"Jangan lupa, ya, hari ini!" seru Hinata.
"Hm."
.
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Story © sinhres3rd!Kageyama Tobio × 3rd!Reader
schoollife
Words < 400.
Sudah satu minggu semenjak hari itu. Hari dimana hubungan kalian berakhir. Sehari setelah kamu memutuskannya, Kageyama sempat mendekatimu, tetapi kamu mengabaikannya.
Alhasil, Kageyama sedikit memberi jarak. Bukan berarti dia menyerah, dia hanya ingin memberimu waktu. Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Kalau terpaksa, mungkin dia akan menculikmu. Dan tentu saja itu hanya kemungkinan terakhir, jika semua cara tidak berhasil.
"Oy, Hinata, kamu mengajak [Name], kan?" bisik Kageyama. Dia tidak mau kamu mendengarnya, secara tempat duduk kalian berdekatan.
"Dia menolaknya."
Kageyama menghela napas berat dan mengusir Hinata kembali ke kelasnya. Dia menjatuhkan kepala ke meja.
Sepertinya perjalanannya masih panjang.
.
.
.
.
Kageyama membunyikan bel rumah Tsukishima. Awalnya, acara Tanabata akan dilakukan di rumah Hinata, tetapi karena terlalu jauh diputuskanlah di tempat Tsukishima.
Tentu saja Tsukishima menolak, tetapi ketika Hinata menelepon ke rumah dan kakaknya, Tsukishima Akiteru, menjawabnya, kakaknya dengan cara sepihak langsung menyetujuinya.
Pintu rumah dibukakan oleh sang ibu Tsukishima, Kageyama menyapanya dan digiring menuju teman-temannya berada.
Kageyama mengambil tempat di sebelah Yamaguchi. Sepertinya yang lain sedang menuliskan permintaannya di kertas.
Hinata memberikan secarik kertas berbentuk persegi panjang dan pena kepadanya. Tanpa perlu berpikir panjang, Kageyama menorehkan tinta pena ke atas kertas putih itu.
Setelah yakin sudah menuliskan apa yang dia pikirkan, Kageyama beranjak ke depan pohon Tanabata. Dia menggantung kertas itu sedikit tinggi.
Hinata yang penasaran, menghampirinya.
"Punyamu apa isinya?" tanya Hinata.
"Kalau kuberitahu tidak akan terkabul, boke!"
"Paling-paling kau hanya meminta susu, yogurt, dan pork curry dengan telur di atasnya, kan?!"
"Boke! Buat apa aku meminta itu?!"
Kageyama dan Hinata saling melontarkan kalimat hinaan. Sedangkan Tsukishima tertawa mengejek dari kejauhan.
"Bodoh, ya memang bodoh, ya."
"Sasuga, Tsukki! Meski sebenarnya Tsukki juga khawatir, kan?"
Tsukishima memilih untuk berpura-pura tidak mendengarkan ucapan Yamaguchi.
"Lihat saja! Nilai ulangan kali ini, aku akan lebih tinggi darimu!"
"Huh, tidak mungkin."
"APA KAU BILANG?!"
.
.
.
.
.
.
Semoga aku dan [Name] bisa kembali berbaikkan. Karena aku sangat tidak mau kehilangan dirinya. Satu lagi, semoga kami semua bisa lulus dan meraih impian.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School || Kageyama Tobio [√]
Fanfiction[MHS PROJECT] "The only time I will ever feel despair is when I won't be able to play volleyball anymore---" "---But, now, I will feel more despair is when I can't be able to see you." Pic © pinterest Haikyuu!! © Furudate Haruichi Story and cover ©...