April - Day 1

6.4K 501 92
                                    

Kageyama masih tertidur di kasur empuknya pada pukul lima pagi. Sekitar setengah jam kemudian, ia tersentak dan bangun akibat mimpi buruknya. Ia bermimpi tidak bisa bermain voli lagi.

Kageyama beranjak dari kasurnya dan mencuci mukanya. Ia menatap wajahnya di pantulan cermin dan tangannya dijulurkan ke depan, "Syukurlah, mataku masih ada," dan tersenyum,

"kalau aku buta, aku tidak bisa melihat senyum [Name] lagi."

.

.

Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Story © sinhres

3rd!Kageyama Tobio x 3rd!Reader

Tragedy, humor

Words : <400

.

.

Kageyama membuka ponselnya setelah selesai membasuh muka. Ia mendapat sebuah pesan dari kamu yang isinya sebagai berikut,

Kageyama, jangan lupa hari ini jam 8 sudah harus di sekolah.

Kageyama menarik matanya ke atas-sedang mengingat-ingat. Iris birunya kemudian menatap lamat-lamat ponsel di tangan dan mengetikkan balasannya,

Terima kasih sudah mengingatkan, aku sempat kelupaan.

Setelah itu, Kageyama meletakkan ponsel di atas meja dan beranjak kembali ke kamar mandinya.

- T - O - B - I - O -

Kageyama telah siap dengan rambut hitam lurusnya dan perut yang telah teriisi dengan kare. Pria berperawakan keras itu menutup pintu rumahnya dan berjalan menuju sekolah kebanggaannya.

Jarak rumah-sekolah yang tak terlalu jauh, membuat ia hanya perlu berjalan kaki ke sekolah. Selama perjalanannya, ia belum bertemu dengan teman yang berseragam sama sepertinya. Tak begitu memusingkannya, Kageyama terus berjalan dengan langkah pasti.

Gerbang sudah mulai terlihat, ia percepat langkahnya dan memasuki arena sekolahnya. Ia langkahkan kaki menuju kelasnya yang berada di tingkat tiga-gedung sebelah barat.

Kageyama mulai merasa heran akan keheningan sekolahnya. Ia cek layar ponselnya. "Pukul 07.30, seharusnya sudah cukup ramai." Pria bersurai hitam itu tetap berjalan ke kelasnya dan yang ia dapati setumpuk mayat.

Kageyama tergeletak ke lantai saking kagetnya. Ia menahan napasnya ketika melihat kamu terkulai penuh tusukan. Dengan kaki dan tangan bergetar, Kageyama berjalan menuju kamu. Ia mengelus pipinya, "[N-Name]? Oy! K-kamu kenapa?" dan air matanya pun turun mengenai wajah kamu yang sudah pucat. Pria berperawakan keras itu tak bisa memberhentikan air matanya yang terus jatuh ke bawah.

Triiiinggg

"Haa... Haa... Haaa... C-cuma mimpi toh...." Pria bersurai hitam itu mengelap keringatnya, ia membuka ponselnya dan segera menelepon kamu.

Dering pertama belum diterima, jantung Kageyama mulai deg-degan. Dering kedua juga masih diabaikan. Dering ketiga, akhirnya diterima oleh sang tujuan.

"Halo, Kageyama? Ada apa pagi-pagi buta gini kamu telepon?"

Kageyama menghembuskan napas lega. Ia pun menceritakan mimpi buruknya yang masih membekas di otaknya. Kamu tertawa mendengarnya.

"Kamu sampai mimpi buruk dua kali? Haha..!!Mungkin mimpinya lagi kerjain kamu? Hari ini kan april mop!"

.

.

.

.

.

High School || Kageyama Tobio [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang