"Ehem!"
"Kenapa? Kamu lagi sakit?" tanyamu pada Kageyama. Laki-laki itu terus berdeham dan membuatmu semakin bingung.
Kageyama menyentil keningmu dan menatapmu gregetan. "Kau lupa ini hari apa?"
Kamu mengetuk-ngetukkan jari telunjuk pada pipimu. "Hari ini ... ujian? Tapi, aku kan gak ikut ujian."
Kageyama mengembuskan napasnya. "Baiklah, aku juga tidak berharap, kok." Laki-laki itu pergi mendahuluimu. Kelihatannya dia kesal.
Kamu mengejarnya dan menyerahkan sebuah bungkusan kado. Lalu, kamu berlari meninggalkan Kageyama yang terdiam terpaku dengan bungkusan yang sudah ditunggu-tunggu olehnya.
Kageyama membuka bungkusannya dan dia langsung berteriak,
"INI KAN KAYU, BUKAN COKELAT!"
.
.
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
3rd!Kageyama × 3rd!Reader
schoollife
Words > 500.
.
Kamu bersembunyi di toilet sampai bel masuk berbunyi. Hal ini kamu lakukan agar tidak diteror oleh Kageyama. Kamu memberinya itu bukan karena kamu lupa membuat, tapi karena ingin mengerjainya.
Tok tok tok
Suara ketokan untuk bilikmu dari orang di luar. Tentu saja itu bukan Kageyama. Kalau iya, dia sudah binasa dengan anak perempuan di dalam.
Kamu membukanya dan melihat Yachi di sana. Gadis itu menarikmu dan berniat menbawamu keluar. Kamu dengan cepat berpegangan pada pintu.
"Pengkhianat!" serumu. Kamu tidak terlalu mengerahkan tenaga karena Yachi lebih lemah darimu.
"Kasihan Kageyama-kun, sudah kamu gak usah malu-malu kalau mau kasih cokelat. Aku bisa menjamin rasanya, kok!" Yachi memaksamu dan kamu melepas penganganmu.
Kamu membuka pintu toilet dan mengintip dari celah. Kageyama sedang menunggu bersama Hinata. Kamu melihat sebuah bungkusan yang diduga berisi cokelat.
Kamu menyindirnya. "Selamat ya, ditembak pake cokelat." Kamu berjalan cepat ke kelasmu yang ada di lantai atas.
"(Name)! Kau salah paham!" Kageyama mengejarmu dengan jalan cepat. Larangan berlari di koridor begitu dipatuhi oleh kalian berdua.
"Terus? Cokelat itu apa? Kayu?" sindirmu lagi. Kamu berlari saat menaiki tangga. Kan tidak ada larangan berlari di tangga. Kageyama pun ikut berlari juga.
"Kamu ngapain sih mengejarku? Kembali kelasmu sana!"
Kageyama terkekeh, bersamaan dengan tangannya yang meraih tanganmu. "Kelas kita kan sama."
"Ah, sial." Kamu akhirnya pasrah ditarik Kageyama. Laki-laki itu membawamu ke atas atap.
Kriieeek
Suara derit pintu tua itu membuatmu kangen. Sudah lama kamu tidak mengunjungi atap sekolah.
Kageyama masih menggenggam tanganmu, saat mengajakmu ke salah satu bangku yang ada di sana. Laki-laki itu menyerahkan bungkusan yang dipegangnya dari tadi.
Kamu menaikkan alis. "Maksudmu?"
"Buka saja," jawab Kageyama. Kamu menatap matanya setengah menit, lalu mulai merobek bungkusan berbentuk balok tersebut. Di dalamnya terdapat sebuah kotak. Kamu membukanya dan menganga.
"... Kosong?"
"I-iya, mulai hari ini, mari kita isi kotak ini dengan kenangan." Kageyama tersenyum malu-malu padamu. Laki-laki itu gugup, meski sudah pernah melakukannya dulu.
"Kita pacaran?" tanyamu.
"Iya."
"Kita?"
"Iya."
Kamu dan aku?"
"Iyaaa."
"Kamu dan aku pacaran?"
"Iya, (Name)!" Kageyama mulai kesal. Padahal dia sedang berusaha membuat suasana yang romantis, tetapi malah dikacaukan olehmu. "Jadi, kamu bersedia?"
Kamu mencubit kedua pipinya. "Bersedia!"
Kalian berdua resmi kembali menjadi pasangan pada hari kasih sayang ini.
.
.
Kamu menyerahkan sesuatu dari saku rokmu. Sebuah cokelat koin kini berada di telapak tangan Kageyama. Laki-laki itu menatap cokelat koin di tangannya dan menatap matamu.
"Ini cokelat buatku?"
Kamu mengangguk. "Iya!"
.
.
.
.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
High School || Kageyama Tobio [√]
Fanfiction[MHS PROJECT] "The only time I will ever feel despair is when I won't be able to play volleyball anymore---" "---But, now, I will feel more despair is when I can't be able to see you." Pic © pinterest Haikyuu!! © Furudate Haruichi Story and cover ©...