malam ini jeno dan mamanya dateng ke rumahku. udah dateng dari tadi sih, cuma aku gak ikut nemuin mereka, aku diem di kamar.
aku lagi main hago, tiba-tiba layarku berubah jadi panggilan line. ada vidcall dari mark.
"apa?" tanyaku setelah ngangkat telepon.
"gabut,"
"terus kenapa telpon,"
"kangen,"
"halah,"
mark ketawa. "main yuk,"
"kemana?"
"beli makan, laper,"
"tapi aku lagi gak mau makan nasi,"
"yaudah ngemil, ya? aku jemput,"
"iya, ditunggu. jangan lamaaaaa,"
"siap tuan putri,"
aku bergegas ngambil jaket dan celana panjang. rambut aku kuncir seadanya. setelah 10 menit, ada line dari mark, katanya udah di depan rumah. aku turun ke bawah, dan nemuin jeno plus mamanya masih ada disana.
"ma, aku mau jalan dulu," pamitku ke mama. "loh, ada jeno sama mamanya loh, kok malah pergi?"
"iya, soalnya udah janji," alesanku. "maaf ya jeno, tante,"
"gak papa kok," jawab mamanya jeno sambil senyum. sedangkan jeno malah nanya, "sama siapa?"
"sama mark." aku ngeliat mama, "pergi dulu ma."
"hati-hati, jangan pulang kemaleman."
terus aku jalan ke depan, udah ada mark diatas motor. "ini mobilnya siapa?" tanya mark melihat ada mobil lain terparkir. "oh, mobil mamanya jeno. dateng ke rumah,"
"jenonya juga ada?"
"iya,"
hening.
"ayo naik, kok bengong." mark nyubit pipiku. aku naik ke atas jok motor bagian belakang, "gasssssss!"
aku sama mark jalan-jalan nyari makan, dan berakhir di kedai roti bakar bandung. aku pesen roti bakar rasa milo, dia ikutan. dasar plagiat.
mark tau kalo aku gak boleh terlalu malem, jadi setelah makan dia ngajak aku pulang.
"makasih udah diajakin beli jajan," kataku pas udah turun dari motor. "enak kan? apalagi dimakan sama aku," canda mark yang bikin aku berdecak, "idih."
"aku pulang dulu, daah!"
"daah!"
tepat setelah motor mark pergi, jeno keluar dari rumah. "baru pulang, ve?"
"iya," aku jalan ke dalem rumah.
"ngobrol bentar yuk," ajak jeno. aku terpaksa ngangguk. kalo nolak ntar dikira gamon.
walaupun aslinya iya,
s e d i k i t .
"gimana kabarnya," tanyanya. "baik, kayak yang kamu liat,"
"gue abis putus sama siyeon." tiba-tiba jeno ngomong gitu.
"oh, kenapa? kan kamu udah lama sama dia," jauh lebih lama sebelum sama aku, kan?
"katanya dia bosen," jeno ketawa kecil. gak tau ini ketawa beneran apa ketawa kepedihan. hiyak.
aku diem, gak tau mau gimana ngeresponnya.
"yang kurang dari gue apa ya? sampe siyeon pergi gitu." tanya jeno.
iya, menurut siyeon yang kurang dari jeno apa? kurang brengsek apa gimana? cia cia, bercanda.
"ave," panggilnya yang bikin aku noleh. "ya?"
"gue nyesel." kata jeno sambil menatapku. "kalo misalnya gue ngajak lo balikan, tempat untuk gue masih ada gak?"
hM MARI KITA BERPIKIR SEBENTAR.
happier.