"EHHH?!" Kamu berteriak saat membuka ponselmu. Kageyama yang baru masuk menghampirimu.
"Kenapa?"
Kamu membuang mukamu. "Bukan urusanmu."
Kageyama tersenyum pahit dan kembali ke bangkunya. Kamu kembali menatap ponselmu yang mendapat satu pesan lagi dari Tsukishima.
"Sial, kok dia tahu."
.
.
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
3rd!Kageyama × 3rd!Reader
schoollife, fluff
Word > 500.
.
Begitu bel istirahat berbunyi, kamu langsung bergegas ke kelas Tsukishima. Laki-laki itu ternyata sudah menunggu di depan kelasnya. "Yo, pacarny——"
"SSSHHHHH!!!"
Kamu menarik tangan Tsukishima dan membawanya ke belakang sekolah. Tsukishima mengikutimu dengan tenang. "Wah, kamu mau nembak aku? Ingat, (Name), kita sepupuan~"
"Kei otakmu sekali-kali ke bengkel, deh. Aku heran bisa sepupuan sama tiang listrik."
Tsukishima malah melebarkan senyumannya. "Aku juga heran bisa sepupuan sama playgirl kayak kamu."
"Kamu salah, Kei! Aku sama dia gak pacaran! Ayah yang menjodohkan kami ...." Kamu menunduk.
Tsukishima mengacak rambutnya dan terlihat kebingungan. Suasana yang sunyi ini membuatnya jadi tidak tenang. Dia mengusap kepalamu dan kamu menangis karena kelembutannya.
"Aku tahu keluargamu lagi bangkrut dan aku gak seharusnya berbicara seperti ini. Tapi, kalau kamu mau balik lagi sama Kageyama, kamu harus menyerah sama cita-citamu. Gimana?"
Kamu mengambil tisu di saku rokmu dan menggunakannya untuk mengelap hidung dan matamu. "Aku sudah pernah berpikir seperti itu, tapi ayah ternyata sudah berhutang cukup banyak. Pihak mereka minta aku buat menikah dengan anaknya."
Tsukishima berdecak. "Aku yakin, dia cuma pengen sama kamu dengan mengatasnamakan hutang. Oikawa-san sering melihatmu saat kita bertanding."
"Jangan sebut namany——"
"Oikawa-san?"
Kamu menoleh ke sumber suara dan menemukan sosok Kageyama. Wajahnya terlihat sedih dan marah.
"Kageyama, kamu salah dengar!" Kamu menahan tangannya. Kageyama baru saja ingin pergi dengan kepalan tangan.
"Salah apanya? Kamu mau bela Oikawa-san?" katanya sedikit keras. Kageyama menghela napas dan melembutkan tatapannya. "Aku sempat berpikir kamu membenciku, tapi aku lega sekali karena kamu peduli denganku."
Air matamu kembali menetes. Kageyama merengkuh tubuhmu yang gemetar itu dan mengelusnya dengan pelan. "Tidak apa-apa, aku akan membantu, (Name). Kalau perlu, aku akan memberikanmu uangku."
Kamu menggeleng pelan di dalam dekapannya. "Kamu bisa membayarnya dengan menikahiku." Dengan gerakan cepat, kamu meninju perutnya. Kageyama meringis dan memegang perutnya.
"Seriusan deh, kamu kok bilang begitu, sih?!"
"Jadi kamu lebih memilih menikah dengan Oikawa-san??" Kageyama kelihatan kesal.
"Kok Oikawa-san, sih?! Aku sukanya sama kamu!" katamu dengan lantang.
"Terus kenapa kamu malah meninjuku?!"
"Karena aku gak mau menikah dengan alasan hutang! Aku mau menikah denganmu karena aku mencintaimu!"
Pipi Kageyama memerah. Pipi Tsukishima ikutan memerah. Ingatlah, sepupu sadismu itu masih berdiam di tempatnya dari tadi. Dia memerah karena menahan tawa.
"A-aku lebih mencintaimu!"
"Aku!"
"Aku!"
"AKU!!"
"AKU!!"
"Ih, kamu kok ngotot, sih?!"
"Kamu yang ngotot duluan!"
"Gak usah ngikut-ngikut, deh! Kalau aku bilang aku yang lebih mencintaimu, itu artinya aku!" Kamu mengatakannya dengan lantang.
"Kamu jangan sombong, deh. Jelas-jelas aku lebih mencintaimu. Lihat saja, aku terus-terus mengejarmu!" seru Kageyama tidak mau kalah.
Kalian berdua terus beradu mulut seperti itu, sedangkan Tsukishima memotretnya. Dia mengirim foto-fotonya ke Yamaguchi dan Hinata. Kedua orang yang menerimanya langsung tertawa, bahkan Hinata sampai jatuh dari kursinya.
"Syukurlah, mereka baikan. Aku bisa minta pajak jadian, kan?"
.
.
.
.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
High School || Kageyama Tobio [√]
Fanfiction[MHS PROJECT] "The only time I will ever feel despair is when I won't be able to play volleyball anymore---" "---But, now, I will feel more despair is when I can't be able to see you." Pic © pinterest Haikyuu!! © Furudate Haruichi Story and cover ©...