🍃Tigabelas🍃

16.9K 1.3K 128
                                    

Satu bab lagi buat teman2 yang udah mampir baca dan spesial buat yang udah mau ninggalin jejaknya.

21+
Ada adegan dewasa! Full dari awal sampai akhir. Sudah saya kasih tau. Dan bagi yang nekat baca padahal belum waktunya, resiko tanggung sendiri2 ya.

Bab ini sengaja nggak saya kasih target, jadi buat bab selanjutnya harap sabar menunggu ya, kalau udah selesai saya tulis pasti bakal langsung diupdate.

Udah, segitu aja sedikit cuap2 dari saya. Selamat membaca, dan semoga kakek Yusuf selalu menempati hati kalian semua.

🍏🍏🍏

                                                

Yusuf berdiri tak sabaran di tengah-tengah kamar yang terang benderang karena lampu utama yang sengaja dinyalakan demi membuat pemandangan indah nan memanjakan mata tak terlewatkan, serta bisa Yusuf nikmati leluasa tanpa ada gangguan sedikitpun.

Sesuai janjinya saat membeli pakaian tidur seksi teruntuk istri kecilnya, kini Yusuf sedang menanti wanita muda itu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian yang ia berikan dan memperlihatkan lekuk indah tubuh wanitanya itu di balik gaun tidurnya yang tipis dan tak sanggup menutupi tubuhnya dengan benar.

Begitu suara pintu kamar mandi di depannya terbuka, Yusuf hanya bisa melongok bak orang bodoh melihat bidadari seksi dengan wajah memerah parah sedang berjalan perlahan menuju tempat dimana ia berdiri sekarang.

Sungguh, biarpun dulu mantan istrinya terbiasa mengenakan pakaian seperti ini setiap malamnya, tidak pernah sekalipun Yusuf merasa begitu kepanasan dan ingin menerkam sang mantan istri saat itu juga. Baru kali inilah Yusuf merasakan bagaimana gairah tersebut membuat kepalanya seketika pusing meminta segera adanya penyatuan, sulit berbicara, lalu maunya hanya memandang wanita bertubuh mungil, cantik dan seksi itu saja selama yang diinginkan.

"Cantik, dan pastinya membikin saya tambah kepanasan." ucap Yusuf serak sembari mengulurkan tangan, meminta tanpa harus bersuara agar wanita yang hanya berjarak beberapa langkah saja darinya itu menyambut uluran tangannya.

Salwa yang kikuk karena baru pertama kali mengenakan pakaian setipis dan semenerawang ini, malu-malu meletekan tangan kecilnya dalam naungan jemari kokoh pria paruh baya yang masih begitu perkasa saat mengenalkannya akan nikmatnya surga dunia.

Salwa yang tak berpengalaman diajarkan caranya menyentuh dan membuat suaminya itu senang hanya dengan belaian lembut di dadanya yang bidang. Tidak satupun kata yang bisa menjabarkan mengenai apa yang Salwa rasakan saat ini. Yang pasti, Salwa merasa senang, bahagia yang membuncah karena begitu dipuja, hatinya sellau berdebar menyenangkan kala pria paruh baya itu menyentuh dirinya.

                                                        
"Apa yang kamu lamunkan, istriku?" bisik Yusuf serak saat tubuh mungil tersebut telah berdiri merapat padanya, dengan kedua tangannya melingkiri pinggang wanitanya. "Apakah kamu sedang memikirkan untuk apa kamu diminta memakai baju seperti ini padahal nanti kita sama-sama telanjang saat akan menyatukan tubuh kita?" imbuh Yusuf yang tak segan-segan lagi berkata vulgar, bahkan tangannya merayap turun untuk meremas sepasang bokong padat milik istri mungilnya.

Untuk apa merasa malu, tidak ada gunanya juga menahan diri, toh di kamar ini cuma ada mereka berdua. Jadi sebebas apapun kosa kata yang ia ucapkan, seliar apapun tangannya menggoda tubuh Salwa yang sangat indah di penglihatannya tidak ada orang lain yang akan mendengarnya. Ini adalah hidupnya, sedangkan Salwa adalah istrinya, tidak akan ada satupun orang yang boleh menghalangi ia berlaku intim kepada istrinya itu.

Takdir Cinta [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang