Chapter 10

1.2K 72 5
                                    

Malam harinya mondi dan raya sedang makan malam, tak ada yang bersuara hanya terdengar suara sendok.... sampai makan malam selesai pun mondi dan raya tetap diam.. .
"Bi buatkan saya kopi dan bawa ke tempat kerja saya" ucap mondi melabgkah kaki pergi
"Baik tuan" jawab bi asih..
Raya pun aneh dengan sikap mondi semenjak tdu siang sampe sekarang mondi jadj orang pendiam.. 
Saat bi asih mau mengabtarkan kopi buat mondi raya menfhentikannya
"Bi biar saya yang antar kopi buat mondi" ucap raya mengambil alih nampan kopinya.. 
Raya pun berjalan menuju ruang kerja mondi yang ada d lantai atas... 

D tempat lain mondi sedang melamun d ruang krrjanya,, , dia masih membayangkan kebersamaan raya dan gino. . Ada persaan aneh yang mengalr d hatinya entah perasaan apa.. . Sedangkan saat dia sama bela kekasih yang sudah 2 tahun dia pacari,  tidak ada persaan seperti ini.. .
"Y tuhan kenapa perasaan ini berbeda" lirih mondi sambil menundukan kepala nya
"Apa aku harus melepaskannya" lanjutnya
Tiba2 suara pintu terbuka
Cekrek
Mondi yang tahunya pasti yang membuka pintu itu bi asih,  dia masih betah dengan menundukan kepalanya
"Simpan aja d meja itu bi" ucap mondi tanpa melihay sapa yang datang
"Mon" ucap raya setelah meletakan kopi nya d atas meja..
Mondi yang hapal dengan suara itu mengangkat kepalanya, ,
"Raya" kaget mondi langsung berdiri
"Ko kamu yang anterin kopiny" lanjutnya
"Bibi lagi bersin tempat makan, , kasian. Jadi aku yang bawa" ucap datar raya
"Hmm" ucap mondi dan lanhsung duduk kembali
Raya aneh dengan sifat mondi sekarang,  dia ingin bicara tapi takut dan memilih untuk pergi
Saat baru beberapa langkat mondi menghentikannya
"Ray tunggu" tahan mondi
Raya pun berbalik..  mondi pun memberikan sebuah kertas ke arah raya, , raya yang bingug langsung menerima dan membacanya.
Raya pun kaget dan mengagkat kertas itu.
"Itu surat cerai" jawab mondi sebelum raya bertanya
"Iya aku tahu,  tpi?" Tanya raya
"Aku tahu kamu enggak pernah bahagia sama pernikahan ini, , d tambah lagi aku pernah menyakiti mu..  dan setelah aku melihat kamu dengan cwo itu dan terlihat bahagia aku akan melepaskanmu" ucap mondi langsung duduk d kursi
"Lalu orang tua kita?" Tanya datar raya
"Aku akan cerita ke mereka semua,, , dan biarlah mereka menyalahkan aku" jawab mondi masih menatap ke depan "berbahagialah kamu ray dengan dia" lanjutnya
Entah kenapa saat mondi mengatakan iti hatinya mersa sakit,  dan enggak rela..  begitipun raya padahal ini yang selalu raya nantikan berpisah dengan mondi.. tpi kenapa hatinya merasa sesak.
"Terima kasih mon" ucap raya menatap mondi
"Iya, , kamu tinggal tanda tangan nanti aku akan serahlan semuanya pada pengacara biar dia yang urus" ucap mondi masih mebatap ke depan
"Iy nanti akan ku tanda tangani mon,, mdha2an setelah ini kamu bakal bersma dengan kekasih mu itu.. maafkan aku selama kita bersama aku banyaj salah ke kamu" kata raya mulai menangis. Entas tangis bahagia atw tangis kehilangan..  yang pasti kini hatinya merasa sakit..raya pun lanhsung menandatangi surat itu,
Mondi pun menghela nafas panjangnya
"Iya ray, , makasig.. kamu tenang aja.. aku akan kasih kamu harta gono gini.  Dan tanoa kamu tahu rumah ini atas nama kamu" ucao mondi melihat ke arah raya
"Besok setelah aku kasih surat ini ke pengacara aku akan pindah dan tinggal d apartemen ku dulu" lanjutnya
"Tpi aku gak butuh harta kamu mon,  ini rumah kamu"
"Enggak ray, , ini rumah kamu,  kamu berhak tinggal disini"
"Y udah kalau itu mau kamu,  makasih. Aku belik ke kamar dulu" pamit rayaa dan lanhsung pergi
Mondi pun mengangguk. 
Kini raya sedang berada d kamarnya sama dengan mondi raya pun sedang melmun. . Malam ini mondi dan raya tidak sekamar   raya tidur d kamar mereka sedang mondi tidur d kamar tamu.. .

Besok paginya saat raya bangun dia tidak melihat mondi d kursi ,, dia pun mengingat krjadian semalam saat mondi menyeragkan surat cerai dan raya menandatanganinya.. .
"Kenapa jadi seperti ini,, srharusnya aku senang lepas dari mondi..  tpi kenapa beda rasany.." lirih raya
"Dan ini adalh keinginan alm ayah fan ibu..  dan aku melalaikannya.. aku harus bicara sama mondi" lanjutnya.. raya pun langsung masuk ke kamar mandi.. 
Setelah selesai raya langsung turun dan menuju meja makan, , pasti dia akan bertemu mondi disana..  tpi nihil mondi tidak ada
"Bi mondi belum bangun?" Tanya raya ke bi asih yang sedang menyiapkan sarapan pagi
"Udah bu" jawab bi asih "tpi tuan udah berangkab bu" lanjut bi asih.. bikin raya kaget
"Mondi dah berabgkat ke kantor,, sekarang baru jam 6 pagi bi" ucap raya melihat jam tangannya
"Iya bu, , tuan udah berabgkat.. tpi bibi aneh soalnya tuan membawa koper bu" jawab bi asih berpikir
"Koper bi?" Tanya raya.. 
Bi asih mengangguk.. raya pun inget dan langsung berlari ke atad mrnuju kamar nya.. 
Raya pun membuka lemari pakaian mondi dan bener pakaian mondi sudah tidak ada,  hanya ada beberapa yang tidak bwa..  raya pun menangis.
Flasback on
Mondi tidak bisa tidur d kamar tamu ,, walapun jam sudah menunjukan pukul 2 pagi tapi mata mondi terus saja terbuka.. 
"Apakah keputusan aku benar, , mah pah maafin mondi" ucap mondi lirih
Karena mata mondi tak kunjung tertutup dia pun mrmituskan masuk ke kamar raya,  semoga tak tekunci.
Cekrek
Kamarnya terbuka dia melihat raya yang tertidur sangat lelap padahal dirinya tidak.. mondi pun mrlangkah mendekatuli ranjang raya
"Apa kamu senag pisah sama aku ray? Mungkin kamu senang bunyinya kamu tidur sangat lelap sedanfkan aku huft" ucao mondi..  dengan mrlihat raya mondi pun sudah membulatkan trkad untuk melepaskan raya untuk gino dan dia akan bersma bela. 
Karena terlalu lama melihat raya jam pun terasa cepat berlalu.. . Sekarang sudah pukul 4 dubuh tpi mondi masih setia melihat raya tertidur, , mondi pin trrsadar dia berniat akan pergi dan akan tinggal d apartemennya.. walapun dia sendiri belum menandatangani surat itu tpi dia hrus pergi dari sekrg.. mondi membereskan pakaiannya dan d masukan ke koper yabg berukuran besar.  . Setelah bres mondi mendekati raya dan mencium kening raya
"Srmoga kamu bahagia ray" ucap mondi. 
Mondi keluar dari kamr dengan menyeret koper besarnya bi asih yang sedabg beres2 melihat mondi yang krluar.
"Tuan mau kemana? Kenap bawa koper" tanya bi asih melihat tuannya pergi subuh2 dengan membawa kopernya..
"Bibi jagain raya y,  saya pergi" ucap mondi yang tidak menjawab petanyaan bi asih.. 
Bi asih pun bingung dan memndag punggung tuannya sampai tak terlihat..
Flasback of

Raya mrnangis entah krnapa hatiya sakit.. apakah raya mencintainya mondi suami yang baru 2 bulan menikahinya atw hanya rasa berslah tidak bisa mewujudkan pesan terakhir orangtuanya..  yang pasti raya kini menangis... 
Ternyata obrolan mondu tdi malam benar adanya dia pergi dari rumah..  raya pun tidak tahu apartemen mondi.. ..
Saat sedang menangis hp raya berdering dan tertera nama gino.. 
Dia pun mengacuhkannya, ,

Apakah raya akan bersama gino dan mondi bersama bela.. apakah raya dan mondi saling mencinrai.. tunggu y cerita selanjutnya..

Maaf ya guys trlat next nya mood nya masih berntakan.. 
D tunggu ya komen nya

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang