Langit kini tengah cerah sekali
Dengan warna biru yang menghiasi
Semakin manis sampai-sampai menenangkan hati.Senyumku mengembang kala melihatmu tengah ditengah lapangan.
Dengan lihai kamu mempermainkan benda bulat yang kau tendang."Ah.. seperti ini rasanya dekat dengan seseorang yang kusuka" gumamku dalam hati, seraya melihatmu yang tengah mengelap keringat.
"Ayoo semangattttt" kataku menyemangatimu. Kamu melirik dan mengacungkan dua ibu jarimu. Lalu, lengkungan di bibirmu yang mematikanku itu mengembang dengan hangatnya.
Begitu kira-kira dahulu. Semakin sering pertemuan itu terjadi. Semakin menambah candu bagiku.
"Kau adalah candu bagiku. Dan aku adalah canda bagimu".
Kata-kata tersebut mungkin sangat cocok menggambarkan situasi saat itu.
Bagaimana mungkin kau selalu menyuruhku untuk ada disampingmu dikala kau tengah sibuk dengan hobimu. Dan bodohnya aku tetap menungguimu!Kau ini apa?
Sampai-sampai membuatku menjadi buta. Sampai-sampai membuatku seperti orang gila. Bahkan sampai membuatku tak mengenal diriku lagi.Kau dekat semakin dekat.
Kau dekat lalu aku terpikat.
Kau mendekat tanpa berniat untuk mengikat.Pada akhirnya, kau benar-benar tak ada disini bersamaku. Harapan kini telah menghancurkan hidupku.
Aku hancur lebur.
Dan kau bahagia dengan teratur.Gea F.A
November 2015 yang menyenangkan~
Halo kamu? Apa kabar? Aku tidak rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
Poetry"Kau datang bagai angin yang berhembus pelan. Dan kau pergi bagai cambuk yang mematikan". Memories merupakan kumpulan prosa. Diangkat dari kisah nyata. Pelajaran hidup yang akan selalu ada hikmahnya. Memaksa untuk berpikir dewasa. Manjadikan lebih b...