3. - Penolong berdarah dingin

21 3 2
                                    

Play:
Fiersa Besari
April~

Kalian pasti pernah merasakan seberapa kuatnya first love, dan seberapa susahnya berpaling darinya. Itulah yang kurasakan selama 5 tahun ini dan banyak orang yang mendekatiku tetapi di hatiku hanya 1 dan akan tetap dia, aku tidak tau siapa yang akan menggantikannya.

Bagaimana bisa aku melupakannya kalau dia selalu menampakkan dirinya didepanku? dan seperti yang dia lakukan sekarang.
Aku terkejut dengan apa yang ku baca sekarang, aku tidak tau ingin merasa senang atau sedih. Aku hanya diam sambil memandang ponselku.

Jeremy b:
Jangan mengalihkan tatapanmu dariku Her

Apa yang dia inginkan? Tidak cukupkah aku dibuat seperti ini selama 5 tahun?. Aku hanya bingung dengannnya. Aku tidak membalas pesannya dan langsung menutup ponselku.

"Palingan dia lagi butuh sesuatu, karena itu dia mengirimiku pesan" sambil jalan memasuki kelas terakhir.

Aku bolos pelajaran jam pertama, kedua, dan ketiga. Aku sudah memberitahu Fira jika ada yang menanyakan aku dimana bilang saja kamu tidak tau.

Aku duduk dan menghela nafas dengan berat. Semua mata tertuju padaku sekarang, aku hanya melihat mereka satu persatu dan merekapun memalingkan tatapan mereka.

"Lo itu dari mana aja, di chat gak di balas, ditelfon gak di angkat" ucap Fira

"Dari langit" jawabku singkat

"Mereka itu ngeliatin lo gara gara tadi si Jer itu kesini nyari-nyari lo"

"Bodo amat" jawabku tidak terkejut, tapi sebenarnya penuh dengan pertanyaaan

"Eh July mm.... Bentar pulang sama aku yuk" kata seseorang yang memotong pembicaraanku dengan Fira

Dia adalah ketua kelasku yang kata teman-temanku dia suka denganku. Namanya Arthur, dia baik, pintar, dan dari keluarga konglomerat. Jangan ngelihat dari namanya dia itu orang indonesia. Dia manis sayangnya dia terlalu over dalam segala hal.

"Gak bisa thur, aku mau ke toko buku " jawabku dengan datar

"Aku temenin aja Jul" jawabnya

"Gak bisa thur maaf"

"Oh.. Ya udah deh maaf ganggu" jawabnya dengan muka yang kecewa

"Thur lebih baik lo itu antar gue aja" cakap Fira

"Sori Fir gak bisa" jawabnya sambil ngelirik aku

Aku yang mendengarnya langsung beranjak pergi dari kelas dan menuju ke depan sekolah sambil menunggu jemputanku. Kudengar namaku yang di panggil beberapa kali dari jauh, aku sangat kenal dengan suara ini aku sengaja tidak berbalik. Sampai dia memegang pergelangan tanganku.

"Her.. Kamu kok gak balas chat aku sih? " tanya Jer

"Sibuk" jawabku singkat

"Gak usah sok sibuk Her aku tau kamu itu gak bisa berpaling dari aku" jawabnya sambil senyum meremehkan

"Gak usah manggil aku Her kita itu gak deket! Dan jangan sok menilai aku gak bisa berpaling dari kamu. "
Jawabku ketus

Him & HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang