25

1.8K 152 12
                                    


Sesampainya kita di depan Asrama, aku langsung turun dan melepas helm.
Kak Hanbin pun ikutan turun sambil menaruh helm di atas motor sportnya lalu melangkah menghampiriku.

"Lah? Mau kemana?"

"Mau masuk lah"
Jawabnya dengan tangan yang menunjuk ke dalam Asrama.

"Emang boleh?"
Tanyaku padanya. Ya aneh aja, masa ada Asrama yang boleh di masuki cowok.

"Boleh kok. Asrama di sini tuh boleh di masuki cowok. Asal gak aneh-aneh aja"
Katanya yang nyelonong masuk ke Asrama.

"Eh... Siapa juga yang mau aneh-aneh"
Teriakku lirih sambil menyusulnya yang main nyelonong aja masuk. Padahal dia kan gak tau kamarku di mana.











Bugh



"Aaw"

"Kalo berenti tuh bilang"
Omelku pada kak Hanbin yang jalan tiba-tiba berhenti. Aku yang sedang main ponsel gak tau dia berhenti sontak menabrak punggungnya.

"Kamar lu di mana dah?"
Tanyanya yang celingukan melihat seluruh isi Asrama.

"Yee... Tadi jalan duluan kirain udah tau"
Kataku sambil memukul lirih lengan kak Hanbin.

"Oh gitu ya sekarang. Udah berani mukul-mukul"
Katanya sambil menggelitikiku, aku yang merasa geli berlari menjauh darinya dan dia tetap mengejarku. Jadilah di situ kejar-kejaran udah kaya Tom & Jerry ae.

"Hah... Hah... Uh..dah.. Dohhng.. Ghu.. Wehh.. Chahh..phek.. Hah"
Aku berhenti dari kejaran kak Hanbin lalu berjongkok. Capek kali dari tadi di kejar di tangkep di gelitikin.

"Ho'oh... Ghuweh.. Juga chapek"
Kak Hanbin yang kecapekan tergeletak di lantai dan langsung menarik tanganku, aku yang kehilangan keseimbangan terhuyung lalu terjatuh tepat di atas dadanya dengan hidung mancungnya yang hampir menyentuh batang hidungku.


Deg

Deg

Deg

Oh tuhan. Ganteng banget.

Aku bersusah payah mentralkan jantungku.
Tapi kak Hanbin malah memajukan mukanya yang membuatku mengerjap lalu refleks aku berdiri. Kalau dia mau aneh-aneh kan bisa gawat, udah ini di Asrama lagi.

"Sorry"
Katanya sambil berdiri.

"I-iya gak papa"

"Yu-yuk ke atas. Kamarku di lantai dua"
Kataku kikuk lalu nyelonong naik tangga duluan yang diikuti kak Hanbin di belakang.

Setelah kejadian tadi kita jadi canggung. Mau ngomong duluan juga gak enak kan jadinya.
Aduh... Aku terus-terusan menundukkan kepala, mau natap dia aja malu.



"Ini kak kamar gue"
Kataku yang nunjuk pintu bertulisakan angka 70. Lalu mencari kunci di tas sekolah ku dan langsung membukakan pintunya.

"Masuk kak"

Eh... Kak Hanbin nya malah bengong sambil liatin kamar 69 yang tepat di samping kamarku.

"Kak"
Panggilku tapi dia tetep bengong. Aku menghampirinya lalu mengibas-ibaskan tanganku di depannya.

"Kak"
Dia tetep bengong. Huh..

"WOY"
Teriakku yang tepat di telinganya. Kalo budeg aku gak tanggung jawab ya hehe..

"ANJENG"
Umpat kak Hanbin yang refleks ngelus-ngelus telinganya. Ya lagian orang di panggil dari tadi gak nyaut-nyaut.

"Paan sih lu tereak di telinga gua. Sakit tau"
Omelnya dengan mulut yang manyun.

Asrama Putri [IKON X BLACKPINK] (JenBin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang