9. Bingung

3.4K 417 49
                                    

Ketika Shin Hye terbangun, ia tahu ada yang salah.

Bukan karena kepalanya yang berdenyut membuatnya meringis atau karena tenggorokannya yang kering kerontang, tapi karena suasana kamarnya yang berbeda dan tubuhnya yang terasa nyeri terutama di bagian bawahnya.

Mengamati sekeliling, Shin Hye mencoba mengingat dan mempelajari letak dan suasana kamar yang terasa berbeda.

Ini kamarnya. Memang hotel tempatnya menginap. Tapi ada berbeda dan Shin Hye tengah mencari apa yang terasa berbeda di kamarnya saat ini.

Sial! Ia tidak ingat sama sekali apa yang telah terjadi padanya.

Shin Hye memijit pelipisnya ketika mencoba mengingat apa yang terjadi padanya semalam. Ia ingat memasuki club tempatnya biasa menghabiskan waktu, di tanggal yang sama, di bulan yang sama setiap tahunnya, hanya untuk membuat dirinya mabuk hingga bisa pulang dan tidur tanpa harus di bayang-bayangi kejadian pahit di masa lalu.

Tapi minuman yang biasanya ia minum terasa berbeda malam itu. Minuman itu tidak hanya memabukkannya, tapi juga membuat tubuhnya panas dan anehnya itu terasa seperti sebuah... gairah.

Gairah?

Shin Hye terlonjak ketika ia mulai mengingat apa yang terjadi padanya. Mengenai sosok pria yang ia dapati ketika memasuki kamarnya dan bagaimana ia menelanjangi dirinya sendiri di depan pria itu.

Oh Tuhan!!

Menundukkan kepalanya dan mendapati dirinya terlanjang membuat Shin Hye semakin di landa kepanikan. Ia memperhatikan sekitar sekali lagi dan menemukan pakaiannya yang berserakan di lantai. Lalu menunduk hanya untuk memastikan bahwa dirinya memang telanjang.

Yang tidak bisa diingat Shin Hye adalah sosok pria yang menghabiskan malam dengannya dan bagaimana pria itu bisa berada di kamarnya.

Kamarnya? Ini memang kamarnya kan?

Sekali lagi Shin Hye mengedarkan pandangan ke segala penjuru untuk memastikan pernyataannya itu dan juga untuk mencari sosok pria yang semalam menghabiskan malam dengannya. Tapi pria itu tidak di temukannya di mana pun.

Mungkin pria itu sudah pergi dan merasa tidak ada yang perlu dilakukan setelah percintaan mereka semalam. Bagaimana pun juga apa yang terjadi semalam hanyalah one night stand yang seharusnya juga tidak di pikirkan Shin Hye. Sayangnya Shin Hye tidak tahu apakah ia harus bersyukur atau tidak karena tidak menemukan pria yang tidur dengannya semalam.

Yang menjadi masalah baginya jelas karena ini adalah yang pertama dan jelas pria itu tidak menggunakan pengaman ketika mereka melakukannya semalam.

Shin Hye menghela napas pasrah ketika melihat sisa cairan pria itu yang mengering di dekat pahanya. Dalam hati ia berdoa semoga apa yang dilakukannya malam ini dengan pria yang tidak dikenalnya itu tidak membuatnya hamil. Jika sampai hal itu terjadi entah apa yang harus di jelaskannya pada kedua orang tuanya, atau bagaimana ia harus hidup tanpa sosok suami di sampingnya.

Puas berdebat dengan pikirannya, Shin Hye menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya, turun dari ranjang dan berjalan, mengabaikan ketelanjangannya untuk memunguti pakaiannya yang tercecer.

Shin Hye melakukannya dengan gerakan malas, tapi seketika tubuhnya berubah kaku ketika melihat warna karpet yang menjadi alas sofa di tengah ruangan. Jelas ini bukan warna karpet kamarnya. Ini berbeda. Dan lagi-lagi Shin Hye terkejut ketika kembali memperhatikan sekeliling kamar dan menyadari kalau saat ini ia memang tidak sedang berada di kamarnya. Itu berarti ia salah masuk kamar. Ini kamar pria itu.

"Oh Tuhan," Shin Hye menutup bibirnya dengan kedua tangannya dan lagi-lagi tersentak ketika mendengar suara air yang di nyalakan di kamar mandi. Ia melirik ke arah pintu yang masih tertutup dan dengan cepat memakai pakaiannya. Tidak baik jika ia tetap berada di sana dan bertemu dengan pria yang tidak di kenalnya setelah apa yang mereka lakukan semalam.

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang