July - Day 30

2K 294 5
                                    

"Kamu yakin tidak mau keluar?"

"Maaf, Tobio, aku harus belajar."

"Baiklah...."

"Selamat bersenang-senang!" Setelah mengucapkan itu, kamu mematikan ponsel dan mulai membuka buku pelajaran.

.

Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Story © sinhres

3rd!Kageyama Tobio × 3rd!Reader

Hurt/comfort, schoollife
Words < 400

.

"[Name] tidak datang?" tanya Hinata.

"Tidak, dia sedang belajar. Kalian jalan saja berdua, tidak usah pedulikan aku."

"Tidak apa-apa, kok! Lagipula, aku sudah sering mengganggu kalian berdua."

Kageyama tetap menolak dengan tegas. Hinata dan Yachi dengan pasrah akhirnya menyetujui permintaan Kageyama. Keduanya mulai berjalan menjauh.

Kageyama sekilas tersenyum tipis, kemudian menelusuri stan-stan makanan. Dia membeli takoyaki, ringo ame, dan yakisoba.

"Kira-kira segini cukup, kan?" Kageyama tersenyum riang membayangkan reaksi yang akan kamu berikan.

Sedangkan kamu yang sedang berada di rumah, tengah mendapat ocehan dari ayahmu. Kamu tetap diam mendengarkannya, hingga ayahmu berkata akan menjodohkanmu.

"Ayah! Aku sudah punya pacar!"

"Kalau begitu, putus!" bentak ayahmu.

"Bukankah ayah menyetujuinya waktu itu? Kenapa...?"

Ayahmu menepuk pelan bahumu. "Maafkan ayah, Nak. Suatu saat, aku akan memberitahumu."

Ayahmu berlalu begitu saja, membiarkan tubuhmu gemetar dan terisak.

.

.

.

.

Kageyama membunyikan bel rumah milikmu. Dia sudah tidak sabar melihat wajahmu yang terkejut senang.

Pintu rumah terbuka, menampilkan sosok dirimu yang lesu. Kageyama yang khawatir melihatmu, mencoba untuk menarikmu masuk. Tetapi, kamu menahan lengan Kageyama.

"Maaf, Tobio, mulai hari ini aku harap kamu tidak menemuiku lagi."

Plastik berisikan makanan yang tadi dibeli oleh Kageyama terjatuh. Raut wajahnya syok dan bingung.

"K-kau bercanda, kan, [Name]...?"

Kamu menggelengkan kepala pelan.

"Tetapi, kenapa? Apa karena ujian? Te-tenang saja, [Name], aku akan menunggumu!"

"Maaf, Kageyama." Kamu mendorong Kageyama keluar dan menutup pintu rumah. Kamu menjatuhkan dirimu ke lantai dan meneteskan air mata kembali.

'Maaf, Tobio....'

Kageyama yang masih syok memundurkan langkahnya, menjauh dari rumahmu. Dia berjalan timpang seperti orang mabuk.

Kageyama yakin ini hanyalah salah satu dari mimpi buruknya. Kalau bukan, tidak mungkin, kan, hubungan kalian yang masih baik-baik saja, tiba-tiba berakhir begitu saja.

Tentu saja Kageyama tidak akan membiarkannya.

"[Name] pasti hanya lelah belajar. Aku akan mencobanya besok lagi."

Meski ia berkata begitu, Kageyama tidak bisa menahan air matanya. Rasanya jantungnya seperti berhenti berdetak.

Membayangkan dirinya tanpa dirimu? Kageyama benar-benar membencinya.

.

.

"Meski kau benar-benar membenciku, aku akan tetap mencintaimu, [Name]...."

High School || Kageyama Tobio [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang