Chapter 20

1.2K 81 10
                                    

Kini mondi dsini d RS tempat raya d periksa,, pikirannya kacau antara khawatir, sedih dan kacau. Apalgi melihat kondisi istrinya sebelum pingsan.padahal tdi pagi raya baik2 saja, rasa bersalah menyelimuti hati momdi belum lagi ketidak jujuran mondi perihal dia menemui bela. Kini dia menyadari kalau dirinya sangat mencintai raya istrinya.
Cekrek
Suara pintu terbuka, mondi pun melihat arah suara dan keluarlah seorang domter.
"Dok bagaimana keadaan istri saya!?" Tanya mondi dengan khawatirnya
Dokter itu pun cuma tersenyum.
"Selamat y pak istri anda hamil" ucap sang dokter. Mondi antara kaget senang dan bingung jadi campu aduk
"Hamil dok, ya Allah terima kasih"ucap mondi terswnyum
Dokter itu cuma mengangguk.
"Tpi saran saya istri bapa harus d rawat d RS 1 sampai 2 hari"ucap sang dokter membuat senyum mondi memudar
"D rawat dok.knpa?mereka enggak pa2 kan dok?"tanya mondi makin khawatir
"Enggak pa2 ko agar istri bapa dapat istirahat,Karen kandungannya masih sangat lemah.ow iy pak sya minta  jangn sampai istri bapa terlalu banyak pikiran y.saya takut itu dapat mengganggu kehamilanny"jelas sangat dokter.
"Baik dok.terima kasih"
"Y sudah saya permisi dulu,nanti istri anda kami pindahkan ke ruang rawat biar anda leluasa menjenguknya"jelasnya momdi pun mengangguk dan dokter itu pergi
" y Allah raya hamil.sebentar lagi aku jadi seorang ayah.terima kasih y allah"ucap mondi bersyukur

Setelah raya d pindahkan mondiblangsung menemuinya dan duduk di siai ranjang rawat raya.istrinya masih belum membuka matanya padahal dia pengen segera memberitahukan kabar gembira ini. Orang tua mondi pun sedang d perjalanan menuju imdoneaia karena mendengar berita kehamilan raya,merka sangat senang dan memutuskan pulang ke Indonesia.
"Syg bangun donk" ucap mondi mencium punggung tangan raya.
Tak berapa lama tangan raya bergerak dan sedikit demi sedikit membuka matanya
"Syng kamu sudah sadar"ucap momdi sambil mengelus kepal raya.
"Mondi..aku dmna?"tanya raya kaget karena seingat raya tadi dia sedang di kamar
"Kmu d rs tdi kamu pingsan makanya aku bawa kesini"jelas mondi tersenyum
Raya pun mengingat semuanya.
"Hey ko melamun?"tanya mondi memegang tangan raya dan tersenyum. Raya pun memblas senyuman mondi dan menggeleng.
"Apa aku tanya ke mondi masalah bela dan knpa dia pulang telat?" Batin raya.
"Ray aku pengen kasih tahu sesuatu ke kamu?" Ucap mondi menatap raya.
"Apa mondi bener nemuin bela. Dan dia mau jujur sama aku" pikir raya.
"Ray maksih y" ucap gantung mondi
"Makasih. Makasih buat" heran raya
"Mon kalau ngomong itu yang jelas donk. Jangan bikin aku penasran" lanjutnya kesal
"Makasih buat ini" ucap mondi sambil mengelus perut raya.
Raya makin bingung dengan ucapan mondi. Mondi yang gemas mencubit pipi raya
"Ih sakit tahu" cemberut raya.
"Hbis kamu gemasin sich syg. Aku mau bilang kalau kamu" jeda mondi
"Hamil anak kita" bisik mondi
"Apa aku hamil?" Antara kaget dan senang.
Mondi pun mengangguk.raya pun memeluk momdi.
"Bener aku hamil syg?" Tanya raya lagi memastikan
"Iy syg. Kamu hamil usianya baru 2 minggu. Makanya kamu harus banyak istrihat jangan cape" jelas mondi "dan selama 2 hari kamu harus d rawat dulu d rumah sakit" lanjutnya. Mondipun memeluk raya hangat
"Terima kasih y Allah karen kau memberikan kmi kepercayaan secepat ini. Mdha2n dengan kehamilan ini kamu makin sayang sama aku mon" batin raya membalas pelukan mondi
"Y Allah terima kasih. Hamba janji akan jaga titipan mu. Ray aku akan selalu jaga kamu. I love you sayang" batin mondi mencium puncuk kepala raya.
"Oh y syg hari ini mama sama papa pulang. Aku sengaja ksih tahu kabar bahagia ini ma mereka" ucap mondi masih memeluk raya
"Apa mama sama papa mau pulang. Kasih tahu baru juga tdi pagi berangkat" ucap raya melepaskan pelukanny
"Demi menantu dan calon cucu nya" goda mondi.
Raya pun tersenyum
Raya pun berbaring kembali karena sifat operprotektif mondi yang menurutnya berlebihan. Padahal dia hanya pengen duduk.
Mondi pun tersenyum dengan tingkah lucu raya apalagi bibirnya yang di manyunin membuatnya pengen mencium bibir merah raya.
Saat istri nya BT tiba2 suara pintu terbuka
"Mama papa" panggil raya saat kedua orang yang syang nya muncul.
"Sayang......."panggil mama mondi ke menantu kesayangannya "pinggir kamu"usir mama nya ke mondi karena menghalangi jalan nya.
"Mamah" kesal mondi. Mondipun mengalah dan menghampiri papa nya.
"Gmna keadaan kamu syg dan calon cucu mama?" Tnya mama sambil mengelus kepala raya
"Alhamdulilah baik mah" jawabnya
"Syukur lah kalau gitu syg. Mondi apa kata dokter?" Tnya mama nya ke mondi
"Dokter cuma bilang raya harus d rawat 1 sampai 2 hari mah, agar bisa istirahat" jawab mondi
Mama momdi pun mengangguk. Mereka mengobrol sampai larut. Raya sudah tertidur mungkin karena obat yang d kasih dokter membuat dirinya mengantuk.
"Mama sama papa mending pulang. Biar mondi yang jagain raya. Mondi enggak tega liat mama sama pap kalau tidur disini" jelas mondi
"Bener kata mondi pah. Biar besok kita kembali lagi" saran sang papa. Padahal mama nya pengen menemani raya.
" y sudah atuh. Tpi kalau ada pa2 kamu hubungi mama sama papa y" ucap sang mama
Momdi pun mengangguk.. 
Papa sama mama momdi pergi dari RS. Mondi pun menemani raya. Dan ikut tertidur.

Ditempat lain bela sudah sadar dan melewati masa kritisny.
"Bel kamu dh sadar?" Tanya gino
"Gino" panggil raya "aku dmna?" Tanya bela
"Kamu d rumah sakit. Knpa kamu lakuin itu sih bel" ucap gino membuat bela teringat saat dia melukai tangannya dia pun menangis.
"Gin aku dh coba lupain mondi tpi enggak bisa. Semakin aku lupain dia semakin rasa ini bertambah" jelas bel Sambil menangis.
"Gue tahu bel. Tpi lo juga harus sadar mondi sudah menikah berpa kali gue harus bilng sma lo" kesa gino.
Bela pun makin terisak dada nya semakin sakit saat gino memperjelas status mondi.
Gino yang tak tega membelai rambut bela.
"Bel kamu jangan ginibterus kamu harus bisa lupain dia gue sbgai sepupu lo sedih lihat loe kayak gini terus" luluh gino.
Bela Pun  menggeleng kan kepalanya sebagai tanda dia enggak mau lupain mondi., gino pun menyerah dan menghesbuskan nafas panjangnya. Dia enggak mungkin terus mendesak bela dalam keadaan yang sepweti ini.
"Gin saat gue enggak sadar gue mimpi in mondi menghampiri gue, makanya tekad gue buat sadar makin besar"ucap bela saat suasana hening dan diapun menangis. 
Gino pun teringat saat mondi datang.
"Saat loe kritis mondi memang kesini dan menemui loe" jelas gino membuat senyum di bibir bela.
"Aku yakin kalau kamu masih sayang sama aku, aku akan berusaha dapetin kamu lagi mon" batin bela.

Keesokan paginya mondi baru selesai mandi.
"Kamu mau makan apa syg?"tanya mondi ke raya
"Aku pengen soto ayam donk.aku enggak mau makanan rumah sakit"
rajuk raya sambil memegang tangan mondi.
Momdi pun pasrah
"Y udh aku beli dulu y.kamu enggak pa2 aku tinggal?"tanya mondi raya pun menangguk.
Selama mondi keluar membeli mkanan raya membaca majalah.
Saat sedang asik membaca majalajh HP raya berdering dan ternyata gino yang meneleponnya.
"Gino" ucap raya. Dia bingung apa dia angkat telponnya atw gmna. Dia takut mondi tahu.
"Hallo gin ada apa"? Tanya raya. Raya memutuskan mengangkat telepon gino karen Takut ada yang penting
"Kamu kuliah?" Tanya gino
"Enggak gin. Aku ada keperluan. Emng knapa?" Bohong raya.
"Enggak aku cuma mau bilang hari ini aku belum bisa masuk kuliah harus jagain bela karwna dia masih d RS" JELAS gino.
"Oh iy gin. Belum blum sdar?" Tanya raya penasaran
"Alhamdulilah sudah sadar ray. Tinggal menunggu pemulihannya aja" jawab gino
"Syukur kalau gitu. Mdha2an cepet sembh" doa raya
"Amin..  mungkin ini y yang dinamakan cinta" ucap gino
"Cinta. Maksudnya" kepo raya.
"Iy kemarin setelah mantan pacarnya menemui dia. Bela langsung sadar. Tpi sayang dia enggak tahu" jelas gino senang walaupun dia kesal juga.
"Apa?" Kaget raya. "Mantan pacarnya bela kn mondi jangan...." air mata bela pun menetes dia enggak menyangka mondi bener2 menemui bel. Dan dia enggak jujur sama raya.
"Ray hallo ray" panggil gino d balik teleponnya.
Raya pun langsung menutup panggilannya.
Dia langsung menangis air matanya terus menetes.. .

Wahhhhh raya tahu momdi menemui bela. Apa ini awl konflik mereka. Trus bagaimana dengan kondisi kandungannya.

Maaf y ceritanya  agak d paksain kayaknya. Habis masih bingung. Mdha2 kalian tetap suka y

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang