18+
Suasana kamar menjadi hening raya dan mondi masih saling diam dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing..
"Ray"
"Mon"
Ucap mereka bersamaan, yng membuat suasana jadi canggung.
"Kamu duluan aja ray" ucap mondi
"Kamu aja mon" ucap raya
Mondi pun mengalah
"Om bowo biacara apa aja sama kamu?" Tanya mondi akhirnya
"Cuma membahas masalah surat itu dan menanyakan apakah orang tua kita tahu masalah itu" jawab raya.
"Kamu udah kasih tahu masalah ini ke mereka?" Tanya mondi kini menatap raya
Raya pun menggeleng dan menjadi salah tingkah karena mondi menatapnya
"Aku masih bingung bgaimana memberi tahu mereka" ucap mondi masih menatap raya
"Apalagi aku mon.. d tambah kemarin om bowo menasihati ku" kata raya mulai berani menatap mondi
"Manasihati apa?"
"Om bowo cuma bilang pikirkan lagi"ucap raya
Mondipun hanya diam dia bingubg harus bagaimna.
"Aku lakuin itu semua untuk kamu ray ,,agar kmu bisa bersama dengan orna yng kmu sayang dan sebaliknya..apalgi aku liat gino mencintaimu"kata mondi
"Tpi kmu juga mencintai bela kn mon"jwab raya
"Entahlah ray.."jwab ragu mondi
"Aku sudh cerita semua sama gino msalah pernikhan kita y walaupun gino tidak thu aku nikah sama siapa.. karena aku tahu gino ma bela sepupuan" ucap raya berdiri berjln ke arah jendela.
"Terus?" Tanya mondi
"Gino akan ttp menunggu aku sampai kita berpisah," ada raut kecewa di wajah mondi mendengar raya bicsra begitu "tpi aku masih ragu mon dengan gino entah knpa d tambah om bowo berbicara itu, , aku takut banyak yang tersakiti dengan keputusan kita ini mon" Lnjutnya mendengar itu bibir mondi terangkat walapun sedikit.
" maksud kamu?" Tanya mondi bingung
"Entahlah mon aku juga bingung" jawab raya masih menatap keluar.. walapun hari masih siang tpi diluar keadaab sangat gelap mungkin akan turun hujan..
Mondipun turun dari ranjangnya dan menghampiri raya
"Apa kita mencoba dari awal ray?" Tanya mondi berdiri d samping raya.
Raya mengerutkan keningnya dan menatap mondi..
"Maksudnya?"
"Gimana kalau kita mencoba dari awal sebagai suami istri, , kita jalani seperti air mengalir.. apabila suatu saat kita emng enggak cocok kita ngobrol dengan orang tua kita baik2 ray" ucap mondi masih menatap ke depan
"Tpi aku pernah melakukan itu d awal pernikahan kit, , tpi kamu malah..." ucap raya meneteskan air matanya
"Maafin aku ray, aku salah" ucap mondi menatap raya sambil mengahpus air matanya
"Aku akan berubah.. kamu mau kan kita mulai dari awal" lanjutnya mondi membawa raya kedalam pelukannya
Entah kenapa mondi berani memluk raya,, dan raya pun tidak berontak.
"Pelukan ini sangat nyaman" batin raya
"Y allah kenapa pelukan ini sangat nyaman, entah kenapa aku enggak mau kehilangan dia" batin mondi mengwlus kepala raya
"Bagaimana dengan bela?" Tanya raya menatap mondi
"Aku sudah lama tak menghubungi dia , aku akan menceritakan semuany sama dia" ucap mondi masih memeluk raya..
Diluar hujan sangat deras suasana pun menjadi sangat dingin. . Tpi mondi dan raya malah makin mempererat pelukannya dan merka merasakan kenyamanan yang belum pernah mereka dapatkan.,.
Daaarrrrrrr (anggap aja suara petir 😀😀)
Raya pun makin mempererat pelukanya
"Kamu kenapa ray?" Tanya mondi yang merasakan pelukan raya maki erat
"Aku takut mon" lirih raya.
Mondipun mempererat pelukannya.. suasana menjadi sangat tegang. Mondi sedikit demi sedikit mlepaskan pelukannya, ,dan menatap mata raya mereka pun saling menatap entah dorongan darimana momdi berani mencium kening raya , raya pu diam saja.. mondi pun makin mempertipis jaraknya raya pun menutup matanya, , raya merasakan sesuatu menempel d bibirnya..
Mondi mencium bibir raya, awalnya hanya kecupan tpi karrna raya tak berontak mondi mencium raya,raya yang hanyut dengan ciuman mondi membuka mulutnya dan melingkarkan tangannya d leher mondi raya pun memblas ciuman mondi. Mereka hanyut dengan ciuman mereka sampai2 mondi mennggendong raya dan membawanya ke kasur tanpa melepaskan ciumannya..Kini raya sudah tertidur d atas kasur dengan posisi mondi d atasnya.. bibir mereka tetap menyatu sedangkan tangan mondi tak tinggal diam dia meraba-raba area sensitip raya.. rayapun tidak berontak tpi malah menikmati sentuh mondi.
"Ahhh" desahan raya keluar dannnnnnnn terjadilah
😀😀😀😀😀
Jangan d bayangin y heheheheh
≠=======≠%====================
Keesokan harinya raya terbangun dan kget saat dia berada d atas kasur dengan mrmakai selimut.. dia pun mrmbuka selimutnya dan betapa kagetnya saat lihat dirinya dalam keadaan telanjang.. raya melirik ke samping kanannya ,, ada mondi yang sedang terlelap tidur dan dengaan keadaan sama dengannya
"Jadi..........." ucap raya menutup mulutnya dan akhirnya menangis..
Hiks hiksss hikssss
"Kamu jahat mon" ucap raya terisak
Mondi yabg terganggu dengan suara tangisan langsung bangun dan mengucek matanya.. diapun melihat ke arah sampinya ada raya yang sedang menangis, , dan betapa kagetnya melihat ke dirinya yang telanjang dan beralih menatap raya
"Ray maafin aku" ucap mondi meegang tangan raya setelah dia sadar dengan keadaan raya..
"Kamu jahat mon,, kenapa kamu lakuin ini sama aku" lirih raya sambil terisak
"Maafin aku ray, , aku salah ray.. aku akan tanggung jawab ray" kata mondi membawa raya ke dalam pelukannya
"Tpi ini sudah kewajiban aku ko, , jadi enggak perlu kamu minta maaf" ucap raya mencoba mengerti karena mereka suami istri jadi wajar mondi melakukan ini..
Raya pun berdiri dan memungut pakaiannya dan membawanya ke kamar mandi
"Ray.... raya" teriak mondi tapi raya tetap masuk ke kamarnya
"Raya pasti marah sama aku" batinnya dan memungut pakaiannya dan memakainya
D kamar mandi raya menangis sejadinya dan badannya dia guyur pake shower ,, kenapa dia dan mondi sampai melakukan ini.. . Ia tahu dia dan mondi suami istri dan wajar melakukan itu tpi situasinya berbeda raya dan mondi tidak saling mencintai..
"Ayah ibu" lirih raya..Mondi yang khawatir dengan raya karena sudah 1 jam raya tidak keluar kamar mandi..
"Ray kamu enggak pa2" ketok mondi d depan pintu kamar mandi
"Apa raya marah,, bodoh2 kanapa aku sampe menyentuh dia lagi" batin mondi mengacak rambutnya prustasi..
Mondi yang khawatir dengan raya mengetuk pintu kamar mandi lagi
"Ray.. raya buka pintunya jangan bikin aku khawatir" ucap raya menggedor-gendor pintu kamar mandi
"Kalau kamu enggak buka akan aku dobrak pintunya" ancam mondi mulai kesal.
Saat mondi dah siap2 mau dobrak pintu, tiba2 pintu terbuka.. dan membuat mondi kaget akhirnya jatuh
"Awwww" ucap mondi
Raya yang melihatbmondi jatuh mengahmpirinya
"Mon kmu enggak napa?" Ucap raya membantu mondi berdiri
Mondi yang melihat wajah raya biasa aja, , dan enggak terlihat marah lagi mulai tersenyum
"Aku yang tabya kamu enggak pa2 ray? Krnapa d kamar mandi lama banger" tanya mondi dan mengajak raya duduk d pinggir ranjang
"Aku gk pa2 ko" kata raya sambil tersenyum "aku ke dapur dulu y,, kita kn belum makan..aku akan buat makanan dulu" lanjutnya.. momdi pun mengagguk dan raya langsung jeluar dari kamar dan menuju ke dapur.
"Apa raya udah enggak marah lagi y? Ko tadi sikapnya biasa aja.." bingung mondi..
Karena pusing memikirkannya mondi memilih membersihkan diri langsung sarapan dengan raya. .Rayapun sedang asik memasak untung persediaan makanan nga masih ada.. . Kalian aneh kan dengan sikap raya.. raya coba menerima nya karena dia pikir iti sudah hak mondi dia enggak bisa marah kami emg sudah sah dan bebas melakukan hal itu.. dia pasrah akan kemana takdirnya membawanya..
Sudah selesai memasak raya membawanya ke meja makan dan memanggil mondi.
"Mondi sarapan dulu" teriak raya.. tak berapa mondi datang dan duduk d kursinya, raya melayani dengan dengan membawakan nasi dan lauk pauk buat mondi
"Makasih ray" ucap mondi
Raya pun menggangguk dan memakan makanannya.
"Kenapa enggak dari dulu aku melihat ketulusan kamu ray, , maafin aku" batin mondi menatap raya sebentar..
Suasana pun hening hanya ada suara sendok dan piring yang saling beradu..
"Ray" panggil mondi saat makanan nya sudah habis
"Iy mon" jawab raya tersenyum
"Maafin aku soal..." gantung mondi
"Udahlah mon jangan bahas itu lagi, ,itu sudah hak kamu ko mon.. aku istri kamu" ucap raya memaksakan tersenyum.. pdahal ia merasakan sakit d hatinya
"Ray mau kan kita coba lagi dari awal?" Tanya mondi memegang tangan raya..
"Tpi mon..." ragu raya apalgi masih ada gino dan bela. Paati mereka tersakiti
"Tpi apa ray? Beri aku kesempatan sekali lagi.. soal perasaan itu bisa hadir demgan sendirinya seiringnya berjalan waktu kalau kita mau berusaha dan bersama pasti hadir rasa sayang itu" tutur mondi menhanpiri raya dan mengajak raya berdiri
Raya pun berpikir apa yang d katakan mondi emng ada benarnya..
"Terus bela?" Tanya raya
"Soal bela aku akan jujur sma dia, mungkin awalnya dia akan marah ataw benci tpi aku akan bilang ke dia" jawabnya sambil tersenyum "gino bagaimana bukannya dia akan menunggu kamu ray?" Tanya mondi
"Aku sama gino enggak ada hubungan apa2 ko.. aku akan jelasin pasti dia mengerti" jawab raya
Mondi yang senang dengan jawaban raya langsung memeluknya erat,
"Y allah knpa setiap meluk dia hati ni nyaman dan rasa ingin memiliki apakah aku sudah mulai mencintania" betin mondi mencium puncuk kepala raya
"Begitu nyamannya pelukan ini y allah, , hamba tak ingin melepaskanny"batin raya
Mondi dan raya semakin mempererat pelukannya. Merka sepekat untuk memulai kembali pernikahan mereka dari awal..Cieeeeee mereka pulukan dan sudah malam pertama y walapun enggak dengan tidak sadar 😉😉😉mdha2 awal yang baik y.. .
Eitsssss tpi ini belum selesai cobaan brlum selesai bagaiman bela denga gino..
Terus tunggu y ceritanya.. maaf lama next..
Jangan lupa like, saran dan kritiknya..
![](https://img.wattpad.com/cover/170302328-288-k747835.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia
RandomSebenarnya ini cerita pertama aku.. mdha2n suka y. .. maaf kalau kata2 masih acakan2 maklum baru belajar 😊😊😊 Cinta hadir karena seringnya bertemu dan merasa nyaman..