Chapter 12

1.3K 71 3
                                    

Saat raya memasuki rumahnya dia kedatangan tamu..
"Bu ada tamu" ucap bi asih menghampiri raya..
"Iy bi" kata raya mengahmpiri tamu nya..
"Raya" ucap raya bersalaman.. walpun raya tidak terlalu kenal semua keluarga mondi tpi dia tahu orang ini salah satu om nya mondi
"Bowo" ucapnya.. tamu yang menemui raya afalah bowo om sekaligus pengacara keluarga mondi.. . Dia langsung menumui raya setelah pulang dari apatemen mondi
"Silahkan duduk om"ucap raya sopan dan mempersilahkan om bowo duduk...
"Kamu mungkin udah tahu saya raya"
"Iy om..walapun raya belum kenal aemua krluarga besar mondi tapi raya kenal om"ucap raya
"Iya ray.. saya kesini cuma mau menanyakan ini"kata bowo sambil memberikan sebuah berkas ke raya
"Apa ini om?"tanya raya bingung..
"Buka aja ray"ucap om bowo mempersilahkan raya membuka berkas itu..
Raya pun membuka dia mengangkat kepala nya , dia tidaj menyangka kalau berkas ini surat cerainya dengan mondi..dia mengerutkan dahinya bingung..
"Kamu pasti bingung kenapa surat ini ada di om?" Tanya om bowo yang melihat kebingungan raya tadi saat membuka berkasnya. Raya pun mengangguk.
"Om tdi d telepon mondi untuk bertemu,, dan mondi memberikan inu pada om" lanjutnya
Raya pun akhirnya mengerti dia tidak menyangka mondi akan menceraikannya.
"Om tahu kamu sama mondi di persatukan karena perjodohan,, tpi apa enggak ada jalan keluar selain bercerai?" Tanya om bowo lagi
"Raya enggak tahu om, , mondi yang menginginkannya" ucap raya menahan air matanya
"Semalam mondi memberikan berkas ini pada raya, ,, awalnya raya kaget tpi y mungkin sudah takdir raya mungkin om" ucap raya sabar..
"Apakah orangtua kalian sudah tahu?" Tanya om bowo pada raya
Raya menggeleng
"Raya belum berani kasih tahu mereka om" ucap raya lirih.
Entah kenapa raya sedih kalau membicarakan masalah perceraian nya dengan mondi, ,, seharusnya dia senang karena dia akan pisah dengan mondi dan bisa bersama debgan gino lelaki yang dari dulu dia cintai..
"Saran om kalian bicara berdua dulu selasaikan dulu masalah kalian. Bicara hati ke hati om yakin pasti ada jalan keluar. om akan bawa dulu berkas ini." Saran om bowo dan memberikan sebuah alamat ke raya.
"Ini alamat apatemen mondi, , temui dia" ucap bowo menjawab kebingungan raya..
"Iy om" ucap raya.
"Y udah om pamit dulu.. inget saran om raya.. . Mondi sangat keras kepala" om bowo berdiri
"Iy om hati2 d jalan" ucao raya menciun tangan om bowo..
Om bowo pun pulang dan meninggalkan kediaman raya dan mondi..
Setelah om bowo pulang raya melihat kertas yang om bowo tadi berikan yaitu alamat apatemen mondi.. raya pun bingung dia harus bagaimna, , kalau dia cerita ke om dan tantenya pasti mereka memarahinya dan harua kembali lagi ke mondi.. kalau cerita ke reva sahabatnya, , pernikahannya sama mondi pun dia tdak tahu.. saat sedang melamun bi asih menfhampiruny
"Ibu kenapa melamun?" Tanya bi asih
"Bibi tdi mendengarkan semua omongan om bowo?" Bi asih pun mengangguk "raya bingung bi" lanjutnya
"Dengarkan kata hati bu raya" saran bi asih.. raya pun bingung dan melihat ke arah bi asih
"Maksudnya bi"? "Tanya raya bingung
"Mulut bisa berohong tpi hati tidaj bisk bu, jadi menurut bibi dengerin kata hati ibu" bi asih mrnjelaskan
Raya pun melamun dan menelaah kata2 bi asih..
"Y udah bibi ke belakang dulu bu" pamit bi asih.. dan raya pun mengangguk..
Raya pun menaiki anak tangga rumahnya menuju kamarnya.. dia berniat merebahkan dulu badannya d atas kasur.

D tempat lain mondi merasakan pusing di kepalanya.. entah kenapa pikirannya terus di penuhi raya.. pdahal dia masih mencintai bela kekasihnya..
Sedangkan hp nya terus berdering bela terus meneleponya, , karena sudah dua hari mondi tak menghubunginya dan tidak memberi kabar padanya..
Mondi pun merebahkan badannya d atas kasur , dia merasakan badannya menggigil dan kepala yang amat pusing dan d tambah badannya yang lemas.. karena belum makan apapun..

Raya pun trus kepikiran mondi.. dia harus menyelesaikan masalah nya dengan mondi..
Rayapun berniat untuk menemui mondi..
Sekarang raya sedang d jalan memakai taxi yang tdi dia pesen.. telpon gino pun tak ia angkat..
Sebenarnya raya ragu menemui mondi karen menurutnya untuk apa.. dia dan mondi tak saling mencinta,, perceraian adalah jalan terbaik buat mereka.. tpi raya akan membicarakan masalah ini dengan mondi ,, raya harus menghargai orabg tua mereka apalagi mama dan papa mondi yang sudah menganggap dia anaknya.. raya tidak mau membuat mereka kecewa.
Kini raya sudah sampau di depan pintu apatemen mondi, , raya ragu memencet bel tpi dia harus untuk kedua orang tuanya.
Sekali raya memencet bel tapi tak d buka2 oleh pemiliknya, ,
Kedua kali nya sama tetap belum terbuka..
Rayapu makin ragu dia pun berniat saat sekali lagi mencet bel tak terbuka dia akan pulang.

Mondi pov

Saat sedang tidur mondi di bangunkan dengan suara bel.. mondipun merasa aneh siapa yang datang sedangkan tak ada satupun yang tahu kalau dia d apartemenya..
Dia pun berusaha berdiri karena badannya sangat lemas mondi pun susah untuk berjalan.. . Untuk menujy pintu apartemennya mondi harus dengan susah payah..

Karena tak ada jawaba raya pun berniat untuk pulang, mungkin mondi memang tak ada d apartmennya
"Mungkin dia lagi ke kantor, ,, mungkina aku bisa kemabali lagi nanti" ucap raya dan membalikan badannya
Saat baru satu langkah terdrngar suar pintu terbukka.
Cekrekkk
Raya pun membalikan badannya dan dilihatnya wajah mondi yang sangat pucat.
Brukkkk
"MONDI!!!!!!" teriak raya menghampiru mondi yang tiba2 terjatuh d depan pintu aptemennya..

Kini mondi sedang berada d kamar apartemennya raya dengan telaten mengurus mondi dan mengompres kepala mondi.. saat tdi mondi pingsan raya d bantu bebrrpa petugas apartemen mengangkat dan membawa mondi ke kamarnya.. raya khawatir karena badan mondi yang sangat panas..
"Badan kamu panas banget mon" ucao raya terus mengganti kompresan mondi..
Waktu sudah malam tapi badan mondi belum turun panasnya, dan terus mengigo.. yang tdi nya raya mau pulang memutuskan akn menginap karena tak tega meninggalkan mondi sendirian.. raya pun mengambil hp nya dan menelepon bi asih pembantu rumahnya agar tidak khwatir..
"Hallo bi" ucap raya
"........"
"Raya menginap d apatemen mondi, , bibi enggak usah khawatir" ucap raya lagi dia tidak memberitahukan masalah mondi sakit takut bi asih makin khawatir.
"...."
Raya pun memutuskan teleponnya dan tertidur d kursi d pinggir kasur mondi.. .
Malam pun semakin larut raya dan mondi pun tertidur dan terlelap.

Jam 4 subuh raya terbangun dan pergi ke dapur untuk membuat bubur.. sebelum keluar raya memegang kening mondi
"Alhamdulilah demamnya sudah turun" kata raya sambil tersenyum
Raya pun keluar..
Sesaat raya keluar mondi terbangun dia meraba2 keningnya yang merasakan ada sesuatu.
"Sapu tangan" ucap mondi mengambil benda itu.. dan saat berniat ingin bangun kepala sangat pusing dan rebahan kembali.
"Siapa yang melakukan ini"? Tanya mondi pada dirinya sendiri.. dia pun mengingat-ngingat.. sampai suara pintu mengagetkannya
"Raya" ycap mondi saat melihat raya masuk ke dalan kamarnya
"Kamu udah sadar mon, alhamdulilah" ucap raya sambil meletakan nampan berisi bubur dan air hangat..
"Kamu. ."
"Aku kemarin kesini saat kamu buka pintu tiba2 kamu pingsan" ucap raya memotong ucapan mondi
"Makasih" kata mondi
Raya pun mengangguk
"Lebih baik kamu makan bubur dulu,supaya cepat sembuh"ucap raya membawa nampannya k kasur mondi..
Mondi pu berusah menyandarkan badannya,,tpi karena badannya masih lemas membuat dia kesulitan. . Raya yang melihat itu menyimpan nampan itu d pinggir kasur dan segera membantu mondi.. mondi kaget saat raya membantunya dan melihat ke arah mata raya mereka pun saling menatap lama
"Kamu teranyata cantik ray dan melihat mata kamu sedekat ini membuat aku nyaman" batin mondi
"Tatapan ini membuat aku nyaman mon" batin raya..
Saat tersadar mereka menjadi salah tingkah dan bingung sendiri
"Le.. bih baik kamu makan dulu mon" ucap raya terbata-bata.
Raya pun memberikan bubur kepada mondi.. mondi pun memakannya..
(Ko gk d suapin y, , mungkin karena mondi cuna demam bukan sakit tangn) heheheheh

Setelah selesai raya menyimpannya da pingir ranjang tidur mondi..
"Kamu tahu apartemen aku dari sapa?" Tanya mondi saat raya menyimpan mangkuk bubur
Raya pun menghela nafas pnajng dan duduk d kursi
"Dari om bowo" ucap raya
"Om bowo? 'Tanya mondi kaget
"Iya mon, kemarin om bowo ke rumah dan memberikan alamat apartemenn kamu" ucap raya
"Apa..."
"Iya om bowo sudah cerita semua ke aku mon, dan tebtang berkas iitu juga" potong raya
Mondi dan raya pun saling diam, mondi bingung mau ngomong apa dan begity pun dengan raya...
Suasa pun jadi hening....

Apa yang akan terjadi...

Bagaiman ini bary permulaan selanjutnya ada sweeet nya ramon lho..d tunggu

Jangan lupa komen dan sarannya y..dan masukannya..aku tunggu. .

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang