"Kalian berbaikan?" Yachi terlihat senang.
Kamu mengoyangkan tanganmu. "Tidak, dia yang bersikeras untuk mendekatiku."
Yachi heran. "Kau sudah memberi tahu alasanmu?"
"Sudah."
"Eh? Terus dia masih mendekatimu? Aku jadi kasihan dengan Kageyama-kun."
.
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Story © sinhres3rd!Kageyama Tobio × 3rd!Reader
schoollife
Words > 700.
.Kageyama menatap mesin minuman di depannya. Ia kesal ketika menyadari susu kesukaannya habis. Tidak hanya kesal, dia juga mengutuk pada kepala sekolahnya yang kepalanya gersang itu.
Ia berniat pergi dengan mantra kutukannya, namun tidak jadi ketika irisnya menangkap sosokmu. Ia berlari kecil menghampirimu dengan wajah yang sudah berubah menjadi cerah.
Kamu menoleh ke arah Kageyama dan mempercepat langkahmu. Kageyama mengikuti dengan gigihnya.
"Hari ini kita mau merayakan ulang tahun Tsukishima. Kau ikut, kan?"
Kamu menggeleng. "Memangnya dia mau?"
"Haha, Hinata dan Yamaguchi yang akan mengurusnya nanti. Jadi, kau akan ikut, kan?"
"Tidak!" Kamu semakin mempercepat langkah. Andai tidak ada larangan untuk berlari di lorong, kamu pasti sudah berlari secepat Kobayakawa Sena dari sekolah sebelah.
"Kenapa, (Name)? Yachi-san juga ikut, kok."
Kamu menghela napas. "Kamu pikir aku anak kecil? Dari dulu, kamu selalu memperlakukanku seperti itu. Kamu lebih cocok disebut anak kecil, tahu!"
Kageyama tidak tersindir, dia malah kegirangan. Baiklah, semoga saja syaraf otak Kageyama tidak ada yang putus.
"Dulu kau juga berkata seperti itu, (Name)."
"Hanya khayalanmu!" elakmu.
Kageyama menyejajarkan langkah. Kalian kini berjalan bersebelahan. "Tidak, tidak! Aku ingat semua perkataanmu, (Name)!"
Kamu tersentuh, tapi kamu tahu ini bukanlah saatnya. Kamu berhenti---membuat Kegayama ikut berhenti---dan membuang muka. "Menjijikan."
Kamu berjalan melewati Kageyama yang kini berwajah pucat. Ini pertama kalinya, kamu mengatakan itu. Kageyama kembali ragu dengan keyakinannya. Bagaimana jika kamu benar-benar——
"——membenciku?"
.
.
.
.
Kamu keluar dari kelasmu dan saat itu juga, tanganmu ditarik oleh seseorang. Dari punggungnya sudah jelas itu Kageyama. Kamu menggoyangkan tanganmu, tetapi genggamannya terlalu kuat.
"Kageyama! Lepas!" Kageyama mengabaikan protesanmu. "Hei, ini pelecehan, tahu!"
"Sejak kapan memegang tangan itu pelecehan?" tanya Kageyama. Dia menahan tawanya karena dia sedang berusaha untuk terlihat serius.
"Uh, ya ... kita kan tidak berpacaran," jawabmu asal. Yang penting masih masuk akal.
"Lalu kalau gurumu memegang tanganmu, itu artinya kamu berpacaran dengan guru? Wah, mantanmu banyak juga ya. Jadi aku ini yang ke berapa?"
Kamu meninju perut samping Kageyama. Laki-laki itu sedikit meringis.
"Mantanku cuma kamu, baka."
Kageyama senyum-senyum tidak jelas. Tolonglah, kamu tidak sedang menggodanya. Kenapa Kageyama baperan, sih? Kamu pun meninjunya sekali lagi.
"Sakit, (Name)!!"
"Berhenti senyum-senyum!"
Kageyama langsung menurunkan sudut bibirnya. Laki-laki itu kembali ke raut seriusnya.
Kalian pun tiba di depan gerbang sekolah. Anak-anak pada berbisik-bisik. Secara ini sebuah pemandangan hangat yang pantas untuk digosipkan.
Yachi yang melihat kalian, entah kenapa spontan menyenggol lengan Hinata. Tanpa berkata-kata, Hinata langsung paham dengan maksud Yachi.
By the way, sebenarnya hari ini mereka tidak jadi merayakan ulang tahun Tsukishima. Kamu masih berpikir begitu, tapi itu hanya alasan saja yang dibuat oleh Kageyama.
Kamu tidak sadar baru saja melewati Hinata dan Yachi. Mereka langsung sembunyi di semak-semak soalnya. Begitu pula dengan Yamaguchi yang sebenarnya mau pulang, tapi malah berpapasan dengan Yachi. Nasib emang.
Kageyama masih menarikmu entah kemana. Kamu bertanya, dia bungkam. Laki-laki itu akhirnya berhenti di dekat sungai. Dia menarikmu dan menjatuhkanmu ke sungai. Tentu, kamu marah dengan sikap tidak jelasnya.
"Apa maksudmu?! Ini bulan September, lho!"
Kageyama mengulurkan tangannya ke arahmu. "Maaf, tadi aku kepleset."
Kamu langsung menariknya sekuat tenaga untuk jatuh ke sungai. Alhasil, kalian berdua basah kuyup.
"Aku sudah bilang itu tidak sengaja!"
"Biar impas!" Kamu menjulurkan lidahmu. Kamu bangkit dan mulai duduk di atas rerumputan, sedangkan Kageyama malah berdebar-debar tidak karuan.
Ting!
Kageyama teringat sesuatu. Dia segera membuka isi tasnya dan ternyata dugaannya benar. Catatan buat ulangan besok basah! Musibah sekali.
Kageyama langsung berlari kembali ke sekolah. Dia ingat, temannya masih ada di kelas jam segini.
'Semoga masih ada!'
Kamu yang ditinggal begitu saja oleh Kageyama, hanya duduk menyumpahinya. Kamu duduk di situ dengan pakaian basah, apalagi sekarang sudah menjelang musim gugur—kamu menggigil.
"Ha—HAHAHAHA!!" Tanpa perlu menatapnya, kamu sudah tahu siapa itu.
"Sudahlah. Pinjamkan aku jaketmu!" pintamu. Laki-laki itu kembali mengejek, tetapi sambil melepaskan jaketnya. Dia pun meletakkan jaketnya ke pundakmu.
Kamu menatapnya sinis. "Awas kamu sampai bilang Tobio!"
"Kalau kamu mau makan malam denganku, aku janji."
Kamu berdecih dan mengikuti laki-laki yang lebih tua dua tahun darimu itu.
.
.
.
.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
High School || Kageyama Tobio [√]
Fanfiction[MHS PROJECT] "The only time I will ever feel despair is when I won't be able to play volleyball anymore---" "---But, now, I will feel more despair is when I can't be able to see you." Pic © pinterest Haikyuu!! © Furudate Haruichi Story and cover ©...