🍃Sembilan🍃

15.2K 1.3K 116
                                    

430 vote
120 komen,

Dan mau ngasih tau kalau bab ini ada adegan dewasanya. Buat yg belum cukup umur tapi masih nekat baca, resiko ditanggung sendiri. Juga, buat yang kangen sama babang Danu, di sini dia bakal jadi figuran.

Segitu aja, selamat membaca, dan semoga malam ini, cerita kakek Yusuf bisa menemani kalian di waktu santai.

🍏🍏🍏

                                                  

Hari masih sangat pagi, matahari bahkan belum menampakan berkas sinarnya, tetapi Yasmin Rahannah terus saja mondar mandir di dalam kamarnya. Janda beranak satu itu tidak bisa tidur nyenyak karena rencananya tidak ada satupun yang memberikan hasil yang memuaskan.

Pria yang akan dijadikan tambang emas semakin jauh saja dari genggaman. Bukan hanya tidak mau menemuinya, Yasmin bahkan dilarang menunggui pria itu di luar gerbang kantornya.

Benar-benar apes. Mengharapkan untung Yasmin malah berakhir buntung. Sambil mendengus sinis, wanita paruh baya yang hanya mengenakan selembar baju tidur tipis menerawang tanpa mengenakan apapun di baliknya itu menatap seorang pria paruh baya yang sudah bau tanah, yang terlelap setelah puas menggaulinya di atas ranjang sana.

Pria itu yang mengatakan tidak lagi mencintai istrinya dan ingin menikahi dirinya, diakui Yasmin memang memiliki banyak uang di dalam tabungan, tetapi perutnya yang buncit serta kepalanya yang sula, membuat Yasmin kehilangan selera. Andai bukan karena uang, Yasmin tentu tidak akan mau melayani pria sejelek itu.

"Kenapa bukan kamu aja yang ada di ranjang aku, mas? Aku pasti akan sangat senang melayani pria dengan penampilan masih terjaga seperti kamu." Yasmin bermonolog sendiri, bahkan tanpa sadar tangannya sudah bergerak sendiri meremas payudaranya, membayangkan yang sedang memanjakan kedua payudaranya itu adalah Yusuf Biantara, pria gagah yang sudah sangat lama ia idamkan.

Tak kuasa menopang tubuhnya yang lemas, Yasmin menjatuhkan tubuhnya di atas sofa yang ada di belakangnya. Kakinya ia buka lebar, membayangkan area sensitifnya di bawah sana juga dimanjakan oleh pria yang sama. Ia tak sadar, suara erangannya telah membangunkan pria yang terlelap di atas sana.

                                                        
Tentu saja tatapan pria paruh baya yang telanjang bulat di balik selimut itu langsung membara, menatap penuh hasrat bagaimama wanita yang selalu bisa memuaskan dirinya itu sedang memuaskan dirinya sendiri dengan kepala mendongak ke atas.

Tanpa peduli akan ketelanjangan dirinya, pria itu bangkit dari atas ranjang. Berjalan perlahan, hingga ia berdiri menjulang di depan wanita yang kedua kakinya telah mengangkang lebar tersebut, seakan siap menyambut dirinya untuk segera menyatukan tubuh mereka berdua.

Kejantanannya menegang kaku, siap menembuh surga dunia milik Yasmin Rahannah, wanita seksi bergaun tipis berwarna merah darah, yang masih sangat menawan di usianya yang tak lagi muda.

Yasmin Rahannah yang telah dibutakan gairah dan khayalan akan sosok pria yang ia gilai, tidak memprotes saat sebelah kakinya diangkat ke atas, lalu gaun tidurnya terkumpul ke pinggang, kemudian yang dilakukannya adalah mengerang nikmat saat kejantanan itu memenuhi dirinya.

"Punyamu selalu rapat, Yas, masih sama seperti bertahun-tahun yang lalu."

Barulah Yasmin tersentak. Matanya membelalak melihat pria yang baru beberapa jam lalu ia puaskan kini sudah kembali memaju mundurkan pinggulnya di dalam dirinya yang tidak bisa lagi mengelak.

Takdir Cinta [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang