Jamet #24

738 133 127
                                    

[10 April. Selasa, 09:24]

"Mulut lo nggak ada remnya ya, blong mulu," kata George membalas curhatan Reece. "Sumpah, maksudnya apa sih lo bilang ke Naya kek gitu?"

"Gue juga nggak ngerti, George," gumam Reece sambil mendekap bantalnya. "Gue bingung aja. Pertama, gue cuman bantu Anais dan masalahnya. Kedua, gue udah nyakitin Naya dan gue nggak tau harus gimana. Ketiga, gue berantem sama Blake. Keempat, gue berantem juga sama Hana. Kelima, eek kijing bentar lagi UAS."

"Lo cuman perlu minta maaf, Reece."

"Emang ini semua salah gue ya?!" protes Reece. "Gue bantu Anais, salah? Gue digantungin Naya, salah gue? Blake sama Hana marah ke gue, salah gue? Udah kali ya, biarin kayak gini dulu sampe ketemu jalannya sendiri."

"Nggak bakal ketemu, tolol, kalo lo egois."

"Oh gue aja yang egois?"

"Nggak usah ngegas, brengsek!" George memukul kepala Reece pake bantal. "Minta maaf dulu."

"YA GUE AJA NGGAK TAU GIMANA CARANYA MINTA MAAF, GEORGE!" teriak Reece frustasi.

"Nggak pernah ikutan lebaran gini nih," balas George yang ikutan berbaring di samping Reece.

"Bercanda gue usir nih."

"Dengan senang hati gue pulang, Bibs daripada ladenin lo." George berdiri mau keluar dari kamar Reece.

Reece pelukin kaki George. "George bantu gue napa dah?"

"Lo kira gue di sini ngapain? Berak?" George balik duduk di kasur Reece. "Lo sebenernya gimana sih sama Anais sama Naya?"

"Gue sayang sama dua-duanya."

"Maruk! Satu aja nggak keurus gimana dua? Nggak bakat poligami lo," komentar George.

"Au ah dark, canda mulu."

"Ya gimana terusan, anjingku?"

"Gue niat tulus bantuin Anais tanpa memandang diri gue sebagai mantan, gue bantu ya sebagai temen. Gue mau selalu ada buat dia tapi tanpa sadar gue jauhin Naya. Gue ngerasa bersalah tiap kali liat Naya, jadi ya lebih baik kalo Naya sama Blake atau siapapun yang bisa bikin dia bahagia. Nggak kayak gue yang baru 2 minggu digantungin malah ninggalin dia."

"Dan di saat Naya udah tau sama perasaannya, lo malah bikin dia jauh. Gue udah bilang 'kan kalo Naya suka sama lo juga?" balas George.

"Seriusan nggak sih kalo dia suka sama gue?"

"YA DEWA! Kalo nggak serius ya dia udah jadian sama Blake, nggak malah nangisin lo!"

"Ih, sampe nangisin gue?" tanya Reece nggak percaya. "Woy, gue jahat banget, brengsek."

"Lo nggak bilang ke Anais kalo lo udah punya cewek? Maksudnya kan kalo lo udah punya cewek, Anais nggak nempel terus sama lo."

"Anais udah beberapa kali nanyain, cuman gue bilang nggak ada. Kan Naya juga nggak ada status sama gue gitu."

George menghela napasnya. "Yaudah ini mau lo gimana?"

"Balik sama Naya, tapi nggak bikin Anais pergi dari gue juga. Seenggaknya baikan dulu deh sama Naya."

"Yang mau dipacarin siapa? Dua-duanya? Mending lo jomblo aja anjing," kata George sambil memutar bola matanya kesal.

"Naya. Tapi gitu, Anais nggak bisa gue tinggalin."

"Lo balikan aja sama Anais, Naya sama gue."

"HEH! ENAK BAT NGOMONGNYA ANJING!" teriak Reece sambil nendang pantat George.

Jamet [Reece/NHC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang