.
.
.Semenjak aku mengetahui tentang apa yang sebenarnya terjadi. Him tidak pernah menghubungiku lagi. Aku menunggunya, menunggu kabar darinya. Tapi sepertinya dia sedang tidak ingin di ganggu.
Aku sangat mengerti keadaannya sekarang. Pasti dia takut dengan kakakknya. Dia tidak ingin ibunya terluka. Aku sangat prihatin terhadapnya.
Aku duduk sambil menghabiskan sarapanku. Ibu dan Papa pergi keluar kota dan negara. Aku?, Aku suka sendiri. Aku sangat terbiasa dengan keadaan seperti ini. Sesekali aku mengecek hpku. Siapa tahu akan ada kabar darinya.
Aku mengangkat piringku dan mencucinya. Ketika aku sedang mencuci piring, tiba-tiba hpku berdering. Aku berlari dan langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelfon.
"Halo... " dengan muka bahagia
"Anyeong!!!! Hera!!!! " ucapnya
Aku diam dan melepaskan hpku dari telingaku. Ternyata yang menelfon itu adalah Tan. Aku mendekatkan kembali hpku.
"Hii Tan.. Udah lama ya" kataku. Aku selalu bertemu dengan dia di sekolah tapi dia selalu sibuk.
"Mau makan ramen?? " katanya
"aku udah makan sih, tapi mau ramen" kataku
"ya udah aku jemput ya.. " katanya
"oke" aku mematikan telfonku.
Aku bersiap-siap untuk keluar dengan Tan. Hpku kembali bergetar dan aku langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelfon.
"Halo Tan gue udah siap ni, udah di depan? " kataku
"Oh mau pergi sama Tan, sori ganggu" kemudian dia mematikan telfonnya.
Aku melihat siapa yang menelfon dan dia adalah Him. Aku tidak enak dengannya. Pasti dia akan kecewa.
Aku menunggu di depan rumahku. Dan aku masih berpikir tentang Him. Aku sudah mencoba untuk menelfonnya, tapi dia tidak menjawab. Kemudian Tan datang dengan mobilnya. Ah aku tidak bisa melihat senyuman mematikannya. Aku benci ketika melihat itu.
"masuk Her" membuka kaca mobil.
"iya" jawabku
"Aku kangen banget sama kamu, ya berhubung banyak kerjaan ya.. " katanya sambil mengacak rambutku.
"Aku juga" sambil tersenyum melihatnya.
"Kamu itu gak cantik" katanya membuatku mengerutkan alisku.
"iya kamu itu gak cantik, tapi.. Manis bikin diabetes. Hahaha" pipiku berubah memerah.
Kita sampai di mini market. Saat aku mau membuka pintu mobil, dia langsung berlari untuk membukakan pintu untukku. Aku hanya tersenyum, tapi aku tidak suka dengan orang yang terlalu berlebihan.
"Silahkan Queen Of Narnia.. " katanya sambil tersenyum.
"Udah gak usah over yuk" kataku
Aku memasuki mini market yang ada disana, kemudian aku menyiram mie ramen. Aku berdiri bersampingan dengan seseorang yang sepertinya aku kenal. Aku berbalik dan mendapati Him sedang menyiram mie juga.
"Him? " tanyaku
"Kenapa? " jawabnya tidak melihatku
"lo suka kesini juga? " tanyaku
"Ini tempat umum, semua orang suka kesini" masih tidak melihatku
Dia memakai hoodie hitam dan menutup kepalanya. Tapi dia tidak bisa menghindar karena aku sangat mengenal bau parfumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Him & Her
RomanceTentang dia yang datang untuk mengubah rasa yang telah ada selama 5 tahun.