"Then give me an answer that will becoming a matter for us. Karena saya 'ngajak' bukan 'nanya'."Asli sih Irene dibikin panas dingin kalau inget perkataan Kyungsoo minggu lalu di taman belakang rumahnya. Emang benar-benar itu manusia gak ada basa-basinya!
Minggu lalu tepat setelah Kyungsoo memberika bom yang kedua setelah orang tua mereka. Irene cuma bisa bengong menatap Kyungsoo. Sampai akhirnya Irene bilang kalau dia butuh waktu untuk mikir.
Dan itu jelas bikin hari-hari Irene jadi berantakan karena gagal fokus. Mau ke kantor salah ambil jurusan kereta. Mau bikin kopi malah masukkin bubuk teh. Ngerjain laporan A malah ngasih laporan B ke Kanjeng Boss. Belum lagi kesalahan-kesalahan kecil dirumah yang bikin Jackson sama Jisoo jadi resek godain Irene mulu.
"AAARRRRGHHHH!!" Irene mengusak-usak rambutnya.
"Kenapa Mbak Ren?"
"Ah? Eh enggak. Aku kayaknya gak enak badan mau ijin pulang sama Kanjeng Boss."
Sohyun hanya mengangguk-angguk. "Yaudah cepet sembuh Mbak."
Tergesa-gesa ia rapihkan barang-barangnya. Setelah ijin diraih Irene langsung saja memesan mobil online. Biarin uang transport dia membengkak hari ini, Irene butuh sendiri!
💐💐💐
Di lain tempat kalau Irene menyangka Kyungsoo bisa dengan tenang menjalani harinya, nyatanya Irene salah besar. Karena Kyungsoo pun gak kalah gugup-nya nunggu jawaban Irene. Cuma bedanya, Kyungsoo lebih ahli dalam menyembunyikan kegugupannya.
"Mas."
"Iya Kyul."
"Itu kaos kakinya."
Kyungsoo mengernyit.
"Salah itu Mas, masa satu item satunya lagi putih."
"Oh. Makasih." Kyungsoo pun berbalik ke arah kamarnya dan mulai mencari kaos kaki yang benar. Dalam hati tidak lupa ia memaki dirinya yang bisa begitu bodoh karena kurang fokus.
Youngjae yang memperhatikan hal itu langsung saja tertawa puas ketika Kyungsoo meninggalkan meja makan. "Mas lo gak fokus tuh Kyul hahaha."
"Hush Bang Onje gak boleh gitu, katauan Mas Kyung di amuk loh!" Padahal mah Kyulkyung dalam hati juga lagi nahan ketawa banget.
Kyungsoo di rumah sakit pun juga sama kalau gak ada pasien yang urgent dia menolak keluar dari ruangnya. Sumpah Kyungsoo takut gak fokus terus malah bahayain pasien nya. Selama diruang prakteknya itu lah Kyungsoo mencerna kembali ucapannya seminggu lalu.
Buat Kyungsoo there is no turning back. Sekali dia udah bikin keputusan ya artinya dia serius dan enggak berniat untuk main-main. Itu berlaku untuk segala keputusan ya. Apalagi ini ngajak anak gadis orang nikah.
Kalau boleh jujur, sebenarnya Kyungsoo kemarin niat cuma nanya apa Irene mau nikah sama dia bukan ngajak. Tapi mendengar bagaimana Irene mempertanyakan pertanyaannya dengan berani membuat Kyungsoo berubah pikiran. Entah kenapa tiba-tiba saja iya yakin akan bisa jika bersama Irene.
Kyungsoo walaupun saklek, kaku, dan kelewat lurus, tapi sejatinya dia bukan lah pria yang tidak bisa di ajak kompromi. Untuk Kyungsoo selama alasan yang diberikan masuk akal, ia bisa mempertimbangkan segala hal. Sayang cewek-cewek di masa lalu Kyungsoo terlalu penurut dan jatuhnya jadi kaya boneka. Jelas saja Kyungsoo malas. Jadi ketika Irene dengan tegasnya mempertanyakan omongan dia, ya Kyungsoo tertarik dan dia jadi yakin dengan Irene segalanya akan bisa dibicarakan, dengan Irene mereka akan bisa jadi partner. Bukannya Kyungsoo yang terlalu mendominasi atau pun sebaliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
S U A M I
Hayran KurguThere is no happily ever after. Yet, You could find a little happiness between the before ever after. Irene tahu keputusannya menerima perjodohan dengan Kyungsoo tidak akan berjalan semulus jalan tol cipali. Irene itu lebih tua, bawel, cerewet apala...