Him & Her

8. - Es batu

Play
Calum Scott
Dancing On My Own

Merasa bodoh ketika berharap dengan apa yang sudah tidak pasti. Merasa kecewa ketika orang yang kita percaya ternyata orang yang sangat palsu di depan kita. Merasa bersalah karena telah melibatkan banyak orang dalam cerita kita.

Ketika mengetahui Dia telah menemukan seseorang. Pada saat itu juga aku merasa tidak pantas untuk merasakan cinta. Bingung dengan diri sendiri itu sudah biasa kurasakan. Merasa mati sudah terlalu sering kurasakan. Dan sekarang, aku merasa hambar.

Meninggalkan dengan alasan yang tidak masuk akal. Aku rasa itu semua hanya bagian dari skenarionya. Dan pada saat dimana aku merasa hambar, seseorang datang untuk memberikan rasanya. Aku tidak tahu jika dia serius untuk memberikannya. Tapi yang ku tahu dia juga sudah lama terasa hambar.

Hari ini aku ingin kesekolah untuk kembali melatih juniorku. Karena beberapa hari lagi akan diadakan pensi di sekolah.

Pada saat aku tiba disekolah, aku melihat seseorang yang baru saja datang melewatiku memakai motor ninja hitamnya. Dan dia bersama pacarnya. Aku tetap jalan masuk kedalam sekolah.

Aku di sambut dengan teman-temanku.
"bonjour Hera Julyana" ucap Selena dengan membungkuk seperti seorang putri.

"morning Selena" membalasnya membungkuk.

"Gue kangen banget sama lo Her" kata Fira sambil memelukku

"Gak usah lebay Fir" membalas pelukannya

"Eh lo tau gak Her, si Jeremy" kata Jessi

Ah.... Aku tidak suka mendengar namanya.

"Jangan di bahas deh, sekarang kita itu harus move on" kataku sambil merangkulnya

"Jangan gini Her lo lukain diri lo sendiri" kata Jessi

Aku tersenyum dan kemudian

"Aku baik kok, duluan ya aku mau ke ruangan drama" jawabku

Mereka saling tatap-tatapan. Dan tersenyum dan kemudian memelukku.

" lo harus senyum dulu baru gue biarin lo lewat. " kata Fira

Dan kemudian aku ternyum lebar. Membuat mereka memelukku dan meninggalkanku.

Aku berjalan menuju ruangan drama dan memulai latihan drama musikal ini. Aku mengajar bagaimana menangis, tertawa, dan lain-lain. Aku rasa aku cukup mahir dalam masalah ini. Bagaimana tidak, aku adalah ratu drama dalam kehidupan nyata.

Setelah berlatih drama aku menuju kantin untuk makan siang. Aku memesan mie ayam dan membawanya ke meja. Aku duduk dan memeriksa hpku.

"Boleh gabung? " seorang cowo bertanya padaku. Dia adalah Tan ketua golf di sekolahku. Aku melihatnya dan mengatakan..

"Boleh" dan kemudian mengalihkan pandanganku darinya.

Dia duduk di depanku sambil memakan nasi gorengnya. Dan dia sambil membaca buku yang ada di tangannya. Aku membulatkan mataku melihat dia menbaca buku yang sangat aku sukai. Yaitu buku dari Agatha Christie tang berjudul Three little pig.