🍃Sebelas🍃

17.1K 1.3K 148
                                    

Hah... ternyata banyak yang nggak sabar pengen baca adegan kakek Yusuf yang lagi ena-ena. Yuk mari, ini bab khusus buat kalian yang udah 'ngebom' bab sebelumnya dengan banyak vote dan komen.

21+
Adegan buat yang udah dewasa. Saya udah ngasih tau, tapi buat yang masih ngeyel, resiko ditanggung sendiri2 ya.

Selamat membaca, dan semoga kisah kakek Yusuf bisa menemani kalian di malam minggu ini.

🍏🍏🍏

                                                  

Saat menutup pintu kamar di belakangnya, Yusuf cuma bisa mendesah kecewa karena wanita yang diharapkan bisa menemaninya mendaki puncak tertinggi, ternyata telah masuk ke dalam selimut dengan posisi membelakangi pintu.

Dilihat dari bahunya yang turun naik secara teratur, Yusuf yakin jika wanita itu sudah tertidur dan meninggalkan dirinya yang merasa sesak di tubuh bagian bawahnya.

"Sudahlah, masih ada lain kali." Yusuf menyabarkan diri sendiri dalam hati.

Setelah pemikiran bahwa masih banyak hari yang akan Yusuf gunakan untuk membuat Salwa tidak bisa melarikan diri darinya, Yusuf pun segera membuka baju kaos lengan panjang serta celana selutut yang ia kenakan, hingga hanya menyisakan kain berbentuk segitiga yang tak bisa sepenuhnya menutupi kejantanan Yusuf yang menegang.

Gelisah sudah pasti Yusuf rasakan saat membayangkan berbaring di sisi Salwa namun tidak bisa namun tidak akan ada percintaan yang terjadi malam ini karena Yusuf tidak mau mengusik sang istri dari tidurnya. Tetapi pria itu tetap menggerakan kakinya hingga sampai di tepi ranjang. Kemudian, sedetik setelah menghembuskan napas panjang, Yusuf akhirnya membaringkan dirinya di sisi ranjang yang kosong. Menatap nyalang langit-langit kamar dengan menaruh kedua tangan di bawah kepala.

Detik berganti menit yang terus bergulir, kantuk tak jua Yusuf rasakan, membuat pria paruh baya yang merasa bagaikan perjaka yang tak sabar ingin menggauli wanitanya itu mendesah kesal karenanya. Lalu, setelah tak tahu lagi harus berbuat apa, Yusuf pun menyusup ke balik selimut, berharap saat memeluk tubuh Salwa, ia bisa terlelap sekaligus meredam gairah yang terus mendesak minta dipuaskan.

                                                
Akan tetapi, belum lagi Yusuf menggerakan tangannya untuk melingkari tubuh Salwa, ia dibuat tetcengang kala dadanya bersentuhan dengan punggung wanita yang sedang membelakanginya itu. Bisa Yusuf rasakan jika tubuh kecil itu telanjang bulat, bahkan bokongnya yang hangat terasa begitu kenyal saat Yusuf semakin merapatkan tubuh mereka.

"Benar-benar penyiksaan." gumam Yusuf pelan sambil menyelipkan tangannya melingkari tubuh Salwa. Lalu pria paruh baya itu mengumpat saking frustasi karena lengannya berada tepat di bawah sepasang gunung kembar yang terasa hangat bersentuhan dengan kulitnya.

Yusuf tidak mengerti mengapa Salwa harus telanjang bulat begini saat akan tidur. Tetapi apapun itu alasannya, Yusuf benar-benar merasa jika ini adalah penyiksaan paling berat sekaligus mendebarkan yang pernah ia rasakan di sepanjang usianya.

Kemudian, tanpa diingini, telapak tangan Yusuf sudah menangkup sebelah payudara Salwa yang putingnya langsung menegang setelah pria paruh baya yang sedang mengalami masa puber itu meremasnya. Mendapat tubuh Salwa bereaksi akan sentuhannya, Yusuf semakin tambah bersemangat. Jiwanya yang tadi terbang melayang karena wanita yang ingin diajaknya mengarungi lautan gairah tertidur, kini kembali lagi. Hatinya bersorak senang saat lenguhan merdu keluar dari bibir tipis yang sering dilumatnya itu.

Takdir Cinta [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang