur hidupnya.
°• I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always be there, like you've been there
If you need me closer, I'll be right over
I swear, I swear
I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always care for you, go anywhere for you
If you need me closer, I'll be right over
I swear, ooh... •°Sebagian dari mereka yang tahu lagu itu ikut bernyanyi bersama tak terkecuali Della, sahabat Harris. Della senang karena sahabatnya benar-benar datang kesini, ke Indonesia.
Di lirik yang berikutnya Galaksi tak mau kalah, ia menyambungnya.
' There are days when I just don't want to talk
And your feelings hit a wall
But that won't change
The love you've raised inside this family
Everything that I do is to make you proud
I just want to say it, and say it loud
You're my heat when I'm cold
The place I call home, and always will be
Know that I'll be there for you, for you 'Dan di chorus kedua mereka menyanyi bersama. Sungguh Aleksia tak pernah menduga hal ini akan terjadi. Impian pertamanya sudah terwujud. Baik Harris maupun Galaksi keduanya ada disampingnya, menari dan bernyanyi bersama di depan banyak penonton.
√√ There are days when I just don't want to talk
And your feelings hit a wall
But that won't change
The love you've raised inside this family
Everything that I do is to make you proud
I just want to say it, and say it loud
You're my heat when I'm cold
The place I call home, and always will be
Know that I'll be there for you, for you √√Della tersenyum. Sebenarnya dia ingin sekali naik keatas panggung dan ikut menyanyi bersama tapi dia takut akan merusak suasana. Toh, dia juga udah sangat bahagia disini. Apalagi dia ada di barisan depan sendiri. Para penonton ikut melambaikan tangannya di udara. Menggoyangnya kesana-kemari seperti ayunan pohon. Kalau saja malam pasti akan ada cahaya flash dari setiap sudut ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleksia
Teen FictionTuhan, aku tak pernah menyesal dengan apa yang telah Engkau berikan, tapi tolong beri aku kekuatan untuk menghadapinya. Untukmu Harris, Apakah aku pantas menginginkan kau ada disampingku? Mengajarkan saya arti diksi yang sering kau berikan untukku...