🍁-Happy Reading-🍁"Kalian berdua kesana dianterin Pak Jamal aja, bunda sama ayah nggak bisa ikut nganterin kalian." ucap Riana kepada putra dan tentunya Rachel yang sekarang menjadi menantu kesayangannya.
"Iya bun."
Sedangkan Ajeng yang dari tadi berdiri dihadapan Rachel tidak tega memisahkan dirinya dengan putri satu-satunya.
Air berwarna bening dipelupuk mata sudah tidak bisa dibendung lagi, Ajeng memeluk putrinya dengan sangat erat, seperti sang anak akan pergi jauh darinya.
"Rachel, mama sayang banget sama kamu. Jangan kecewain mama sama papa ya, Sayang." Ajeng mengelus rambut lurus Rachel yang berwarna hitam pekat.
Rachel balik memeluk Ajeng erat. "mama kenapa? Aku kan nggak pergi jauh dari mama, aku masih ada dibumi kok." celetuk Rachel tanpa melepaskan pelukannya.
Spontan Ajeng melepaskan pelukannya, menatap penuh cinta wajah Rachel. "kamu kok gitu sih, mama tuh takut kangen sama kamu."
Rachel tersenyum, kali ini mamanya terlihat seperti anak kecil yang meminta balon. "kalau mama kangen Rachel, mama pejamkan mata terus mama lihat foto Rachel, terus sebut nama Rachel tiga kali." ucap Rachel membuat semua orang yang sedang melihat dramanya mengerutkan dahi.
Sedangkan Ajeng menghapus air matanya. "kalau mama lakuin kamu langsung muncul gitu?" tanya Ajeng yang malah dibalas tawaan meledek Rachel.
"Ya enggak lah Rachel masih tetap ada dirumah, Rachel bukan jin yang bisa muncul tiba-tiba." entah itu lelucon, atau jawaban yang tidak ada maknanya sama sekali.
"Terserah kamu aja deh, mama jadi pusing sendiri."
"Anjir krik banget, tapi gue kok ngakak ya." Regan yang dirangkul Doni tertawa puas. Bisa-bisanya Rachel membuat lelucon garing tetapi membuatnya tertawa.
Mereka tertawa lepas kecuali Ajeng yang memalingkan muka. Heri melihat jam yang melingkar ditangannya sudah pukul 09.38 WIB.
"Rey, Rachel mending sekarang kalian berangkat. Supaya nanti malam kalian nggak kecapean jadi besok bisa sekolah." suruh Heri yang disetujui Riana.
"Iya kalian berangkat sana. Inget pesan bunda Rey. Jangan nakal lagi, jangan berantem terus sama Rachel."
Rey menjawab dengan dehaman singkat.
Tak menunggu lama Rachel menyalimi tangan kedua orang tuanya dan mertuanya, begitupun dengan Rey. Tidak lupa Rachel bertos ria dengan Regan. Setelah selesai mereka berdua segera memasuki mobil dan duduk bersebelahan dikursi tengah, dikursi pemudi sudah ada pak Jamal yang dari tadi sepertinya lama menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYRA🍁 [TERBIT]
Ficção Adolescente[SEBAGIAN PART DIHAPUS] "Bisa nggak, sih, lo diem? Sehari aja jangan ganggu gue!" "Lo mulai duluan. Yang kasih kaos kaki ke mulut gue siapa?" "Dih, elo yang kemarin matiin lampu kelas waktu gue lagi piket!" "Lo yang kasih kecoa di sepatu gue!" "Tapi...