(p)utus

13.7K 2.3K 383
                                    

"Kita udahan aja."

Orang yang melihat Renjun menoleh pada Haechan saat ini pasti mengira kalau lehernya sudah patah, ditilik dari kecepatan lehernya saat menoleh menghadap Haechan.

"Lo... ngomong apa barusan?" tanya Renjun dengan suara yang terdengar tidak yakin.

"Iya.. kita udahan aja," ujar Haechan, "Gue capek." lanjutnya tanpa mengalihkan pandangan dari televisi.

Renjun bisa merasakan hatinya berdenyut nyeri mendengar ucapan Haechan. Renjun juga bisa merasakan keinginan dari dalam dirinya untuk menumpahkan air mata yang entah sejak kapan sudah menggenang di pelupuknya setelah mendengar ucapan Haechan tadi.

Haechan menoleh, "Udahan ya? Gue— RENJUN!" pekiknya kaget ketika melihat Renjun sudah menutup wajah dengan kedua telapak tangan, "Kok lo malah nangis sih?!" tanya Haechan panik.

Renjun mengusap wajahnya, "Lagian.. k-kenapa lo tiba-tiba minta putus?" tanyanya "Kita kan—"

"Hah? Apasihhh? Siapa yang minta putus?" tanya Haechan bingung dengan kening berkerut.

"Lo.." jawab Renjun dengan suara lirih, "tadi.."

Haechan terdiam sejenak sebelum kemudian tertawa dan merengkuh tubuh Renjun. Tangannya meletakkan stick console yang tadi dia pegang.

"Siapa yang bilang putus sihhh," ujar Haechan, "Maksud gue tuh udahan main gamenyaa, gue capek kalah mulu."

Bukannya berhenti, air mata Renjun malah terus mengalir. Wajahnya dia tenggelamkan di dada Haechan.

"Bego! Makanya kalo ngomong yang jelas kek!" Suara Renjun terderam di dada Haechan, tapi tetap sukses membuat Haechan terkekeh.

"Iya, maaf ya." ujar Haechan, "Dasar cengeng." lanjutnya sambil mengecup sekilas puncak kepala Renjun.

















" lanjutnya sambil mengecup sekilas puncak kepala Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alphabet °renhyuck✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang