PS : Fanfic ini saya hapus dari fanfiction.net. Saya akan re upload semua chapter di akun ini. Perubahan nama beberapa casts karena alasan personal.
TerimakasihME.
by jiyeoon
Chapter 1
.
.
Matahari siang telah menyinarkan cahayanya tepat di tengah langit, memberi tahu manusia bahwa hari itu adalah hari yang sangat cerah, sekaligus mongolok-olok seorang anak kecil karena sedari tadi menunjukkan wajah mendung, kontras sekali dengan cuaca siang itu.
Aneh dan menyedihkan, begitulah pandangan orang jika ada yang memandangnya kini. Di taman itu, di bawah pohon maple yang tumbuh dengan lebatnya, di atas kursi kayu dengan cat putih yang telah mengelupas. Bocah 5 tahun itu menggunakan celana jeans biru gelap, T-shirt hitam, kontras dengan kulitnya yang putih pucat, dan hanya mengenakan sandal rumah, sangat sederhana.
Ada perban panjang yang melilit kepala kecilnya, wajahnya 2 kali lebih pucat dari kulit lainnya, menandakan bahwa anak itu tidak dalam keadaan sehat. Bocah 5 tahun itu duduk diam diiringi liquid bening yang mengalir dengan derasnya dari kedua mata bulat nan bening itu. Tak ada suara, hanya menangis dalam diam.
Pengunjung taman sekitar yang melewatinya telah mengajaknya berbicara namun ia abaikan, menanyakan alamat dan berniat mengantar anak itu pulang. Ya, orang-orang dewasa itu mengira bahwa bocah itu tersesat lalu menangis karena tak menemukan orang tuanya. Mereka salah! bocah ini terlalu bodoh jika tersesat. Ayolah, bahkan sepasang kaki kecilnya sendiri yang menuntunnya ke taman ini, sendirian. Bukankah itu menandakan bahwa bocah kecil ini cerdas? Dia sudah menghafal jalanan yang harus ia lewati dari rumahnya ke taman ini, mana mungkin ia tersesat bukan?
Tetesan air mata yang tak seharusnya jatuh dari anak berumur 5 tahun itu terlihat lagi, terlihat mengalir dikedua pipi cabinya walaupun tidak sederas beberapa menit yang lalu, ia menangis bukan karena ia tak kunjung menemukan orang tuanya. Bukan. Anak itu menangis karena suatu hal yang seharusnya tak ia hadapi diusia yang sangat belia, anak itu menangis karena pikirannya mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.
Satu-satunya orang yang menyayanginya menghilang, meninggalkannya sendiri. Seseorang yang tak ada hubungan darah dengannya, namun ia ketahui sangat jelas bahwa oang itu menyayanginya layaknya anak sendiri. Tapi kini orang itu meninggalkannya sendirian bersama orang-orang yang menginginkan dirinya tak ada. Kini ia benar-benar merasa sendirian. Menyedihkan.
"Ahjumma. hiks." lirih bocah kecil itu. Akhirnya ia terisak, mengeluarkan suara yang selama beberapa jam terakhir bersembunyi dibalik bibir cherrynya.
"Jangan pergi, Kyunie takut. Kyunie sendirian sekarang..hiks..hiks. Appa, eomma hyungdeul tidak mau cama kyunie. Hikkss, Kyunie takut." Orang-orang sekitarnya hanya memandangnya miris namun tak ada niatan untuk mendekati anak aneh itu lagi.
.
.
.
-1 Hari sebelumnya.-Pagar besi nan megah itu terbuka, menampakkan seorang perempuan dengan tampilan sederhana tengah menggandeng tangan anak kecil yang baru saja turun dari sebuah taxi menuju sebuah bangunan yang sangat besar dan megah, rumah besar dengan desain yang terlihat klasik berwarna mayoritas putih. Pemiliknya tentu bukanlah orang sembarangan. Terlihat nyaman sekali untuk ditinggali, tentu saja menjadi impian semua orang untuk tinggal di tempat itu. Sebuah rumah megah yang diketahui milik keluarga Kim, keluarga kaya raya pemilik Kim Furniture Company dengan cabang diseluruh asia.
Bocah yang tengah digandeng perempuan itu mengentikan langkah, memandang pagar besi rumah megah didepannya dengan penuh ketakutan. Ia mengeratkan tangan mungilnya ke jari telunjuk perempuan tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
ME
FanficHal terpenting dalam hidup adalah merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Jika kau tak bisa mendapatkannya dengan mereka, orang yang kau cintai. Maka carilah kebahagiaanmu sendiri. ME Genre : Family, Friendship, Angst Main cast : Cho Kyuhyun as Kim Ky...