Bagian 44

864 92 27
                                    


Langsung baca aja!!!
________

Tiba-tiba saja suasana menjadi canggung saat seseorang bergabung dengan keluarga besar Kahler yang saat ini tengah menikmati makan siang bersama di rumah utama milik keluarga tersebut,di rumah yang akhir-akhir ini menjadi tempat mereka berkumpul mengingat bunda Maia serta sang suami yang masih berada di Indonesia.

"Lauknya nambah sayang!_"lembut wanita itu mengambilkan udang asam pedas di atas piring Varrel yang hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

Ya orang yang datang dan makan siang bersama mereka adalah Varrel yang sengaja di undang oleh wanita paruh baya tersebut yang ingin membantu sang menantu menyelesaikan masalahnya dengan sang putra.

Hening!

Suasana kembali hening karena tidak ada lagi suara yang terlontar kecuali suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring,bahkan Albi yang duduk di sebelah Marsha hanya diam menikmati makanannya dengan Marsha dan Yuki bergantian menyuapi bocah laki-laki tersebut mengingat posisi Albi yang berada diantara kedua wanita tersebut yang di apit oleh El yang berada di sebelah Marsha dengan Al berada di sebelah Yuki, sedangkan di kepala meja terdapat ayah Al dengan sayap kirinya terdapat bapak Imron,kemudian si sebelah pria paruh baya itu ada Gibran yang bersanding dengan Nina sedangkan bunda Maia berada di ujung meja berhadapan dengan sang suami nah kalo Varrel berada di sayap kanan bunda Maia dengan satu kursi yang tersisa berada di antara Nina dan Varrel.

Kurang lebih lima lima belas menit mereka selesai makan dengan para asisten yang membersihkan meja makan karena kini semua orang sudah pindah ke ruang tamu kecuali keluarga kecil Elvan dan Marsha yang lebih memilih berada di ruang keluarga karena Albi yang mengatakan ingin bermain PS dengan sang ayah.

"Kita pamit dulu masih banyak kerjaan!_"pamit Gibran yang sudah berdiri diikuti Nina.

Keduanya langsung keluar tanpa memperdulikan tatapan tajam dari Al yang tak lepas dari Gibran sejak pria itu berdiri dan keluar dari kediaman orang tuanya tersebut.

"Ayah sama bapak juga sepertinya harus mengurus sesuatu!_"pamit kedua pria paruh baya itu di ikuti oleh bunda Maia yang menepuk pelan pundak Varrel yang sempat mendongak menatap wanita tersebut.

Kini di ruang tamu hanya ada sepasang suami istri (Al_Yuki) serta Varrel yang masih terlihat menundukkan kepalanya sedangkan Al hanya diam menatap pria itu tanpa ekspresi sampai akhirnya jari-jari kecil itu mulai bergerak menggenggam tangan besar milik suaminya yang saat ini menoleh kearah Yuki yang sudah tersenyum.

"Sepertinya aku juga harus pergi, selesaikan apa yang harus kalian selesaikan jangan memendam kebencian yang akan menghancurkan diri kalian sendiri_"ujar Yuki yang langsung berdiri dengan tangannya yang masih belum lepas dari genggaman sang suami.

Yuki melepas genggaman tangan Al seraya menggerakkan bibirnya yang bisa di baca oleh pria itu yang  mengatakan "Semua akan baik-baik saja_!"

Hening

Suasana masih terlihat sama,kedua pria dewasa itu masih dengan ego mereka masing-masing keduanya sama-sama menunduk seolah enggan untuk menatap satu sama lain.

"Al_"

Suara mengalihkan perhatian Al yang kini sudah mengangkat kepalanya menatap Varrel yang juga tengah menatapnya saat ini,pria itu tersenyum dan hal ini pertama kali Al lihat setelah kejadian beberapa waktu lalu di mana waktu itu Al dan Varrel terlibat argumen setelah keduanya baru saja keluar dari hotel baru milik Varrel yang baru saja di resmikan oleh pria itu di belakang keduanya ada mama Varrel yang mengikuti mereka bersama dengan asisten Varrel kala itu entah apa yang di didebatkan kedua pria itu sampai akhirnya Varrel dengan tidak sengaja mendorong Al sehingga pria itu terhempas ke jalanan bersamaan dengan itu sebuah mobil melintas dengan cepat dari arah belakang Al yang membuat wanita paruh baya itu berlari dan mendorong tubuh Al sehingga dirinyalah yang terpental karena tertabrak mobil hitam yang melaju dengan kecepatan di atas rata-rata yang ternyata pengendaranya adalah seseorang yang tengah dalam keadaan mabuk dan sejak itu Varrel membenci Al dan selalu mengatakan jika semua ini karena dia,ibunya tidak sempat di selamatkan karena dirinya meskipun Al tidak meminta hal itu terjadi karena kejadian yang menurut dia terjadi begitu cepat,bahkan dia tidak sadar jika waktu itu ibu Varrel yang mendorongnya karena tepat saat mobil berada pada jarak satu meter pria itu sudah lebih dulu memejamkan matanya dan saat dia membuka matanya dia hanya bisa melihat kerumunan orang serta teriakan histeris dari Varrel sang sahabat.

Pura Pura AMNESIA (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang