11. rumahnya mark

8.3K 1.7K 148
                                    

"ave, ayo ajarin aku mapel ekonomi!" mark ngomong gitu pas di parkiran. aku bingung, "kamu anak ipa ngapain belajar ekonomi?"

"lintas minatku itu, lusa ulangan. tapi cuma materi dasar kelas 10 aja,"

aku mengangguk. "yaudah, sini kuajarin."

"kamu ke rumahku,"

"kapan?"

"sekarang."

"hEHHH?!" teriakku.

"ayo, please?" mark merengek. hih, padahal mark sering kayak gini, tapi kok baru kali ini mark keliatan gemesin.

"yaudah, ayo."

aku dan mark jalan ke parkiran bareng. dia naik motor, aku dibonceng ke rumahnya.

sesampainya di rumah mark, dia ngajak aku masuk. di dalem ternyata lagi ada mamanya. "mark, kalo pulang tuh jangan asal masuk. ntar mama kira maling gimana?" tapi yang dinasehatin ketawa-ketawa aja.

"ini siapa?"

"eh?" sadar kalo lagi ditanyain, aku salim. "avera, tante. temennya mark, mark minta ajarin pelajaran,"

"oh! avera?! yang sering diceritain sama─" omongan mamanya mark terhenti pas mark ngedekep mulut mamanya sendiri.

"ih gak sopan, mark!" tegurku.

mamanya mark ketawa, "tuh, dengerin avera. kalo gak sopan ntar mama balikin ke kandungan loh,"

"mana bisa, kan udah gede. perut mama gak cukup," mark meletin lidahnya. emang bener-bener nih anak.

"aku mau belajar bareng ave di ruang keluarga. mama jangan lewat-lewat mulu ntar gak konsen! tapi kalo mama mau bawain minuman gak papa sih," mark tersenyum lebar.

"wah, enak aja nyuruh mama, ambil sendiri, katanya udah gede!" tatapan mamanya mark beralih ke aku. "yaudah sana sama mark."

"iya tante,"

aku sama mark ke ruang keluarga. setelah ngeluarin buku-buku, kita mulai belajar.

"─jadi biaya peluang itu biaya yang dikorbankan. kayak misalnya kamu pilih satu, terus tinggalin yang lain."

"ini gampang banget dihapalinnya. sekarang ngerti gak?" tanyaku setelah selesai ngajarin dia. dia malah natap aku sambil senyum-senyum.

 dia malah natap aku sambil senyum-senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ih, ngerti gak?!"

"iya bu gulu." dia ngimut-ngimutin suaranya.

"sok imut," kataku.

"ih, bu gulu, jaat, atu tatut..." kata mark lagi.

"iH MARK JANGAN SOK IMUT!"


happier.

happier, mark lee✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang